setelah acara lamaran dan pesta pertunangan kecil-kecilan akhirnya hari yg paling Arsen tunggu tiba juga hari ini dia akan melakukan ijab qobul untuk menjadikan Naura sebagai pendamping hidupnya
untuk acara pagi ini tidak banyak yg di undang hanya kerabat dekat saja baru untuk pesta resepsi besok tamu undangan baik dari pihaknya maupun pihak Naura akan datang
"Sen udah hafal teks nya kan? jadi ngapain masih mondar-mandir sambil hafalin" Jeffrey jengah melihat Arsen yg bolak-balik sejak tadi
"udah bang gue cuma gugup aja" meski sudah pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya tetap saja perasaan gugup itu ada
"santai jangan terlalu gugup nanti malah salah terus lo gak jadi nikah"
"bang jangan gitu dong gue jadi makin takut"
"santai aja lo kan udah pernah baca ijab qobul" Arsen menatap kesal abangnya
"gue sumpahin nanti kalo lo nikah lagi bakal lebih gugup dari gue"
setelah itu tidak ada percakapan lagi Jeffrey yg sudah malas meladeni adiknya dan Arsen yg masih berusaha mengatasi perasaan gugupnya
"Sen ayo udah waktunya ijab qobul" Arsen mengambil nafas dalam sebelum menghembuskan perlahan lalu bangkit mengikuti abangnya yg sudah keluar duluan
Arsen duduk dihadapan om Agung, ayahnya, penghulu dan beberapa saksi sebelum memulai prosesi ijab qobul bapak penghulu memberikan beberapa nasehat tentang kehidupan pernikahan, baru setelahnya prosesi ijab qobul dimulai
"nak Arsen siap?"
"siap" Arsen menjawab tanpa keraguan tangannya menjabat tangan om Agung
"saya nikahkan dan kawinkan saudara Jevano Arsenic Djuanda bin Adimas Djuanda dengan putri saya Naura Mayastika binti Agung Sutopo dengan maskawin logam mulia seberat tiga belas gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai"
"saya terima nikah dan kawinnya saudara Naura Mayastika binti Agung Sutopo dengan maskawin tersebut dibayar tunai" Arsen berhasil menyelesaikan bagiannya dengan satu tarikan nafas
"bagaimana para saksi apakah sah?" penghulu bertanya pada saksi
"sah" semuanya kompak menjawab sah
setelah itu Naura turun didampingi ibunya dan dua sepupunya didepannya ada si kembar yg berjalan membawa satu kotak cincin pernikahan mereka
suasana itu tidak bertahan lama karena tiba-tiba saja Alkuna yg berjalan paling belakang diantara saudara jatuh hingga akhirnya membuat Alkena dan Alkana yg berjalan di depannya ikut terjatuh
semua orang yg melihat itu langsung panik bahkan Naura mengangkat kebaya yg digunakannya agar mudah menghampiri mereka yg sudah menangis di bawah tangga suasananya yg awalnya haru ini jadi penuh tangisan anak-anak
akhirnya si kembar diamankan tiga sepupu Arsen karena proses ijab qobul belum selesai masih ada sesi membawa doa pernikahan dan penandatanganan buku nikah baru setelah selesai keduanya menghampiri si kembar
tangis si kembar sudah berhenti dan tidak ada luka serius hanya saja Alkana yg menang berjalan paling depan harus mendapatkan benjol di bagian dahi
"dada kalian sakit gak?" Naura tadi melihat bagaimana mereka terjatuh dan bagian dada yg menghantam tangga duluan
"sakit mama" si kembar memang sudah memanggil Naura dengan sebutan mama sejak acara lamaran itu
"kayaknya ada lebam deh tadi jatuhnya keras banget mereka" Arsen menduga jika bagian dada si kembar pasti akan lebam
"kita ke rumah sakit dulu ya buat periksa takutnya nanti ada apa-apa sama mereka acara hari ini di tunda sampai nanti sore gak masalah kan" Arsen sedikit merasa tidak enak dengan Naura sekeluarga
"gak masalah lagian kejadian hari ini gak ada yg tau bakal kayak gini"
"kalian lanjut aja di sini biar abang yg anter mereka bertiga ke rumah sakit"
"tapi bang..."
"gak usah banyak protes Arsen! kalian tenang aja lanjutin acaranya abang yg bakal jaga mereka nanti kalo ada apa-apa bakal abang kasih kabar"
Arsen melihat abangnya yg sudah melotot kesal kearahnya hanya bisa mengangguk pasrah meski dalam hatinya ingin memaksa ikut ke rumah sakit untuk menemani ketiga putranya
"mereka pasti baik-baik aja"
Naura yg melihat suami barunya tampak lesu hanya bisa mengelus pundaknya dia tau Arsen pasti mengkhawatirkan keadaan si kembar.
ini pertama kalinya Arsen tidak ada disisi putranya saat ketiganya sakit wajar saja jika dia tidak tenang.
acara kembali berlanjut setelah terjadi insiden kecelakaan kecil yg dialami si kembar, bahkan si kembar sudah kembali dari rumah sakit dan ikut memeriahkan acara pernikahan papanya
luka mereka tidak parah hanya lebam dan benjol dibagian kepala saja jika diberikan salep pasti akan hilang dalam beberapa hari tapi Arsen yakin jika kemungkinan besar ketiga putranya itu akan demam
berdoa saja semoga itu tidak terjadi karena pasti malam pertamanya dengan sang istri akan tertunda jika putranya sakit udah lama Arsen nunggu masa harus ditunda lagi
*
*
*
*
tapi doa Arsen tidak terkabulkan setelah acara kumpul-kumpul keluarga tiga putranya mulai rewel karena merasa tidak enak badan, sejak tadi tidak mau turun dari gendongan papa, om dan kakeknya acara yg seharusnya jadi ajang perkenalan antara dua keluarga harus ditundasebenarnya tidak perlu sampai ditunda Arsen bisa saja menitipkan si kembar pada kakak dan adik kembarnya sedangkan dirinya menemani keluarga besar istrinya
tapi istrinya bilang jika tidak masalah jika Arsen tidak bisa menemani keluarga besarnya jadi akhirnya setelah banyak perdebatan Naura yg menemani keluarga besar Arsen dan keluarga besarnya
"Naura suami kamu mana?" salah satu tante dari pihak ibunya bertanya
"lagi jaga anak-anak tan, mereka lagi demam soalnya"
"emang anak-anaknya gak ada yg jaga? kok dia sendiri yg urus mana sampai ninggalin kamu sendirian buat nyambut keluarga"
"semua art lagi libur karena ada acara ini"
"emang dia gak sewa baby sitter buat anaknya?"
"gak tante" Naura sedikit kesal karena tantenya ini terus saja bertanya
"kamu sih, nikah kok cari yg duda padahal masih banyak perjaka diluar sana"
"mau duda atau perjaka sama aja tante, aku cari suami yg bertanggung jawab bukan dari statusnya"
"Naura dengerin tante dia cerai sama mantan istrinya pasti karena ada masalah jadi amit-amit kalo kamu nantinya malah nyesel" Naura kesal sekarang saat tantenya bawa-bawa status Arsen
"aku tau sekarang, kenapa mbak Dania gak nikah lagi itu karena banyak orang yg pemikiran nya kayak tante beranggapan kalo duda sama janda itu gak baik"
"kamu kok ngomong gitu! mbak mu itu belum nikah karena belum ada yg cocok aja, asal kamu tau banyak yg udah ngelamar anak tante itu"
"aku tau, tapi mereka semua mundur kan? setengah tau kriteria calon menantu yg tante mau"
"itu salah mereka sendiri gak sesuai sama kriteria tante, anak tante itu lulusan luar negeri jadi suaminya harus orang kaya dan punya pekerjaan bagus minimal PNS atau tentara lah" tantenya malah menunjukan muka sombong
"kalo gitu sebaiknya tante urus mbak Dania biar gak kegatelan ke kakak ipar aku soalnya dia bukan PNS atau tentara" setelah mengatakan itu Naura melengos
sejak awal acara tadi dia dibuat geram dengan kelakuan salah satu sepupunya itu bagaimana tidak tadi waktu menemui Jeffrey sehabis acara ijab qobul kakak iparnya itu memintanya untuk menyampaikan pada Dania agar tidak sok dekat dengannya sampai melakukan skinship
Naura tentu saja malu dengan kelakuan sepupunya itu Jeffrey masih suami orang meski sudah mengurus proses cerai tapi sepupunya itu sudah mendekatinya seakan mereka sama-sama singgel

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidrokarbon
FanfictionIni kisah keseharian bapak Jevano Arsen Djuanda dan ketiga putra kembarnya yg minim ahlak