tanpa buna

296 43 0
                                    

Suara berisik membangunkan Arsen dari tidurnya dia melihat ternyata sudah hampir jam sembilan sudah hampir siang kenapa Jasmine tidak membangunkan dirinya seperti biasa

Setelah cuci muka dan sikat gigi Arsen memutuskan untuk mengecek darimana asal suara berisik itu ternyata dapur dia bergegas menuju kesana saat mendengar suara anak-anaknya sedang mendebatkan sesuatu disana

"Kalian ngapain di dapur?"

"Mau bikin mie pa kita laper gak ada makan sama sekali buna juga gak ada dirumah" lapor si sulung

"Buna gak masak?" Mereka mengangkat bahu acuh

"Kalian gak tau buna dimana mungkin tadi buna pamit"

"Gak papa buna gak pamit ke kita catatan juga gak ada di pintu kulkas"

Arsen jadi bingung tidak biasanya Jasmine meninggalkan mereka tanpa pamit di saat kepepet pun masih meninggalkan catatan di pintu kulkas menjelaskan kemana dia pergi

"Kalian duduk aja biar papa yg bikin mie nya" para bocil itu patuh turun dari kursi kecil yg biasanya dipakai untuk menjangkau pantry

Arsen memasukkan mie kedalam air yg sudah mendidih dia memasak 4 bungkus mie setelah matang dia menambahkan beberapa topping ada sosis dan irisan daging sapi tumis

Tanpa memindahkan mie ke mangkuk Arsen langsung menaruh panci yg berisi mie tadi di tengah-tengah meja ruang tv lalu meminta anak-anaknya untuk membawa mangkuk dan sendok

"Pa kok gini sih makannya pake panci" tanya Alkuna saat ayahnya mengambilkan mie dari panci untuk mereka semua

"Udah gak usah protes makan aja" Alkuna cemberut lalu memakan mie nya dengan brutal

"Pelan-pelan Na itu masih... Panas" Arsen menghela nafas melihat si bungsu yg langsung mengeluarkan mie yg baru saja masuk mulutnya karena peringatannya

"Papa kok bikin kaget sih untung aja gak keselek" Alkuna menatap sebal ayahnya

"Makanya kalo makan hati-hati jangan buru-buru" Alkuna yg mendapatkan omelan dari papanya hanya cemberut

Mereka kembali makan dengan tenang sampai habis si kembar tiga yg tepar karena kekenyangan membuat Arsen harus membersihkan peralatan makan mereka

sebenarnya malas karena perutnya sudah kenyang jadi pengen tidur lagi tapi dia takut kalo tiba-tiba Jasmine pulang dan melihat piring dan peralatan masak kotor dan tidak segera dibersihkan bisa ngamuk nanti

Sepertinya mereka akan bersih-bersih rumah hari ini mumpung weekend dan Jasmine tidak ada dirumah sudah pasti tidak akan ada yg membersihkan rumah apalagi bekas makan mereka tadi juga berantakan gara-gara Alkena yg pengen makan pake sumpit

"Hidrokarbon dengerin papa!" Anak-anak itu langsung bangkit dan duduk bersila didepan sang papa

"Hari ini kita bakal bersih-bersih rumah jadi kita bagi tugas ada yg nyapu ada yg ngepel sama bagian cuci baju jadi kita undi pake gunting batu kertas"

Hasilnya yg kebagian untuk mengepel adalah Arsen lalu Alkana menyapu Alkena cuci piring dan mengelap meja dan tugas si bungsu adalah cuci baju plus ngeringin

Mereka langsung meluncur ke Medan tempur Alkena ke dapur dan Alkuna yg pergi ketempat cuci jemur tadi Arsen sudah membawa keranjang cucian ke dekat mesin cuci jadinya tidak susah bagi Alkuna

Arsen mulai mengepel lantai yg sudah di sapu oleh si sulung sepertinya dia melupakan sesuatu tapi entah apa entahlah dia tidak bisa ingat apa itu tapi rasanya ada yg kurang

"Papa ini bajunya kok jadi begini!" Teriakan Alkuna membuat Arsen meninggalkan pekerjaannya menuju si bungsu

Dia menganga melihat baju yg tertutup dengan busa yg sangat banyak bahkan sampai meluber ke keluar mesin cuci

"Nana ini kok busa bisa dimana-mana?"

"Gak tau tadi Nana buka mesin cuci nya langsung gini"

"Nana masukin deterjen nya berapa banyak?"

"Satu botol Nana masukin semua"

Arsen menghela nafas panjang wajar saja cucian tidak terlalu banyak tapi Alkuna malah memasukkan deterjen satu botol dia menyuruh Alkuna untuk mengepel saja sedangkan dirinya mencuci ulang bajunya
*
*
*
*
Sebagai imbalan karena sudah bekerja keras membersihkan rumah Arsen ingin memanjangkan anak-anaknya dengan membelikan mereka apa yg mereka inginkan melalui layanan pesan antar sekalian makan malam beruntung tadi di kulkas ada makanan instan dan nasi instan jadi Arsen tidak perlu repot memasak 

"Kana mau ayam pa"

"Alken mau pizza sama ayam kaya Kana"

"Nana mau burger sama kulit ayam banyak-banyak"

Si kembar tiga benar-benar senang jarang-jarang mereka dibolehkan makan makanan junk food mumpung papanya lagi baik dan tidak ada buna mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk makan yg banyak

Tidak lama pesanan mereka datang Arsen langsung menaruhnya di piring lalu membuang wadah makanannya ke tempat sampah dengan senang mereka langsung makan makanan favorit mereka

Saat sedang asik makan tiba-tiba ponsel Arsen berdering ternyata ada panggilan video dari Jasmine dia ragu ingin mengangkatnya atau tidak masalah jika diangkat dirinya akan terkena siraman rohani gratis dari Jasmine karena membiarkan anak-anak makan makanan junk food

Arsen mengisyaratkan anak-anaknya jika yg menelfon adalah buna tapi yg paham hanya dua Alkuna sama sekali tidak paham dan malah mengangkat telfonnya

"Halo buna ada dimana kok gak dirumah?"

"Maaf buna harus pulang duluan ke Indonesia tadi buna buru-buru makanya gak sempet pamit sama kalian"

"Buna kok gak ajak kita!"

"Maaf ya buna ada urusan kalian baik-baik sama papa disana jangan nakal-nakal, kalian lagi apa?"

"Lagi makan buna lihat kita makan banyak ada ayam ada pizza sama burger"

Semuanya menepuk jidat melihat Alkuna yg dengan polosnya mengarahkan kamera untuk melihat apa saja yg mereka makan bahkan dengan tanpa bersalah dia menceritakan apa yg mereka lakukan hari ini

Sudah jelas bagaimana akhirnya Jasmine akan mengomel karena mereka  makan makanan tidak sehat dan sudah jelas siapa yg kena marah tentunya papa karena si kembar tiga kompak menyebutkan nama papa saat ditanya ini semua ide siapa

Ternyata Jasmine harus kembali ke Indonesia lebih dulu meninggalkan Arsen sendiri dengan tiga anak monyet ini mana sanggup dia mengurus mereka sendiri sambil kerja

Kenapa dirinya harus tertahan di negara orang sendirian hanya dengan ketiga buntutnya ingin rasanya pulang kembali ke negara asalnya tapi keadaan tidak memungkinkan

Diluar sedang pandemi virus situasi masih belum kondusif walau sudah ditemukan vaksin dan perjalanan keluar sudah diijinkan selama mematuhi protokol kesehatan tetap saja Arsen masih khawatir jika harus pulang membawa anak-anak

Rindu dengan jalan-jalan sudah pasti apalagi mereka sudah hampir 1½ tahun terjebak didalam rumah tanpa bisa beraktivitas keluar rumah melakukan semuanya melalui daring aktivitas yg membuat jenuh dan juga bisa memicu stress apalagi jika harus tinggal dengan tiga tuyul yg banyak tingkah seperti putranya

Arsen benar-benar sudah tidak tahan lagi tinggal disini pengen cepat pulang setidaknya jika di Indonesia anak-anaknya masih bisa main keluar rumah entah di mana yg penting masih dalam kompleks perumahan

HidrokarbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang