Part 10
" Morning Diya..Saya di luar pagar tunggu ya.."
"Oh, Mr.Liam. Sorry, sorry."
Diya segera mematikan panggilan. Rupanya pemilik nombor yang tidak berdaftar itu milik Liam.
Diya keluar dari bilik tergesa-gesa. Hari ini dia terlambat bangun. Tidak sempat menyediakan bekal untuk makan tengah hari nanti.
Diya keluar dari rumah. Kelihatan Dylan dan Willa sudah berada di dalam kereta. Diya hanya memandang dengan ekor matanya. Kelihatan pintu pagar sudah pun terbuka luas. Liam berdiri di tepi kereta menanti Diya.Dari jauh lagi kelihatan senyuman yang manis terukir di bibir Liam.
' Handsome pula nampak mister Liam ni hari.' Diya berdebar bila melihat Liam yang berdiri berpeluk tubuh sambil bersandar di keretanya. Seolah-olah menanti ketibaan kekasih hati.
'Ish...Jangan pikir bukan-bukan Diya..' Diya menepis perasaannya.
" Hai Diya...Good morning.." Liam membuka pintu kereta untuk Diya.
' Jangan saja mister Liam ada feeling sama saya... Bagus betul cara dia layan saya . Macam saya ni bukan pekerja dia...'
" Susah-susah saja mister Liam buka pintu untuk saya. Malunya..."
Diya bersuara.
" Tiada masalah bah tu...I want to treat you like this Diya ." Liam berkata, lembut.
Tiba-tiba kereta yang dipandu Dylan laju melepasi mereka. Jarak yang sangat dekat dengan Diya. Liam bertindak menarik badan Diya merapati dirinya kerana melihat jarak yang terlalu rapat antara Diya dan kereta yang di pandu Dylan.
" Whats wrong with your brother? Hampir lagi dia langgar ko tadi Diya." Kening Liam berkerut .
" Ermm....Let me go first.." Diya bersuara.
" Oh, sorry, sorry." Liam yang baru tersedar melepaskan rangkulan tangannya dari pinggang Diya.
------------------------------
" Are you okay with this Diya?"
Liam memandu sambil membuka bicaranya.
Diya memandang Liam.
" Well..me, fetching you every morning?" Liam menjelaskan maksud kata-katanya tadi.
" Ah? Every morning?"
" Yes, I will do that from now on.."
"Urmm..."
" Sorry Diya kalau buat Diya rasa tidak selesa dengan cara saya begini...Well, this is how I am with someone I like.."
' Apa?!'
Diy terjerit di dalam hati.Matanya membesar. Diya berusaha mengawal emosi diri. Jantungnya berdegup kencang.
' Oh no....Liam...Jangan, I can't.'
" You don't like me? Diam saja...I know you can feel that I do have a feeling with you Diya... "
" Urmmm....Bukan saya tidak suka, tapi..."
" No, its ok. Saya tidak paksa. But, kalau boleh...Biarlah saya treat Diya macam ni. Kalau Diya tiada orang yang special dihatilah. Kalau boleh, biar saya yang isi itu ruang. Bagi saya peluang...But di tempat kerja, kalau Diya tidak selesa, I will not make it obvious..."
Diya masih berdiam diri.
Melihat Diya yang tidak bereaksi, Liam menyambung bicara.
" Sorry, my bad. Diya sudah ada boyfriend? Or anyone special?"

YOU ARE READING
ISTERI 365 HARI
RomanceSinopsis DIYA. Seorang gadis yang kehilangan kedua orang tuanya dalam satu kemalangan jalanraya yang tragis. Kini tinggal sebatang kara, tiada tempat untuk bersandar. Hidupnya berubah 360 darjah. Dalam terumbang-ambing mencari arah, teman baik kepad...