ngambek

370 48 0
                                    

Arsen dibuat pusing dengan ulah si hidrokarbon yg ngambek minta dibeliin hotel gara-gara dia gak sengaja merusak biola dan lukisan milik Alkuna dan Alkana

Ceritanya mereka selesai main dan menaruh barang-barang itu di meja makan sedangkan orangnya ke dapur untuk minum dan mengambil camilan

Arsen yg baru saja selesai rapat dengan investor ke dapur ingin membuat kopi dan tidak sengaja melihat lukisan Alkana yg memang tergeletak di meja pantry

lalu masalah dimulai saat dia tidak sengaja menumpahkan kopinya ke lukisan Alkana gara-gara menyenggol biola milik Alkuna sampai jatuh dari meja pantry

Dan Alkena yg sedang main Hoverboard tidak sengaja menabrak biola yg tergeletak di lantai sampai rusak dan dirinya terjatuh menghantam lantai hingga jidatnya benjol

Alkana dan Alkuna yg baru saja datang dari dapur kaget melihat biola yg rusak dengan Alkena yg terbaring di lantai sedangkan tidak jauh ada Arsen yg meringis melihat ekspresi si sulung dan si bungsu

Dan sudah bisa ditebak kelanjutannya si hidrokarbon tidak mau berbicara dengannya bahkan setiap bertemu pasti akan melengos Arsen yg tidak tahan di acuhkan meminta maaf dengan sedikit sogokan agar di maafkan

Tapi hal itu malah disesalinya bagaimana tidak si kembar mau hotel bukannya Arsen gak mampu beli tapi sayang sama uangnya kalo dibuat beli hotel takutnya kan nanti malah nganggur gak dipakai

Alasannya adalah jika dia beli hotel lalu nanti mau dikelola siapa bisnis properti seperti itu bukan keahliannya selama ini dia hanya bergelut dengan sistem komputer dan game bisnisnya tidak ada yg berhubungan dengan real estate atau perhotelan

Arsen tidak akan menyerah membujuk tiga anaknya Jasmine bilang jika nanti akan lupa sendiri tapi ini sudah tiga hari mereka mendiaminya Arsen yg sudah hafal jika mereka ingin sesuatu harus dapat bagaimanapun caranya

Seperti sekarang Arsen sedang membuat makanan kesukaan si hidrokarbon walau tidak bisa masak dengan modal resep di internet Arsen nekat melakukannya dengan pengawasan Jasmine tentunya

Setelah beberapa kali percobaan Arsen akhirnya selesai macaron buatannya jadi raut puas tampak pada wajahnya dengan semangat dia membawa ke tempat anak-anaknya berkumpul

"Hidrokarbon lihat papa buat macaron khusus buat kalian" si kembar tiga hanya melirik kearah Arsen lalu kembali lagi pada kegiatannya

"Kalian gak mau coba padahal tadi papa susah buatnya apalagi tadi sempat luka gara-gara kena loyang yg panas" Arsen memasang raut sedih agar anak-anaknya luluh

"Papa sini macaron nya buat Nana biar Nana coba"

Trik tipuan Arsen berhasil untuk Alkuna yg memang tidak tega melihat papanya yg sudah berusaha membuat makanan kesukaan mereka apalagi sampai terluka

"Ini walau bentuknya gak bagus"

Raut Arsen jadi senang saat si bungsu sudah masuk perangkapnya jika satu sudah kena maka dua yg lainnya akan mudah untuk goyah lihat saja Alkena sudah mulai melirik kearahnya

"Pa Alken mau coba juga" senyum Arsen semakin lebar sementara Alkana menatap jengah kedua adiknya yg tertipu oleh papanya

Emang ya rayuan mantan buaya darat itu efeknya gak main-main bukan cuma cewek aja yg luluh anak kecil juga bisa luluh dan gampang di kadal-in

"Kalian lemah banget sih cuma begitu aja langsung luluh" cibir Alkana pada kedua saudaranya

"Kana emang gak kasian sama papa yg udah masak macaron buat kita padahal selama ini papa kan cuma bisa masak telur ceplok sana dadar lihat tangan papa sampai luka, coba Kana bayangin jadi papa yg udah susah-susah masak tapi malah ditolak Kana mau jadi anak durhaka?" Arsen menatap takjub si bungsu yg membelanya

Tapi disini lain juga kesel Alkuna ini niat muji atau hina sih masa iya dia dibilang cuma masak telur ceplok sama dadar padahal kan bisa yg lain contohnya makanan ala western kaya menu sarapan pagi dia jago masak itu

"Iya Kana gak mau hargain perjuangan papa yg udah berusaha buat macaron buat kita, udahan ya marahnya udah cukup kita diamin papa selama tiga hari masa iya kita benci papa yg udah rawat kita cuma gara-gara biola sama lukisan yg bisa dibeli pake uang"

Arsen menatap Alkana yg sepertinya sudah mulai terpengaruh perkataan kembarannya ngeri kalo bocah udah bersabda dia sampai merinding mendengarnya

Tapi Arsen bangga selama ini dia berhasil mendidik mereka dengan benar boleh tidak sih dia sombong mengatakan pada seluruh dunia jika ternyata anaknya bisa berpikir bijak

"Oke Kana maafin papa"

"Nah gitu dong baru anak papa"

"emang kita mau jadi anak papa" wajah sumringah Arsen langsung jadi datar karena pertanyaan polos Alkuna

"Kalian kok tega sih sama papa" Arsen berpura-pura menangis dia bahkan menghapus air mata imajinernya

"Dih alay papa siapa sih ini" cibir Kana

"Gak tau Alken gak kenal orang salah alamat mungkin" mereka bertiga meninggal Arsen yg sedang melongo tidak percaya

Memang benar putranya itu tidak ada yg bisa bijak bisanya cuma menistakan dirinya kalo Arsen gak ingat buatnya susah udah dari lama anaknya dijual di pasar gelap ngeselin soalnya

"Papa dilema dek mau jual kalian tapi ingat buatnya susah tapi gak dijual kalian ngeselin" gumam Arsen

Brak

Klontang

Buk 

Arsen menyusul putranya ke dapur entah apa yg mereka lakukan semoga saja tidak menghancurkan dapur yg baru saja dia rapikan saat mendengar suara benda jatuh dari arah dapur

Arsen hanya bisa melongo saat melihat dapurnya sudah tidak berbentuk tepung yg berceceran minyak tumpah panci yg tergeletak di lantai dan ketiga anaknya yg penuh dengan tepung

"Kalian ngapain kok bikin dapur berantakan padahal baru papa tinggal sebentar" anak-anak yg sedang main lempar-lemparan tepung itu seketika berhenti mendengar suara Arsen

"Hehehe papa kita lagi mau masak" balas Alkena sambil cengengesan

Arsen menghela nafas panjang mau marah udah kejadian jadi gak akan ada gunanya jadi sebaiknya dia segera merapikan kekacauan ini sebelum Jasmine melihatnya

"Rapihin ini ya nanti buna lihat kita kena marah" Arsen segera mengambil peralatan bersih-bersih diikuti oleh anak-anaknya

Mereka membagi tugas anak-anak mengembalikan dan mencuci semua peralatan yg tadi digunakan sedangkan Arsen menyapu dan mengepel lantai dari noda tepung dan minyak

Dalam waktu singkat dapur yg tadinya seperti kapal pecah sudah bersih dan rapih kembali Arsen segera menggiring anak-anaknya untuk pergi mandi

Agar lebih cepat dan tidak ada yg main air dia memandikan mereka semua bersamaan dan itu mendapat penolakan keras dari ketiganya alasannya udah gede masa mandi bareng

"Pa masa iya kita mandi bareng malu dong" protes Alkana

"Alah kalian dulu di perut mama juga bareng gak malu tuh"

"Itu kan dulu, sekarang udah besar malu kalo mandi bareng kita mandi satu-satu aja" protes Alkena

"Iya masa papa gak malu kalo kita lihat burung papa katanya gak boleh kasih lihat burungnya ke sembarang orang papa yg bilang loh waktu Nana lari-lari gak mau pake baju"

"Udah gak usah malu ini kan papa dari kalian masih bayi papa udah lihat"

Arsen membuka satu-persatu pakaian anak-anaknya lalu mengguyur badan mereka dengan shower jika tidak begini maka perdebatan mereka tidak akan pernah selesai anak-anaknya itu pasti punya kalimat untuk mendebatnya

 

HidrokarbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang