urgent

489 54 0
                                    

Arsen harus kerepotan karena si kembar tiga sakit secara bersamaan ini pasti gara-gara semalam mereka makan es krim banyak saat cuaca sedang panas terik

Sakitnya mereka itu membuatnya kewalahan pasalnya jika sakit mereka akan minta selalu di gendong tidak mau turun belum lagi kalo rewel gak mau tidur karena tubuhnya tidak nyaman

Makannya dia meminta bantuan si kembar Satria dan Satya untuk membantunya merawat si kembar mereka adalah adik bungsunya yg berusia 17 tahun mereka sekolah di Jakarta Selatan ngekos katanya kalo tinggal sama Arsen bakal jadi babunya anak-anak monyet

"Si Kana udah tidur Sat?" Tanya Satria

"Udah cuma ya gitu gak mau turun tiap gue taro ranjang pasti bangun"

"Sama si Alken juga padahal udah capek gue gendong mereka"

"Bang Arsen mana dah ini gimana nasib kita capek banget gendong mereka"

"Coba kita taro dah pelan-pelan siapa tau mereka bisa dilepas dulu"

Mereka menaruh Alkana dan Alkena disebelah Alkuna yg memang tertidur dari tadi makanya Arsen bisa pergi keluar untuk membeli obat dan makan siang

Si kembar saat sehat sangat merepotkan karena banyak tingkah tapi itu lebih baik daripada sakit bersamaan seperti ini mereka benar-benar jauh lebih merepotkan karena tidak mau turun dari gendongan

Arsen pulang dengan membawa kantung kresek yg berisi makanan tadi dia keluar sebentar untuk membeli nasi Padang gak sempet masak soalnya si kembar tiga sakit

"Kalian makan dulu ada nasi Padang" Satria dan Satya langsung bergegas mengambil piring dan sendok

"Nih bang piringnya"

Mereka makan dengan cepat mumpung si kembar tiga lagi tidur jadi bisa istirahat sebentar sebelum nanti kerja rodi lagi gara-gara si kembar tiga bangun

Satria dan Satya udah tepar dilantai setelah makan karena kekenyangan ditambah punggung yg pegal karena terlalu lama menggendong si kembar tiga membuat mereka tidak punya tenaga untuk sekedar duduk

"Gila capek banget gue harus gendong mereka terus"

"Sama Sat punggung gue rasanya mau copot gendong si Alken berat banget itu bocah" keluh Satya

"Baru gitu aja ngeluh abang nih yg sering gendong mereka bertiga barengan"

"Lagian salah abang sendiri kenapa sekali brojol langsung tiga repot kan"

"Itu artinya gue hebat mainnya" 

Jawaban Arsen membuat si kembar mendengus sombong sekali abangnya ini untung waktu itu gak dikeluarin dari kartu keluarga

Terkadang si kembar merasa kasian saat melihat kakaknya harus kerepotan mengurus si kembar tiga dan bekerja terkadang jika mereka punya waktu luang mereka akan mengajak si kembar tiga main

Si kembar tiga juga sering mereka aja untuk nongkrong bersama teman-temannya makanya terkadang kalimat si kembar tiga sok dewasa bahkan mereka udah pernah pake lo gue tapi langsung di tegur abangnya

"Bang main game yuk bosen nih mumpung itu anak setan pada tidur"

"Ayo dah"

Yang namanya main game pasti tidak akan pernah tenang pasti akan ada umpatan atau sumpah serapah yg dikeluarkan bahkan terkadang berteriak memanggil temannya untuk membantu jika ada musuh

"Anjing bang lo dimana sih! ini gue dikepung bangsat!"

"Sama anjing! gue udah sekarat tapi gak ada yg bantuin ini!"

"Sabar elah gue lagi lawan monster ini, aduh monster bangsat malah nyerang gue!"

