Arsen sedang bingung sekarang karena dia harus mencari baby sitter untuk ketiga anak monyetnya dalam waktu seminggu dia ingin sekali membuang ayahnya yg seenaknya menjadwalkan keberangkatannya ke Seoul setelah launching game baru
Itu artinya seminggu lagi Arsen harus berangkat bersama ketiga anaknya dan dia tidak mungkin meninggalkan anaknya sendirian dirumah tanpa pengawasan jika di sini tidak masalah mereka mengenal beberapa tetangga sedangkan Seoul tidak ada satupun yg dikenal
"Coba gue tanya Jasmine aja siapa tau dia punya kenalan yg bisa bantu"
Arsen menelfon salah satu sahabatnya untuk meminta bantuan hanya dia yg bisa diandalkan untuk sekarang
"Min bantu gue cari baby sitter buat tiga anak monyet"
"Salam dulu kek jangan langsung to the points"
"Bodo lah gue lagi butuh banget ini seminggu lagi harus ada baby sitter nya"
"Lo gila ya Sen mana bisa cari baby sitter dalam waktu seminggu lagian kenapa lo cari baby sitter biasa juga lo asuh sendiri itu anak monyet"
"Gue harus ke Seoul ayah minta gue nengok perusahaan yg disana seminggu lagi gue gak tega tinggalin mereka sendiri disana"
"Kalo gitu biar gue aja yg jaga mereka lo bisa bawa gue jadi gak perlu baby sitter soal bayaran pikirin nanti"
"Ah yg bener min lo mau jaga mereka masalah bayaran lo tenang aja itu bisa diatur"
Tut Tut Tut
Arsen bisa tenang sekarang semua masalah sudah selesai tinggal menunggu berangkat saja urusan sekolah juga sudah selesai Arsen memutuskan untuk homeschooling saja disana lagipula mereka kan tidak lama disana akan merepotkan jika harus mengurusi kepindahan sekolah saat kembali ke Indonesia
Sepertinya Arsen harus menyiapkan barang-barang yg akan dibawanya mulai sekarang dia tidak yakin bisa menyiapkan barang-barang itu dengan mendadak pasti ada saja masalah yg dibuat anak-anaknya
Arsen mengambil 2 koper satu untuk keperluannya dan satu untuk anak-anaknya sepertinya mereka tidak perlu membawa pakaian tebal karena disana sekarang sedang musim panas
Saat sedang merapikan barang bawaan ponselnya berdering ayahnya yg menelfon Arsen menghembuskan nafas kasar apa lagi yg diinginkan pria menyebalkan itu
"Halo ayah ada apa?"
"Sen kamu berangkat tiga hari lagi direktur yg ada disana yg minta kedatangan kamu dipercepat"
"Kok mendadak banget sih yah! Kebiasaan tau gak ayah selalu bilangnya mendadak"
"Kok kamu nyalain ayah salain direktur yg disana dong"
"Terserah lah pokoknya semua keperluan ayah yg tanggung Arsen gak mau tau"
"Santai semua ayah tanggung selama kamu disana"
Tut Tut Tut
"Bapak laknat main dimatiin aja" gerutu Arsen sambil terus melanjutkan pekerjaannya
Setelah selesai Arsen turun untuk melihat apa yg dilakukan anak-anaknya maklum mereka kan belum sekolah lagi makanya dirumah kaya orang gak ada kegiatan
"Pa kenapa kita gak sekolah lagi papa bangkrut ya?"
"Gak ya! Duit papa masih banyak buat sekedar sekolahin kalian bertiga" protes Arsen enak saja dibilang bangkrut
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidrokarbon
Fiksi PenggemarIni kisah keseharian bapak Jevano Arsen Djuanda dan ketiga putra kembarnya yg minim ahlak