"Bunda!! Bunda!!" Panggil Bara ketika cowok itu baru saja turun dari lantai dua.
"Apaan sih?" Tanya bunda Syifa yang merasa terganggu atas panggilan anak nya itu.
"Celana dalem Bara yang Spongebob mana sih??!" Ucap Bara kesal. Cowok itu menghampiri bundanya yang sedang menonton film dua bocah botak yang tidak lulus-lulus Tk bersama Sica.
Seperti nya urat malu Bara sudah hilang. Pasal nya dia itu cowok, tapi masih saja membahas celana dalam di dekat Sica yang notabene nya anak gadis, mana masih bocah lagi. Bunda Syifa menoleh kearah anak nya yang baru saja sampai di sebelah sofa yang ia duduki.
"Yang mana sih? Bunda nggak tau!" Tanya bunda yang kembali fokus pada film di depan nya.
"Yang kuning bun, masa sih warna merah! Kan Bara bilang nya juga Spongebob bunda... bukan boboy boy!" Ucap Bara ketus.
Lama tinggal di sini seperti nya harus membuat Sica terbiasa dengan pembahasan sempak-sempak Bara. Apa lagi, Bara sudah tidak jaim-jaiman lagi jika membahas masalah seperti begitu.
"Tanya ke Mbak Titi sana, siapa tau dia kan yang nyuci." Jawab bunda.
"Mana mungkin sih bun, Bara nggak pernah ngasih ke orang lain. Selain bunda sama tuh bocah!!" Ujar Bara.
"Berarti bukan sama bunda, tanya sama Sica dong!" Ucap bunda, sudah terbiasa akan sikap anak bujang nya itu.
"Heh bocil!! Lo liat celana dalem gue yang Spongebob nggak?!" Tanya Bara.
Sica menoleh ke arah Bara, gadis itu mencoba mengingat apakah tadi dirinya mencuci celana dalam Bara yang berwarna kuning atau tidak.
"Kaya nya nyuci deh, tadi kan lo yang lempar ke gue!" Ujar Sica dengan raut penuh kekesalan. Bagaimana tidak kesal coba, sepulang sekolah tadi Bara langsung memberikan nya setumpuk pakaian kotor untuk di cuci. Mana tadi celana dalam nya di lempar ke kepala nya lagi, sungguh definisi boss kurang adab.
"Terus mana!!?" Ucap Bara sewot, Sica mengernyit bingung. Buat apaan, pasal nya celana dalam itu sedang di jemur.
"Mau langsung di pake dia, soal nya celana dalem favorit!" Ujar bunda Syifa seolah mengerti dengan raut wajah Sica.
Sica menahan tawa saat mendengar ucapan bunda Syifa barusan, apakah benar seorang Baratama Abigail si cowok cuek di dalam novel ini menyukai sempak bergambar Spongebob.
"Ngapain lo ketawa? Ada yang lucu emang?" Ucap Bara sarkastik. "Awas aja lo ngomong macem-macem kalo nanti ada temen gue!" Lanjut nya lagi dengan penuh peringatan.
Sica menggeleng, untuk apa juga dirinya mengadukan kalau Bara menyukai sempak bergambar Spongebob kepada teman-teman cowok itu. Kenal saja tidak, masa dirinya harus sok akrab sih. Itu kan bukan Sica sekali.
"Malah bengong lagi!! Sana ambilin!" Ketus Bara.
"Heh!! Kamu ini kenapa sih? Sewot banget dari tadi, pms kamu?" Ujar bunda sembari memukul tangan bagian bawah anak nya.
"Nanti Bara juga mau cerita, biar dia pergi dulu!" Ucap Bara, kemudian lelaki itu menatap Sica yang masih duduk terbengong melihat interaksi anak dan ibu itu.
"Udah sana, ngapain masih di sini!" Ujar Bara sembari mengibaskan sebelah tangan nya tanda mengusir Sica.
"Ck. Gak sopan ya kamu!" Ketus bunda, ketika melihat perilaku anak nya ini.
Karena tak ingin terus di perlakukan seperti ayam oleh Bara, Sica pun pergi menuju halaman belakang untuk mengangkat jemuran sempak milik Bara.
Di tengah perjalanan dirinya masih bisa mendengar gerutuan Bara ketika bercerita kepada bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghancur Suatu Alur Cerita ( REVISI )
FantasyTernyata, kedatangan Sica di dunia novel tidak terlalu mengecewakan. Dari awal yang menjengkelkan, berubah menjadi momen yang begitu berkenang. Baginya, jika takdir itu tidak terjadi, maka Sica tidak akan pernah bertemu dengan Bara. Sosok tampan yan...