Seperti itulah gambaran permainan game mereka untung si kembar tiga tidak terbangun karena teriakan ketiga orang ini jika ayah mereka tau mereka bukannya menjaga si kembar tiga yg sakit tapi malah main game maka alamat sudah mereka akan mendapat siraman rohani gratis selama satu jam penuh

Setelah bosan bermain mereka hanya rebahan menonton TV Arsen sendiri dia mengecek apakah demam anak-anaknya sudah turun atau belum

"Dek jangan sakit lagi ya papa sedih liatnya" Arsen mencium satu-persatu kening putranya lalu pergi dari kamar si kembar tiga

"Bang tadi ayah telfon katanya suruh pulang ada yg mau diomongin sama kita semua nanti malam"

"Gak bisa ya Sat abang gak ikut si hidrokarbon kan lagi sakit"

"Gak bisa bang ini urgent nanti si hidrokarbon suruh bawa aja lagian deket"

Arsen bingung masalah urgent apa yg dimaksud ayahnya jangan bilang kalo ikan koi nya mati satu dan mau bikin pemakaman mewah kaya disalah satu drama Korea yg pernah di tonton Alkuna bukan apa-apa tapi ayahnya itu random nya kebangetan
*
*
*
*
Sorenya Arsen berangkat ke rumah ayahnya yg ada di daerah Menteng bersama dengan si kembar dan anaknya alasan Arsen berangkat sore adalah agar tidak macet kalian pasti tau padatnya lalu lintas di Jakarta saat  jam pulang kerja

Saat sampai dirumah ayahnya semua saudaranya ternyata sudah sampai dan mereka yg sampai paling akhir

"Sen kamu rumahnya paling dekat kok datangnya yg paling akhir" Arsen yg baru saja duduk langsung di nyinyirin sama ayahnya

"Abisnya aku kurang percaya sama urusan urgent ayah paling cuma masalah gak penting udah sering aku jadi korban ayah gak kaya yg lain" Adimas mendelik mendengar jawaban Arsen

"Si kembar tidur ya Sen?"

"Iya mbak Mawar maklum lagi sakit" Arsen menjawab pertanyaan istri kakaknya Jeffrey

"Jadi si hidrokarbon beneran sakit Sen!" Adimas kaget saat tau si kembar tiga sakit betulan

"Lah menurut ayah mereka sakit boongan kita bertiga yg capek dari pagi harus gendong gara-gara rewel, ayah kita kita boong!" Arsen benar-benar tidak percaya ayahnya menganggap dirinya berbohong

"Ya kan Satria yg bilang ayah mana percaya dia kan tukang ngibul"

"Jadi ayah pikir kita bohong makanya tetap nyuruh kita kesini" Satya benar-benar syok

"Ayah sebenarnya ada masalah apa sih! kenapa nyuruh kita kumpul kita itu capek ngurus si hidrokarbon yg sakit" Satria benar-benar kesal dengan ayahnya

"Awas aja kalo ayah manggil kita karena hal gak penting kita ngambek gak mau pulang" Satya mengancam ayahnya

"Ini itu urgent! Asal kalian tau ayah lagi berduka~ Ethan mati tadi siang ayah masih gak percaya padahal tadi pagi masih baik-baik aja, ayah mau kalian nginep untuk acara pemakannya besok"

Adimas menatap memelas anak-anaknya yg terlihat menahan amarah dan ada yg tercengang karena tidak percaya dengan apa yg baru saja dikatakan ayahnya sudah Arsen duga sebelumnya ayahnya pasti gabut

ayahnya benar-benar sudah gila bagaimana bisa dia mengundang mereka hanya untuk menghadiri upacara pemakaman seekor ikan arwana peliharaan ayahnya

"Ayah tau Arsen bela-belain kesini bawa anak-anak yg sakit buat hal gak penting ini" Arsen berusaha untuk tidak meledakkan amarahnya

Ayahnya memintanya datang membawa putranya yg sakit untuk seekor ikan benar-benar tidak bisa dipercaya dengan pemikiran ayahnya

"Kan tadi ayah pikir si Satria cuma bercanda gak tau kalo si hidrokarbon sakit beneran" Adimas meringis saat mendengar penuturan Arsen

"Hah udahlah Arsen mau cek hidrokarbon sekalian tidur udah capek banget hari ini" Arsen pergi meninggalkan yg lain

Adimas menghembuskan nafas panjang merasa bersalah pada putranya yg satu itu sudah sangat jelas yg paling kesal adalah Arsen karena putranya yg sakit harus dibawa juga kesini untuk seekor ikan yg mati

Sebenarnya itu hanya alasan dia hanya ingin anak-anaknya berkumpul menemaninya yg sudah tua rumah jadi sepi sejak mereka pergi untuk membangun keluarga sendiri hanya menyisakan si kembar Satya dan Satria itu pun kalo sudah kuliah pasti tidak akan tinggal dirumah

HidrokarbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang