bakat si hidrokarbon

362 44 0
                                    

Setelah kejadian dimana mereka sadar jika bermain dengan hantu anak-anak itu sering melakukan hal aneh menurut Arsen tapi dibiarkan saja selama tidak berbahaya

Semuanya kembali normal hanya saja karena virus yg sedang mewabah membuat mereka tidak bisa kembali ke Indonesia karena seluruh dunia sedang berusaha menekan persebaran virus itu dengan melakukan lockdown

Semua harus dilakukan dari rumah hanya boleh keluar untuk ke supermarket dan rumah sakit selain itu tidak boleh bahkan banyak sekali tempat yg tutup hanya pelayanan publik yg tetap buka

Si kembar tiga hanya bisa menonton TV semua mainan yg mereka miliki terasa sangat membosankan biasanya mereka akan keluar untuk jalan-jalan mencari jajanan yg biasanya dijual saat menjelang malam sekarang harus dirumah tidak boleh keluar

Mereka juga harus sering cuci tangan setelah memegang sesuatu biasanya mereka kan cuci tangan hanya saat akan makan benar-benar menyebalkan

"Daripada kalian gabut mending ikut buna sana bikin video makan-makan" Arsen sudah jengah melihat anak-anaknya yg hanya rebahan saja seharian ini

"Ngapain?" Alkana bertanya

"Makan-makan lah buna lagi bikin video ikut sana biar kalian rada berguna"

"Bantu buna ngapain kita orang cuma makan kan kameranya udah ada tripod nya" balas si bungsu

"Ikut numpang tenar sama buna siapa tau kalian bisa buat video sendiri nanti di upload di YouTube terus dapat duit lumayan kan buat papa kasih kalian makan" balas Arsen asal

"Dih maaf aja kita gak tertarik muka ganteng kita terlalu mahal buat dijual" Arsen mencibir tingkah percaya diri Alkena

Arsen mendengus tapi biarkan saja nanti kalo gabut dan bingung mau ngapain pasti cari buna nya sekarang dia harus rapat dengan karyawannya jadi dia pergi ke kamar agar tidak diganggu oleh tiga anak monyet ini

Karena tidak tau harus apa akhirnya si kembar tiga mencari kegiatan lain Alkana melukis lalu Alkena yg menyanyi diiringi permainan biola Alkuna rumah benar-benar ramai dengan kegiatan mereka

Jasmine yg melihatnya diam-diam memvidio nya lalu mengunggahnya ke Instagram dengan wajah masing-masing anak ditutupi stiker Arsen memang tidak pernah membiarkan publik tau wajah mereka bertiga

Saat Vidio permainan mereka di unggah oleh Jasmine banyak yg memuji permainan dan bakat mereka lukisan Alkana yg sudah seperti pelukis profesional atau suara indah Alkena yg khas permainan biola Alkuna juga sangat indah banyak yg ingin melihatnya berduet dengan Alkena

Sebenarnya mereka masih punya bakat lain yaitu main game walau masih kecil keahlian mereka dalam bermain game tidak usah diragukan lagi terkadang Satria dan Satya akan mengajak mereka menguji game baru yg akan diluncurkan

Arsen yg mengetahui anaknya berbakat di bidang yg berbeda hanya memfasilitasi saja seperti menyediakan apa yg mereka butuhkan bahkan ada ruangan khusus di rumah untuk mereka menyalurkan bakat dan hobinya
*
*
*
*
Arsen yg sedang rapat dengan beberapa karyawan mereka membahas tentang game yg akan dibuat entah apa yg kurang dia merasa ada yg sangat mengganjal dari rencana karyawannya

"Pa lagi ngapain?" Arsen menoleh ternyata Alkuna yg memanggilnya

"Rapat dek ada apa?"

"Gak ada apa-apa adek mau lihat papa aja"

"Ya udah sini"

Alkuna menghampiri Arsen dengan senyum manis khasnya lalu duduk dipangkuan sang papa memperhatikan apa yg dijelaskan karyawan papanya

Ada yg janggal menurut Alkuna beberapa rencana yg dijelaskan sepertinya familiar tapi dimana dia pernah mendengarnya Alkuna berpikir keras akhirnya dia ingat rencana ini mirip dengan game yg pernah dia mainkan tapi karena kurang menarik tidak dia mainkan lagi

"Gimana dek gamenya" Arsen menatap penasaran putranya

"Biasa aja, game ini seru di awal nanti bakal bosenin"

"Tau darimana dek?"

"Bang Satria sana Satya mereka pernah ajak main game yg hampir sama kayak ini ke kita terus banyak juga yg kasih pendapat jelek buat game-nya"

"Jadi papa harus gimana lanjut buat atau ganti rencana"

Mungkin bisa dibilang Arsen gila karena bertanya pada anak umur 6 tahun tapi dia tau anaknya ini hebat mereka terlalu pintar dia sering meminta pendapat mereka dan itu selalu memuaskan

"Lanjut aja gak masalah asal dibuat jadi gak terlalu itu-itu aja game nya, mungkin papa juga bisa buat animasinya lebih baik lagi"

Arsen setuju sebenarnya game ini punya konsep yg bagus tapi karena terlalu membosankan jika terlalu lama dimainkan makanya sedikit yg tertarik apalagi sekarang banyak game online yg lebih bagus untuk mengisi waktu luang selama lockdown

"Ok nanti akan papa ganti beberapa konsepnya" putusan final Arsen

"Tuan Arsen anda tidak bisa mengambil keputusan berdasarkan pemikiran anak kecil" protes salah satu karyawannya

"Anda pikir saya akan mengambil keputusan secara gegabah saya sudah mempertimbangkan keputusan saya dari tadi"

Semua karyawan terdiam tidak ada yg berani menjawab dalam hati mereka memaki teman kerjanya yg berani melakukan meragukan keputusan yg dibuat atasannya yg katanya sangat galak dan perfeksionis

Setelah mengakhiri rapat Arsen keluar bersama dengan Alkuna untuk makan sudah masuk jam makan siang Jasmine yg ingin memanggil mereka heran melihat muka kusut Arsen

Jasmine tidak terlalu mau banyak bertanya menyuruhnya untuk segera makan siang bersama anak-anak lagipula Arsen akan cerita sendiri jika mau

"Ayo makan anak-anak udah nunggu"

"Bentar gue mau cuci muka sama ganti baju masa iya dirumah aja pakaiannya kaya mau kondangan"

Tadi sebelum rapat Arsen mengganti bajunya dengan stelan formal jadinya sekarang harus ganti lagi dengan pakaian rumahan menyebalkan bukan kerja dari rumah

"Papa cepetan ganti bajunya kita udah laper!" Teriakan kesal Alkana membuat Arsen mendengus

"Sabar elah"

"Lagian papa ngapain sih pake baju gituan padahal cuma dirumah bikin cucian numpuk aja" sekarang giliran si bungsu yg ngomel

"Tau tuh gak kasian apa sama buna yg harus nyuci banyak-banyak" cibir Alkena

"Tadi kan papa rapat masa iya cuma mau pake kutang sama celana kolor kan gak ada wibawanya sebagai pimpinan"

"Alah kata siapa om Yudha sering kata gitu tapi masih ada wibawanya" sudah jelas jika yg berbicara pedas ini adalah Alkana

"Udah jangan berantem lagi makan cepat katanya udah laper" Jasmine melerai pertengkaran bapak dan anak ini

Setelah makan anak-anak langsung pergi main sedangkan Jasmine dan Arsen memilih untuk menonton sebenarnya hanya Jasmine dia menonton drama Korea favoritnya

"Sen ada agensi Korea yg tertarik sama si hidrokarbon buat jadi model anak-anak agensi mereka bahkan kalo lo kasih izin mereka mau debutin mereka jadi  boygrup gitu kalo udah remaja"

Jasmine ingat saat mengunggah video si kembar tiga ada DM dari agensi yg mau mengajak mereka bergabung tapi Jasmine belum meresponnya keputusan kan ada ditangan Arsen sebagai orangtua

"Kayaknya jangan deh min dunia entertainment terlalu kejam buat mereka apalagi di Korea banyak fans atau haters yg berlebihan"

"Iya juga yg udah dewasa aja masih berat buat jalanin itu semua apalagi anak-anak kaya mereka, tapi hebat sih anak-anak mereka bisa bikin agensi Korea lihat bakat mereka" kagum Jasmine

"Anak gue jelas aja berbakat dan jadi perhatian banyak orang" Arsen memasang wajah songong

Jasmine menatap jengah Arsen yg menyombongkan dirinya sebenarnya tidak salah sih dulu saat masih sekolah dia termasuk anak populer bahkan punya fans club sendiri ternyata popularitas itu menurun ke si hidrokarbon

HidrokarbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang