mama

570 62 0
                                    

Si kembar sedang memakan bekal yg dibuat papanya walau sosis dan nugget sebagai lauknya tidak seperti anak-anak lain yg lengkap ada sayur dan lauk lainnya

"Eh lihat deh bekal Nana sama sodara nya cuma sosis sama nugget pasti mamanya gak bisa masak" salah satu teman sekelasnya mengejek bekal mereka

Si kembar tiga hanya menunduk mereka tidak tau mau menjawab apa jika membalas mereka tidak tau mama mereka bisa memasak atau tidak jangan kan memasak namanya saja tidak tau siapa

Yasa tidak terima jika sahabatnya di ejek seperti itu langsung berdiri dan mendorong anak itu sampai jatuh karena tidak terima dia balik menyerang menyebabkan pertengkaran

Si kembar tiga panik akhirnya mengadu ke guru takut jika Yasa terluka Bu guru segera memisahkan mereka dan meminta semuanya termasuk si kembar tiga ke ruang guru 

"Kalian kenapa bertengkar?"

"Yasa duluan Bu dua dorong saya sampai jatuh"

"Kamu duluan yg ngejek si kembar tiga"

"Bohong Bu saya gak lakuin itu Yasa yg tiba-tiba dorong saya"

"Kamu yg bohong bukan Yasa" kata Alkuna

"Aku gak bohong kalian yg bohong"

"Gak kamu yg bohong"

Karena kesal anak tadi menjambak rambut Alkuna si kembar yg melihatnya ikut menjambak rambut bocah tadi guru kesusahan memisahkan mereka

Mereka berhasil dipisahkan setelah dua guru lain membantu anak tadi menangis Alkuna hanya menahan tangis kedua saudaranya mengelus kepalanya berharap jika rasa sakitnya hilang

"Ibu akan laporin ini ke orangtua kalian"

Sementara guru yg tadi menelfon orang tua anak-anak ini dua guru lainnya berjaga takut baku hantam lagi

Si kembar tiga takut jika papanya marah mereka belum pernah membuat masalah sampai harus memanggil orang tua ke sekolah entah hukuman apa yg akan diberikan papanya
*
*
*
*
Hanya dua orang yg sudah datang ibunya Yasa sama ibunya anak tadi papa si kembar tiga masih dalam perjalanan

"Jadi anak saya bikin masalah apa Bu?" Ibunya Yasa udah biasa dipanggil ke sekolah gara-gara putranya bikin masalah

"Iya anak saya kenapa kok bisa kayak gini"

"Jadi gini ibu-ibu mereka berantem tadi di kelas waktu saya tanya mereka gak ada yg mau ngaku malah berantem lagi disini jadi terpaksa orangtuanya harus dipanggil"

"Siapa yg bikin anak saya kaya gini dia harus dihukum saya gak terima anak saya luka-luka kayak gini"

"Ma mereka bertiga yg lakuin ini" anak tadi menunjuk si kembar tiga

"Oh jadi kalian, dasar anak nakal kalian gak pernah didik orangtua ya makannya jadi anak nakal hah!"

"Aduh!" Si kembar tiga kesakitan saat di cubit tangannya

"Sakit tante kita lakuin itu gara-gara dia ngejek kita terus bohong juga anak tante yg nakal bukan kita" Alkena berani menjawab dengan lantang

"Dasar gak punya sopan santun kalian ini bicara sama yg lebih tua harusnya jangan teriak kamu ini sebenarnya punya orang tua gak sih!"

"Tante juga teriak kenapa aku gak boleh dari tadi tante bentak-bentak sodara aku!"

Wanita tadi akan menampar Alkena tapi tangannya ditahan seseorang itu adalah Arsen

"Yang gak punya sopan santun disini itu anda apakah pantas bicara seperti itu pada anak kecil yg seharusnya diragukan didikannya itu anda sudah tua tapi pemikiran seperti anak kecil" suasana seketika jadi mencekam

"Kamu orang tua anak-anak ini iya?"

