acara bulan madu adalah acara yg ditunggu oleh setiap pasangan yg baru menikah karena mereka akan menghabiskan waktu berlibur berdua ditempat yg romantis
tapi itu tidak berlaku untuk Arsen dan Naura mereka mutuskan untuk tidak pergi bulan madu berdua tapi turut mengajak ketiga putranya pergi bersama
padahal Arsen sudah senang saat Karina menawarkan diri menjaga anak-anak selama dia pergi berbulan madu tapi nyatanya keinginan tidak terwujud karena Naura menentang ide tersebut
mereka tidak pergi liburan keluar negeri seperti rencana awal pilihan mereka untuk menghabiskan liburan natal dan tahun baru adalah pulau Dewata, Bali selama seminggu mereka akan menjelajahi pulau indah itu
Arsen mengira pergi ke Bali saja tidak akan membutuhkan banyak barang tapi nyatanya ada sekitar satu koper besar yg berisi barang-barang kebutuhan mereka selama seminggu
ini semua ulah istrinya yg membawa banyak perlengkapan mulai dari baju sampai barang-barang pribadi seperti skincare miliknya belum lagi baju santai seperti kaos bahkan piyama pun ikut turut serta dibawa
padahal dulu sebelum ada istrinya setiap pergi ke luar kota hanya membutuhkan satu koper kecil jika pergi sendiri dan satu koper besar jika bersama anak-anak itupun jika menghabiskan waktu lebih dari satu minggu
"kamu itu boros apa-apa beli, kalo kita bisa bawa dari rumah kenapa harus beli buang-buang uang tau gak" Naura mengomel sambil menata kebutuhannya dalam koper
Arsen hanya duduk sambil membiarkan Naura mengomel tadi dia menyarankan untuk bawa sedikit baju saja nanti disana beli baju santai untuk main di pantai
setelah selesai mengemas barang miliknya dan suaminya Naura beranjak memeriksa apakah anak-anak sudah menyiapkan apa yg akan mereka bawa untuk berlibur
Naura dibuat menghela nafas panjang saat melihat barang si kembar berantakan di dekat koper mereka yg sudah disiapkan
"anak-anak kenapa barang-barang kalian berantakan?" Naura berkacak pinggang
si kembar yg awalnya tengah bertengkar karena barang mereka tidak muat masuk koper hingga berebut untuk memilih barang milik siapa yg akan ditinggal langsung terdiam
"maaf mama" ketiganya kompak meminta maaf
Naura masuk ke kamar ketiganya menatap satu persatu putranya seakan meminta jawaban dari pertanyaan sebelumnya
"barang kita gak muat mau di taruh koper jadi kita milih barang siapa yg harus ditinggal"
"kalo kalian naruhnya kayak gini ya gak akan muat banyak, baju sama celananya dilipat gini jadi satu biar kalo mau ganti gak bingung carinya, terus buat peralatan lainnya taruh di bagian sini"
Naura mengeluarkan semua barang yg ada di koper putranya lalu menatanya kembali dengan rapi agar muat
"ini kamera punya Nana dibawa pake tas aja kalo di taro koper takut rusak"
setelah selesai membereskan barang-barang putranya Naura keluar mencari suaminya untuk memastikan jika semuanya sudah siap agar bisa beristirahat sebelum nanti jam dua belas siang mereka terbang ke Bali menggunakan pesawat
"Sen semuanya udah siap kan?" Naura berjongkok di sebelah Arsen yg sedang memastikan jika tidak ada yg tertinggal
"udah kok aku udah cek dan gak ada yg ketinggalan"
"syukur deh bisa istirahat bentar sebelum berangkat nanti"
sekarang sudah pukul sepuluh pagi jadi satu jam lagi mereka harus berangkat
"gak ada waktu istirahat sayang kita harus siap-siap dan berangkat sekarang kalo gak mau ketinggalan pesawat, kamu tau kan macetnya kota Jakarta kalo lagi musim liburan?"
"Aaaa aku lupa kalo kita di Jakarta yg tidak hari tanpa macet"
"kamu kelamaan di Yogya sih" Arsen mencubit pipi Naura
akhirnya mereka bersiap-siap untuk berangkat Arsen memandikan si kembar selagi menunggu Naura mandi dan bersiap kalian tau sendiri kan jika perempuan akan menghabiskan waktu yg lama untuk mandi dan bersiap
setelah semuanya siap mereka segera pergi ke bandara dengan diantar oleh Jeffrey yg menawarkan diri sebagai sopir keluarga kecil itu sejak pernikahan adiknya dia tinggal dengan ayahnya karena tidak ingin muntah melihat kemesraan yg adiknya tunjukkan
*
*
*
*
setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam dari bandara internasional Soekarno-Hatta mereka akhirnya mendarat di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai Bali"pa kita laper" mereka baru saja selesai mengambil bagasi dan si kembar langsung mengatakan jika mereka laper
"nanti kita makan di hotel"
"kita udah laper papa ayo cari makan sekarang" rengek Alkena
mereka tadi tidak makan siang saat berangkat jadi wajar jika kelaparan apalagi sekarang sudah hampir pukul dua siang mereka tidak bisa menahan lapar sampai nanti di hotel
sebelum menyetujui permintaan putranya Arsen meminta pendapat istrinya karena di bandara hanya ada makanan cepat saji dan istrinya itu benar-benar melarang mereka makan terlalu banyak makanan cepat saji
"ayo kita cari makan" ibu negara sudah membuat keputusan yg membuat para pangeran bersorak senang
"ini kopernya gimana?"
"kamu bawa ke mobil yg jemput kita" Arsen hanya mengangguk menuruti perintah istrinya
membawa dua koper besar sendirian menuju parkiran bandara dimana mobil yg dia sewa untuk mengantarkan mereka selama di Bali berada
setelah memasukkan semua koper ke bagasi mobil Arsen langsung masuk kedalam soalnya diluar matahari lagi terik bisa jadi gosong kalo lama-lama diluar menunggu istri dan anaknya
sekitar lima belas menit kemudian Naura dan ketiga putranya terlihat keluar dari bandara dengan bergandengan tangan salah satu tangan istrinya menenteng kantung plastik yg berisi makan siang mereka
"astaga disini panas banget gak kayak di dalem enak adem gitu" Arsen mendengus mendengar keluhan si sulung
"di dalem kan ada AC nya dek jadi dingin"
"kalo gitu ayo kita cepet ke hotel biar bisa ngadem di AC"
"kita langsung ke hotel Sen kasian Nana udah merah banget mukanya"
Arsen menoleh kebelakang tempat dimana Alkuna duduk ternyata benar kata istrinya wajah si bungsu sudah memerah dan anaknya sudah terlihat tidak bersemangat padahal dia yg paling antusias tadi
melihat keadaan Alkuna yg sepertinya tidak bersahabat dengan panas itu membuatnya sedikit khawatir karena destinasi wisata yg akan mereka kunjungi kebanyakan wilayah pantai yg jelas sekali suhunya akan terasa panas
mereka sudah sampai di hotel tempat mereka menginap selama seminggu di Bali Arsen memesan satu kamar dengan twins bad jadi dia satu kamar dengan putranya
bukan karena kurang dana atau apa tapi ini keinginan Naura yg tidak tega jika membiarkan si kembar tidur terpisah dari mereka takutnya terjadi hal yg tidak diinginkan mengingat tingkah anak-anak yg tidak bisa diam
mereka menginap di Double six Luxury hotel Seminyak salah satu hotel mewah yg ada di Bali Arsen memilihnya karena hotel ini dekat dengan banyak tempat wisata yg ada di Bali selain itu fasilitas yg ada juga banyak seperti kolam renang, rooftop, dan kamar yg menghadap langsung ke pantai

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidrokarbon
FanfictionIni kisah keseharian bapak Jevano Arsen Djuanda dan ketiga putra kembarnya yg minim ahlak