Part 20~

1.1K 92 12
                                    

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘋𝘦𝘦𝘱𝘢𝘷𝘢𝘭𝘪 :)
𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘏𝘰𝘭𝘪𝘥𝘢𝘺

𝘏𝘦𝘳𝘦'𝘴 𝘢𝘯 𝘶𝘱𝘥𝘢𝘵𝘦

Tekan Vote ⭐ if you love this chapter

---------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lima hari bekerja sebagai P.A Dylan. Tidak dinafikan, Diya seorang yang bijak. Dylan dan Wendy masing-masing menunjukkan rasa kagum di atas ketangkasan Diya melakukan kerja yang baru dipelajarinya. Semenjak kejadian Diya memijak kaki Dylan, Dylan tidak pernah mencuba untuk menyentuh Diya lagi.

" Hai. Diya kan?"

Seorang pekerja lelaki menegur Diya ketika Diya sedang membancuh kopi permintaan Dylan. Diya menoleh.

" Ya. Hai juga." Diya menjawab sapaan lelaki tadi.

" Famous ko satu pejabat. Baru hari ini saya nampak ko depan mata. Saya Farish. Memang Diya cantik macam yang saya dengar."

" Hi, Farish." Diya senyum.

" Diya sudah minum petang?"

" Ermmm...Actually saya sedang kasi sedia minum petang untuk..."

" What took you so long?!"

Tiba-tiba satu suara yang sangat Diya kenali kedengaran. Wajah lelaki yang memperkenalkan diri sebagai Farish berubah pucat apabila memandang empunya suara yang sedang berdiri di belakang Diya.

" Oh." Diya bersuara.

Farish kemudian keluar dari pantry pejabat.

" Are you flirting around, wife?" Dylan tersenyum sinis.

Diya tidak menjawab.

Dylan bertindak memeluk pinggang Diya.

" Dylan, bagus ko buka tangan ko sebelum saya siram pakai ni kopi." Diya memberi amaran.

Dylan segera melepaskan pelukannya. Dia tahu Diya pasti akan menunaikan kata-katanya tadi sekiranya dia masih berkeras.

" Ok...I'll wait for my coffee then." Dylan kemudian melangkah keluar meninggalkan Diya sendiri.

" Menyampah pula saya." Diya bersuara perlahan sambil membawa secawan kopi di tangannya.

*

" Saya rasa bagus saya pergi dan datang kerja masing-masing. "

" Why?" Dylan mengerutkan keningnya sambil memandu.

" Saya rasa banyak yang nampak dan cakap-cakap dibelakang pasal saya datang pigi kerja, balik kerja, tumpang kereta boss."

" Hari ini hari ke lima sudah kau kerja sini, baru hari ini mau asing-asing? Too late for that." Dylan tersenyum sinis.

" At least tidaklah sampai bila-bila .Siapa juga yang tidak mau kena tau tu? Bukan kau? Bukan reputation saya yang tercalar nanti." Diya cuba menjelaskan maksudnya tadi.

ISTERI 365 HARIWhere stories live. Discover now