"Iya saya papanya"

"Pantas saja anak-anaknya jadi nakal orang tuanya ternyata sama-sama tidak punya sopan santun seharusnya kamu menghormati saya yg lebih tua saya akan membuat anak kamu dikeluarkan dari sini"

"Saya tidak akan menghormati orang yg tidak punya etika seperti anda lagipula pula tanpa anda mengeluarkan anak saya, saya sendiri yg akan memindahkan mereka ke sekolah yg lebih baik sekolah ini benar-benar memiliki pengajar yg buruk saat ada orang yg berkata tidak pantas pada seorang anak kecil dia hanya diam menonton saja tidak berusaha mencegah"

"Tentu saja mereka tidak akan mencegah saya sekolah ini milik saya jadi mereka takut saya pecat" wanita itu berkata dengan pongah

"Anda sangat percaya diri karena pemilik sekolah ini tapi anda lupa tanpa penyumbang dana sekolah ini tidak akan berjalan"

Setelah mengatakan itu Arsen pergi membawa si kembar tiga sekolah ini ternyata tidak memiliki sistem pengajaran yang baik lebih baik jika si kembar tiga sekolah ditempat lain
*
*
*
*
Saat dirumah Arsen bertanya kenapa si kembar bisa terlibat pertengkaran dengan teman-temannya

"Cerita sama papa yg sebenarnya itu gimana"

"Tadi kita lagi makan siang sama Yasa terus Dion dateng bilang kalo mama kita gak bisa masak kita cuma bisa diam waktu di ejek tapi Yasa marah terus dorong Dion kita takut Yasa luka makanya manggil Bu guru buat ngelerai mereka,

waktu di tanya Dion gak mau jujur dia bohong terus Nana bilang Dion bohong malah Nana yg dijambak Kana sama Alken gak terima ikut Jambak Dion akhirnya berantem lagi terus orang tuanya dipanggil,

ibu Dion marah-marah ke kita bilang kita nakal gara-gara gak punya orang tua padahal kita punya papa cuma emang kita gak punya mama aja kayak Dion" Arsen merasa bersalah saat mendengar penuturan si sulung

"Tadi ibu Dion sempet cubit kita lihat pa sampai biru tangan Alken yg dicubit" Arsen marah saat melihat lebam kebiruan di lengan ketiga putranya

"Papa emang mama kita itu orang yg gimana kita mau tau biar kalo ada yg kaya Dion kita bisa jawab kalo mama kita itu orangnya begini"

"Terus mama kita dimana kenapa gak tinggal bareng kita kaya mama yg lain"

Arsen bingung harus menjawab bagaimana pertanyaan mereka selama ini tidak ada yg mengungkit tenteng mama si kembar tiga dia pikir mereka tidak akan pernah bertanya keberadaannya saja dia tidak tau dimana

Dia hanya bisa menatap sedih ketiga putranya merentangkan tangannya untuk memeluk mereka Arsen melakukannya agar si kembar tiga tidak tau jika dia menangis

Arsen sedih saat mengigat ibu si kembar yg lebih memilih pergi demi mengejar karir setelah melahirkan mereka bahkan melihatnya saja tidak sudi kesalahan yg dia lakukan dulu berakibat buruk untuk si kembar sekarang

Arsen benar-benar sedih mungkin selama ini si kembar tiga sedih saat melihat teman-temannya mempunyai keluarga lengkap dia tau sekeras apapun dia berusaha untuk menjadi sosok ayah sekaligus ibu bagi mereka itu tidak akan sama

"Papa jangan sedih kita gak akan tanya tentang mama lagi kalo itu buat papa sedih" suara Alkuna menyadarkan Arsen dari lamunannya

Rupanya anak-anaknya mendengar isakannya dan dia gagal untuk terlihat kuat dihadapan putranya

"Papa lemah banget cuma gitu aja malah nangis" si kembar tiga menepuk kelapa Arsen

"Nangis gak bikin lemah kok pa kata om Yudha kita gak masalah nangis tapi jangan lama-lama kita harus bangkit dan mulai yg baru"

"Kalian ngerti maksudnya omongan om Yudha?"

"Gak tapi om Yudha bilang nanti kalo udah gede pasti ngerti makanya kita bilang ke papa"

Jawaban polos mereka membuat Arsen tertawa anak-anak ini memang mood booster yg terbaik selalu saja bisa membuat dia tertawa bahkan saat pekerjaan menumpuk mereka bisa menghilangkan lelahnya hanya dengan tingkah mereka

HidrokarbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang