Hidrokarbon

hari terakhir liburan

Arsen dan keluarga kecilnya sudah berada di pantai Pandawa tempat pertama yg mereka kunjungi di Bali karena pantai dengan bentangan pasir putih sepanjang satu kilometer itu memiliki ombak yg tenang

seperti sekarang Arsen tengah duduk santai dibawah payung besar yg ada di tepi pantai sambil mengawasi si kembar yg bermain tidak jauh dari tempatnya

Arsen tertawa kecil saat melihat si sulung yg jadi korban kejahilan adiknya Alkena dan Alkuna kompak menyiramkan air ke Alkana yg membuat pakaian yg dikenakannya basah kuyup

tidak mau kalah Alkana membalas perbuatan kembarannya akhirnya terjadilah saling menyiram air diantara ketiganya karena terlihat seru dia jadi ingin ikut bergabung bermain bersama

Arsen bangkit menghampiri ketiganya, Alkana yg jadi sasaran kedua saudaranya meminta tolong padanya untuk membantu menyerang mereka berdua

"Papa tolong Kana sedang Alken sama Nana"

"Nana ayo kita lawan penjahat itu" Alkena menyiram sang papa menggunakan ember plastik kecil yg sebenarnya digunakan untuk membuat istana pasir

"ayo"

Alkena dan Alkuna berhenti menyerang si sulung mereka berbalik menyerang papanya yg baru saja ikut bergabung hal itu membuatnya membuat baju yg dikenakannya basah

Alkana yg awalnya ingin sang papa membantu dirinya malah ikut menyerang balik hingga akhirnya Arsen harus melawan ketiga bocah itu sendirian

"udah cukup papa kalah" Arsen melambaikan tangannya kode menyerah

"hahahaha papa kalah"

"udah makin panas ayo neduh dulu biar gak jadi item kalian"

melihat Alkuna yg terlihat seperti lemas dan tidak semangat seperti awal karena mungkin tubuhnya mulai terasa tidak nyaman karena panas matahari yg menyengat

Arsen menggiring anak-anak untuk duduk di bawah payung besar di tepi pantai yg bisa melindungi mereka dari panas matahari

disana sudah ada Naura yg menunggu mereka sambil menikmati sebuah kelapa muda sangat cocok untuk menghilangkan dahaga ditengah cuaca panas

"wah ada kelapa" mereka mengambil masing-masing satu kelapa muda

"Ahh kelapa muda emang paling enak"

"huaa langsung adem banget abis minum ini"

mereka menikmati kelapa muda itu sambil melihat keindahan alam Bali. Alkuna mengabadikan momen tersebut dengan kamera yg dibawanya memotret langit, laut, dan tidak tertinggal foto keluarganya

"kita makan siang dulu yuk" ajak Naura

"mau makan apa?"

"emm kita mau makan seafood aja"

"Nana mau kepiting"

"Kana mau udang"

"Alken mau cumi"

"okay kita makan seafood"

mereka bergandengan untuk mencari restoran seafood yg tidak jauh dari pesisir pantai memesan semua yg diinginkan anak-anak

mereka makan dengan tenang sampai mereka dibuat panik dengan Alkena yg menangis karena kepedasan gara-gara makan sambal matah

"hiks hiks pedes papa lidah Alken perih"

"cup cup jangan nangis dong ini minum susu dulu biar pedes nya ilang"

setelah menghabiskan setengah gelas susu rasa pedas yg Alkena rasakan mulai berkurang begitu juga tangisnya yg mereda

"makanya kamu jangan suka culametan tangannya"

Arsen mengingatkan putranya untuk bertanya dulu sebelum memakan sesuatu yg asing jangan langsung diambil terus dimakan

"ya kan Alken cuma pengen tau rasa ini" Alkena menatap kesal sambal matah yg ada di piring papanya

kejadian tadi itu dipicu oleh rasa penasaran Alkena terhadap irisan bawang merah, cabai dan daun jeruk yg ada di piring papanya dipikirannya mungkin rasanya akan sama dengan bawang goreng yg biasa dia makan

tapi begitu diambil dan dimakan bukannya rasa gurih yg dirasakan malah sensasi pedas yg menyakitkan lidah nya dan berakhir membuatnya menangis
*
*
*
*
liburan mereka selama seminggu di Bali ditutup dengan menonton pertunjukan tari Kecak di pura luhur Uluwatu

Arsen dan keluarga sudah duduk di tempat penonton karena pertunjukan akan di mulai sebenarnya lagi si bungsu juga siap dengan kamera ditangannya untuk mengabadikan tarian ini

tari Kecak ini adalah tarian yg unik karena tidak mengunakan alat musik irama yg digunakan berasal dari kata cak yg diucapkan para penari laki-laki secara bersamaan dengan pola irama tertentu

tarian ini juga biasanya menampilkan cerita Ramayana atau cerita dari Bali itu sendiri tapi untuk kali ini cerita yg ditampilkan bersama tari Kecak adalah Ramayana

kisah cinta yg menurut Naura definisi Bucin tolol cerita yg selalu membuatnya mengomel tanpa alasan yg jelas setiap selesai menonton atau mendengarkan

"tumben kamu gak ngomel waktu cerita Ramayana yg di tampilin"

mereka sudah dalam perjalanan untuk kembali ke hotel karena besok sudah harus ke bandara untuk kembali ke Jakarta lagi

"sebenarnya pengen ngomel tapi malu lah kan ada banyak orang"

"kamu itu kenapa sih kesel banget sama cerita itu"

"gimana ya aku jelasin, sebenarnya aku gak setuju sama orang yg muji Rama itu tokoh yg sempurna karena bagiku Rama itu sosok yg red flag dia jadi raja yg gak bertanggung jawab terus cinta tulus Shinta di balas ketidakpercayaan itu udah cukup buat dia jadi antagonis cerita

tapi sayangnya yg jadi antagonis cerita cuma laki-laki yg jatuh cinta pada waktu yg tidak tepat yaitu Rahwana sangat di sayangkan padahal dia raja yg bertanggung jawab dan sangat menghargai perempuan"

"ya itulah cerita pewayangan Naura, rebutan benar tapi kurang benar"

dalam cerita pewayangan di pandangan Naura maupun Arsen tidak ada tokoh yg benar-benar jadi pahlawan karena sebenarnya mereka sama jika dilihat dari sudut pandang lainnya

tapi di setiap kisah pewayangan pasti akan ada pelajaran yg bisa dipetik oleh setiap orang yg menonton pertunjukan wayang salah satu budaya Indonesia yg unik dan mendunia

"sen lihat anak-anak" Arsen melihat kearah anak-anak yg ikut menari Kecak meski hanya mengikuti irama cak cak saja

hal itu sudah membuatnya bangga melihat putranya yg suka dengan budaya negaranya sendiri di era moderenisasi seperti sekarang

"Na gimana kalo kita masukin mereka ke sanggar seni"

"emang mereka mau?"

"kita coba aja tanya siapa tau mereka mau, itung-itung buat kegiatan mereka daripada main terus"

Arsen ingin anak-anaknya punya setidaknya kegiatan rutin yg positif selain hobi mereka dan sepertinya kegiatan seni budaya tradisional cocok untuk mereka pelajari

sebagai generasi muda kita harus melestarikan budaya yg kita miliki jangan sampai budaya negeri kita suatu hari nanti malah lebih dikuasai oleh orang asing kita sebagai pemilik budaya malah harus belajar ke luar negeri untuk mempelajari budaya kita sendiri

sekarang sudah banyak budaya Indonesia yg lebih diminati oleh orang luar negeri dibandingkan generasi muda bangsa ini sendiri bahkan pernah ada budaya Indonesia yg diklaim oleh negara lain

hal itu harus jadi pelajaran bagi bangsa kita untuk tetap melestarikan berbagai kebudayaan yg kita miliki agar tidak hilang jangan sampai kita hanya memiliki indentitas sebagai pemilik budaya tapi malah tidak ada yg bisa melestarikannya