buka untung malah buntung

509 55 0
                                    

Setelah pembahasan tentang mama kemarin dan sempat membuat suasana jadi sedih Arsen dan kembar tiga sudah kembali seperti semula melakukan kegiatan seperti biasa

Setiap weekend Arsen akan mengajak anak-anaknya untuk membersihkan rumah sebenarnya tidak semua ruangan yg akan di bersihkan hanya kamar masing-masing, tempat mereka bermain dan halaman depan

Mereka membersihkan kamar masing-masing lalu untuk yg membersihkan ruang santai bersama tugasnya akan di bagi tiga Alkana yg akan mengelap meja dan memasukkan mainan ke tempatnya Alkena yg mengepel dan Alkuna yg akan menyapu

Arsen sendiri dia mencuci baju dan membersihkan ruangan lain soalnya khusus hari minggu pelayan libur jadi mereka harus melakukan pekerjaan rumah sendiri

"Hidrokarbon ayo kumpul kita ke halaman depan" si kembar tiga langsung berlari menghampiri papanya yg sudah stay membawa gunting rumput

"Kalian cabutin rumputnya sama siram bunganya papa mau rapihin tanaman dulu" mereka berpencar melakukan tugas masing-masing

Arsen memilih merapikan tanaman rambat yg sudah menjulur kemana-mana baru setelahnya memangkas pohon yg ranting bagian bawahnya sudah banyak

"Pa rumput yg ini juga dicabut?"

"Iya dek dicabut semuanya" balas Arsen tanpa menoleh kearah Alkuna yg bertanya dia sedang fokus memangkas  pohon bonsai takut salah potong

Arsen heran kenapa putranya yg tadinya berisik membuat keributan entah Alkena yg menjahili Alkana dengan melempat cacing kearahnya dan si bungsu yg bersorak gembira saat Alkena dikejar oleh kakak sulungnya

Saat dilihat mereka sedang melingkar mencabuti rumput tapi setelah Arsen perhatikan lebih teliti yg mereka cabut adalah rumput Jepang yg sengaja ditanam untuk menutupi halaman depan

"Adek ini kenapa rumput Jepangnya dicabut juga itu kan sengaja ditanam"

"Lha kan papa yg nyuruh kita cabut" balas Alkena

"Kapan papa gak nyuruh tuh papa kan nyuruh cabut rumput yg ada di bunga" Arsen merasa tidak pernah menyuruh mereka mencabut rumput Jepangnya hanya rumput yg ada di bunga saja

"Papa nyuruh tadi Nana tanya papa ' pa rumput yg ini juga dicabut' terus papa jawab 'iya dek dicabut semuanya' gitu papa jawabnya masih nyalahin kita"

"Ya papa mana tau kalo yg tadi adek tanyain itu rumput yg itu"

"Itu berati salah papa Nana udah tunjuk rumputnya kok malah gak papa lihat jadi botak kan halamannya"

Arsen hanya menghela nafas panjang mau berdebat lagi dirinya sudah kalah karena ini semua kesalahannya yg tidak memperhatikan anak-anaknya nanti saja lah dia minta tukang kebun untuk menanam kembali rumput Jepangnya dihalaman untuk sekarang dibiarkan botak dulu

Setelah itu Arsen memeriksa tanaman lain apakah ada yg jadi korban ke laknat-an putranya dan sudah seperti dugaannya ada beberapa bunga yg dicabut dan beberapa juga ludes terinjak-injak

"Ini kenapa banyak bunga yg rusak dek?"

"Itu kita kan lagi cabut rumput terus capek ya kita duduk gak taunya kena bunganya"

"Kalo cuma duduk kok banyak gini yg rusak"

"Tadi kita dorong-dorongan terus jatuh ke bunganya Nana tadi juga gak sengaja injak waktu mau kejar Alken"

Arsen benar-benar harus bersabar menghadapi mereka para anak-anak ini benar-benar menguras stok kesabarannya tolong ingatkan untuk tidak membiarkan mereka merapikan halaman depan

Anaknya ini disuruh rapihin halaman depan kenapa malah jadi hancur gini bukannya untung gak perlu sewa tukang kebun malah buntung harus menyewa tukang kebun sama beli tanaman baru
*
*
*
*
Setelah tragedi rumput Jepang tadi pagi Arsen mengajak anak-anaknya untuk main ke lapangan komplek sebelah ingin tau dia tuh sama teman-teman anaknya ini kali kedua dia menemani si kembar tiga main

Bukan karena sibuk tapi masih trauma sama ibu-ibu yg biasanya nemenin anaknya main disana Arsen pernah dikejar keliling lapangan cuma buat minta foto bukannya sombong tapi si ibu mintanya foto sambil cium pipinya Arsen ogah lah

"Papa yakin mau ikut main nanti kalo ketemu ibu-ibu yg waktu itu gimana" walau sering menistakan papanya si kembar tetap khawatir kalo papanya dikejar-kejar kaya dulu

"Gak akan ibu-ibunya udah gak ada jadi papa aman" sebenarnya Arsen kurang yakin tapi demi putranya dia mencoba untuk berani

Arsen keringat dingin saat melihat kumpulan ibu-ibu di pinggir taman mengawasi anak-anaknya setelah mencoba untuk tenang dan menyakinkan diri jika itu hanyalah sekumpulan emak-emak biasa Arsen mendekat

"Eh mas Arsen lagi nganter si kembar tiga ya?" Arsen hanya mengangguk sambil tersenyum

"Mas Arsen makin ganteng aja udah lama gak liat nganter si kembar tiga"

"Makasih bu, belakangan ini saya sibuk" Arsen balasnya sambil tersenyum membuat para ibu-ibu meleleh

Arsen benar-benar tidak kuat bersama ibu-ibu ini mereka terus menanyakan banyak hal dengan sopan dia menjawab walau risih tapi dia masih tau etika lagipula mereka nanyanya baik-baik

Setelah wawancara dengan para ibu-ibu itu Arsen memilih untuk pamit ingin membeli minum di warung di dekat taman

Setelah terbebas dari kumpulan ibu-ibu Arsen menghembuskan nafas lega duduk di kursi yg ada didepan warung

"Teh beli minum" Arsen meletakkan uang di meja lalu mengambil satu botol air mineral

Arsen melihat kearah lapangan tempat anak-anak bermain tapi anehnya tempat itu sepi membuatnya bertanya-tanya kemana perginya anak-anak yg tadi bermain bola seingatnya tadi saat dia ke warung masih ramai

Arsen segera kembali kesan untuk bertanya ke tempat ibu-ibu tadi untuk bertanya kemana perginya anak-anak tadi

"Bu anak-anak yg main tadi kemana?"

"Oh itu lagi jajan mas Arsen kalo cari si kembar paling mereka ikut jajan sama yg lain disana" ibu tadi menunjuk arah masuk kompleks yg dimana banyak penjual jajanan disana

Arsen pergi ke sana untuk menghampiri si kembar tiga soalnya anaknya gak bawa uang masa iya mereka mau ngutang kalo jajan kan malu-maluin masa anaknya Jevano Arsen Djuanda ngutang

"Oi hidrokarbon sini kalian" si kembar tiga menoleh secara bersamaan saat mendengar papanya memanggil

"Apa" si kembar menjawab tanpa berpindah

"Kalian beli pake apa itu jajannya"  Arsen duduk di sebelah anak-anak yg sedang makan aneka jajanan

"Pake duit lah masa daun" balas Alkena

"Papa tau maksudnya duit siapa kalian gak punya"

"Kita ditraktir ibu-ibu tadi di kasih duit 15000 buat jajan katanya kita ganteng makanya ditraktir" Arsen benar-benar tidak habis pikir dengan ibu-ibu itu mereka sampai memberikan jajan untuk anak-anaknya

"Kenapa kalian terima papa masih bisa jajanin kalian jangan bikin malu duit papa masih banyak"

"Kata pak ustadz rejeki gak boleh di tolak selama itu halal"

Sebenarnya Arsen ingin melarang si kembar tiga jajan sembarangan tapi melihat mereka suka dia jadi tidak tega melarang jadi untuk sekali ini dia biarkan tapi lain kali tidak

HidrokarbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang