bertemu

293 45 0
                                    

Hari minggu pagi Arsen sudah menyiapkan mental untuk menghadapi si kembar nantinya yg akan bertemu dengan ibunya setelah mereka setuju untuk bertemu minggu lalu

"Hidrokarbon ayo bangun katanya mau ketemu mama hari ini" Arsen membangunkan tiga putranya

"Nanti dulu papa kita masih ngantuk" mereka kompak bergerak membelakangi Arsen

"Ayo dong, kalian mau buat mama nunggu kalian yg gak bangun-bangun"

"Aaaa mama pasti bisa nunggu cuma sebentar kok" rengekan di bungsu tidak Arsen dengarkan

"Gak ada sebentar ayo bangun mandi terus sarapan" 

Dengan wajah merengut akhirnya mereka bangun berjalan beriringan ke kamar mandi untuk mandi bergantian setelan memastikan tidak ada yg kembali tidur Arsen turun karena masih harus menyiapkan sarapan untuk mereka 

Waktu janji dengan mantan istrinya memang pagi karena sepertinya dia sudah tidak sabar ingin bertemu si kembar makanya memilih pagi hari biar jika si kembar mau mereka bisa jalan-jalan setelahnya

Si kembar sudah selesai mandi ketiganya hanya membungkus tubuhnya dengan handuk Arsen langsung memakaikan mereka baju secara bergantian mulai dari Alkana sampai Alkuna

Sebenernya si kembar sudah bisa memakai baju sendiri tapi lama karena pasti akan berebut ingin memakai baju atau celana yg sama padahal Arsen sudah membelikan mereka model yg sama hanya warnanya saja yg dibedakan

"Kalian langsung sarapan di bawah papa mau mandi dulu"

"Iya"

"Jangan rebutan makanan ya papa udah siapin di piring masing-masing" peringatan Arsen hanya dijawab dengan anggukan ketiganya

Setelah sudah siap mereka semua pergi ke restoran yg jadi tempat mereka bertemu seperti biasa si kembar akan duduk berjajar dibelakang sedangkan Arsen duduk sendiri di depan seperti seorang supir

Begitu sampai Arsen langsung diantarkan pelayan ketempat yg sudah dipesannya dia sengaja memesan tempat yg private agar pembicaraan nanti tidak jadi konsumsi publik dan menimbulkan masalah

Mengingat mantan istrinya itu seorang publik figur apalagi sekarang gosip tentang dirinya masih jadi perbincangan hangat sudah pasti berita apapun tentangnya akan disoroti oleh media

"Udah nunggu lama Kar?"

"Gak aku baru aja dateng" Karina berbohong dia sudah datang sejak tadi karena tidak sabar bertemu anaknya

"Ini si kembar, yg ini Alkana, Alkena sama yg paling kecil Alkuna" Arsen mengenalkan mereka

Karina menahan diri agar tidak memeluk mereka karena melihat jika si kembar hanya diam menatapnya tanpa memperlihatkan reaksi apa-apa itu membuatnya ragu

"Anak-anak dia mama kalian perempuan yg udah buat kalian ketemu sama papa, namanya Karina sosok ibu hebat yg udah ngelahirin kalian bertiga" Arsen tersenyum canggung ke mantan istrinya saat melihat si kembar tidak memberikan reaksi apa-apa

Si kembar tidak tau harus apa mereka merasakan perasaan rindu pada sosok wanita cantik didepannya ini tapi mereka juga tidak bohong jika mereka memiliki perasaan marah dan kesal semuanya campur aduk hingga membuat mereka ingin menangis

Tapi seperti biasa gengsi mereka tinggi malu jika harus menangis apalagi yg mereka tangisi tidak jelas jadi mereka hanya menunduk diam mencoba untuk menahan tangisnya

"Kenapa diam aja gak ada yg mau pesen makan?" Arsen berusaha mencairkan suasana yg jadi canggung

"Ah kalo gitu kita pesan makanan sekarang, kalian mau apa?" Karina bertanya pada si kembar

"Kita tadi udah sarapan jadi masih kenyang" Alkena menjawab dengan lirih mewakili saudaranya yg lain

Mendengar itu Arsen jadi sedikit merasa bersalah karena sudah memberikan sarapan sebelum berangkat kesini seharusnya kebiasaannya itu dihilangkan sebentar untuk hari ini

"Maaf Kar aku punya kebiasaan kalo mau keluar wajib makan dulu" Arsen menggaruk kepala yg tidak gatal

"Gak masalah" Karina tersenyum maklum

Dia tidak akan mengomel atau merasa kesal karena tau pasti sulit untuk mengurus tiga anak kecil sekaligus sendirian tanpa bantuan orang lain

"Kalo gitu gimana kalo kalian pesan camilan aja disini ada cookies sama makanan manis lain"

"Kita mau cookies yg banyak choco chips nya"

"Gak ih Nana mau macaron" Alkuna menyela Alkana yg bilang mereka ingin cookies

"Ih kok macaron juga sih aku kan gak suka" Alkana mengerutkan alisnya karena kesal

"Tapi Nana mau jadi biar Nana aja yg pesan" si kembar mulai berdebat sepertinya mereka sudah melupakan suasana canggung yg diawal mereka rasakan

"Oke jangan berantem kalian mau cookies sama macaron, minumannya susu ya? Tadi pagi kalian cuma minum susu segelas barengan" Arsen memisahkan Alkana dan Alkuna sebelum salah satunya menangis

"Iya susu buat Alkuna banana milk ya"

Saat melihat mata Alkuna yg menatapnya Karina tersentak ternyata banyak segi kesamaan mulai dari bentuk mata, bibir hingga cara mereka tersenyum

Pesanan sudah datang suasana canggung yg sejak awal terasa lebih terasa karena tidak ada yg berbicara lebih tepatnya Karina yg canggung ingin memulai pembicaraan

Arsen yg sudah tidak tahan lagi dengan kecanggungan itu berinisiatif untuk memancing si kembar untuk mengoceh seperti burung beo

"Sekarang kan mama ada disini kalian bisa tanya semuanya yg selama ini papa gak bisa jawab, kayak makanan, warna, atau film yg mama suka" si kembar saling tatap sebelum akhirnya mengangguk

"Kenapa mama gak sama kita?" Pertanyaan si suling membuat Karina menegang bingung harus menjawab apa

"Kan papa udah bilang kalo mama kerja di luar negeri jadi sibuk"

"Papa juga sering pergi kerja di luar tapi papa masih tetep pulang kalo lama papa juga tiap malam Vidio call" sanggahan Alkena membuat Arsen tidak tau lagi harus apa

"Sejak kecil kita gak tau mama kayak apa soalnya dirumah gak ada foto mama terus mama juga gak pernah pulang kayak mama yg lain, mama gak suka ya sama kita" meski hanya perkataan sederhana dari si bungsu sukses membuat dua orang dewasa itu terdiam

Arsen tidak pernah tau jika si kembar memendam rasa ingin tau tentang mamanya sebesar itu sekarang dia sadar jika seharusnya kesedihan kepergian Karina di masalalu cukup disimpannya sendiri

Kesalahan kecil dimana dia tidak bisa mengontrol perasaannya membuat si kecil berpikir hal yg keliru tentang sang mama ini semua terjadi karena mereka menyimpulkan sendiri dari apa yg didengar dari orang-orang sekitar tentang sang mama

"Kalian jangan gitu lihat mama jadi sedih" si kembar merasa bersalah melihat mamanya yg terlihat sedih

Mereka itu pecinta perempuan cantik jadi tidak tega jika melihat perempuan cantik harus bersedih atau kesusahan harap maklum saja papa mereka mantan buaya darat jadi gen itu menurun ke mereka juga

Mereka bertiga turun dari kursi dan memeluk Karina bersamaan meski merasa canggung tapi mereka lebih tidak tega melihat perempuan cantik menangis

"Maafin mama udah pergi ninggalin kalian" Karina menangis sesegukan memeluk tiga putranya

Seumur hidupnya dia tidak pernah membayangkan sedikitpun bisa memeluk ketiganya karena perasaan bersalah yg menghantuinya selama ini ditambah takut akan penolakan yg diberikan membuat nyali karina untuk menemui mereka ciut

Jika Karina boleh egois dia ingin semuanya kembali seperti dulu mereka hidup bersama sebagai keluarga yang bahagia

HidrokarbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang