Desica menatap tempat nya berada sekarang, gadisi itu terlihat bingung dengan keadaan sekitarnya. Setahu nya, tadi ia sedang berada di dalam kamar nya yang luas, tapi mengapah saat ini gadis yang akrab di panggil Sica ini malah berada di kandang sapi?
Siapa yang berani-beraninya menculik Sica dan menempatkan dirinya di kandang sapi yang bau ini? Sial! Seluruh badannya jadi ikut bau karena kotoran-kotoran yang menempel pada bajunya.
"What?!! Kenapa gue ada di sini?!!" Gadis itu menoleh kekanan dan kiri, tidak ada siapapun di sekitarnya. Hanya ada Sica seorang di dalam gubuk kotor yang sepertinya bekas kandang sapi ini. Sica melirik pakaiannya yang sudah berganti, gadis itu tambah panik dan mulai berhalusinasi, "Nggak mungkin kan ada yang merkosa gue?! Tapi kenapa baju gue berubah jadi jelek gini?!" Gadis itu bangkit dari posisinya, setelah itu berjalan keluar dari kandang sapi. Tempat ini sama sekali tidak Sica kenali, dirinya belum pernah pergi kesini sebelumnya.
"Gila! Dikira dunia fantasi apa? Bangun-bangun udah ada di dunia lain?!" Gerutuan terus terdengar dari bibir mungil gadis itu, wajahnya berkali-kali mengerut karena merasa jijik dengan keadaan di sekitarnya yang kotor. Apalagi penampilan nya yang terasa kotor membuat Sica sangat tidak nyaman.
"Apa jangan-jangan, gue beneran masuk novel?! Nggak mungkin! Mana ada yang kaya begituan." Sica terus-terusan menyangkal pemikirannya yang mulai kacau, gadis itu berdiri dengan tidak tenang di depan kandang sapi tempat nya berada barusan. Pikiran nya tertuju pada hal bodoh yang dirinya lakukan saat itu, karena penasaran dengan cerita-cerita fantasi yang pernah ia baca, Sica jadi keracunan untuk mencoba apa saja yang selalu di ceritakan oleh beberapa novel fantasi transmigrasi yang pernah dirinya baca. Sampai dimana, dengan bodoh nya Sica menuruti sebuah artikel web yang di kirim penonton nya. Artikel itu mengajarkan cara bagaimana agar seseorang bisa bertransmigrasi. Sebenarnya, Sica tidak percaya itu. Tapi demi membuktikan lelucon itu serta membuat penonton di YouTube nya meningkat, gadis itu rela melakukan apa saja.
Artikel itu menuliskan beberapa cara bagaimana bisa seseorang berpindah ke dunia novel sesuai keinginan nya. Yang pertama kali harus Sica siapkan tentu saja novel yang akan gadis itu pakai, namun karena Sica bingung mau masuk ke novel mana, gadis itu jadi membawa semua novel yang dia miliki. Setelah itu Sica juga di tuntun untuk menyiapkan barang-barang lainnya seperti lilin dan korek api. Dikira mau manggil setan apa? Pikir gadis itu.
Tapi, sekali lagi Sica yakinkan. Ini semua hanya main-main saja, setelah mempersiapkan semua yang dibutuh kan itu, Sica pun di haruskan untuk mematikan semua lampu yang ada di sekitarnya. Berhubung saat itu Sica berada di kamar, jadi lampu kamarnya lah yang dia matikan. Walaupun hari sudah malam, saat itu Sica tetap sendirian di rumahnya. Kedua orangtuanya selalu tidak ada di rumah karena sibuk dengan pekerjaan nya yang berada di luar negeri, hingga terkadang lupa anak nya sendirian dirumah, awal nya sedih sih di tinggal pergi seperti itu, tapi sekarang ia sudah terbiasa dengan itu semua.
Setelah melakukan semuanya, Sica mulai memulai kegiatannya. Menghidupkan lilin, menutup mata selama mungkin. Itu Sica lakukan, namun tanpa di ketahui, itu ternyata menjadi bomerang baginya. Lilin nya tiba-tiba mati, tidak hanya lilin, tapi semua lampu di rumah nya pun mati. Entah apa yang terjadi, rasa pusing yang sangat hebat menyerang nya sehingga Sica tidak dapat menahan lagi. Gadis itu jatuh tidak sadarkan diri, Dan pada akhirnya, ritual yang Sica anggap lelucon itu malah membawa nya kesini. Di tempat yang tidak tahu asal-asulnya, entah masih di dunianya ataupun di dunia novel seperti apa yang tertulis di artikel itu.
"Sumpah, gue bingung banget! Sekarang gue ada dimana please?!" Gadis itu memukuli kepalanya pelan seraya terus-menerus mengeluarkan umpatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghancur Suatu Alur Cerita ( REVISI )
FantasyTernyata, kedatangan Sica di dunia novel tidak terlalu mengecewakan. Dari awal yang menjengkelkan, berubah menjadi momen yang begitu berkenang. Baginya, jika takdir itu tidak terjadi, maka Sica tidak akan pernah bertemu dengan Bara. Sosok tampan yan...