Seokjin harus sering makan meski dengan porsi sedikit-sedikit agar kondisi tubuhnya membaik, dan tidak boleh melewatkan minum obat.
"Kalau masih mual kau ke rumah sakit saja Seokjin," Dokter pribadi Jungkook yang merawatnya mengusulkan. Setiap hari dia datang untuk mengecek keadaan Seokjin, dokter itu juga memerintahkan satu perawatnya rutin datang beberapa kali dalam sehari untuk menganti kantong infus Seokjin.
"Tidak dok, aku tidak mau meninggalkan adikku sendirian di rumah,"
"Kan ada aku," kata Jungkook jengah.
Seokjin hanya mendengus.
"Dia menganggu terus dok, benar-benar anak nakal," kata Seokjin,
"Tapi aku yang merawat dan memandikanmu, bahkan membersihkan muntahanmu,"
Sang dokter tertawa melihat perdebatan dua orang yang jarak umurnya jauh tapi seperti seumuran.
Sementara Taehyung disana menatap mereka dengan tatapan cemas. Seokjin menolak perawatan di rumah sakit karna dirinya.
"Kemarilah," Seokjin menyuruh Taehyung mendekat, saat Jungkook dan dokter itu pulang.
Taehyung mendekatinya,
"Sekolahmu bagaimana?"
"Baik hyung,"
"Aku tidak bisa masak sekarang-sekarang, kau makan dengan baik kan?"
Taehyung mengangguk.
"Jangan terlalu memilih makanan, dan makanlah yang banyak,"
Taehyung mengangguk lagi,
"Ada yang menganggumu?"
"Hyung, ke rumah sakit ya?"
"Aku sudah bilang aku ngga mau,"
"Kalau itu karnaku aku ngga apa-apa di rumah,"
"Ah, itu cuma alasanku agar mereka tidak menyuruhku kesana terus,"
"Jinjja?"
Seokjin mengangguk,
"Aku ingin di rumah bersamamu saja,"
Taehyung memaksakan dirinya untuk tersenyum.
"Kau ajak Jimin ke rumah ya? Aku bosan di kamar terus,"
**
"Taehyung-ah," panggil Jackson, meletakan kepalanya di atas meja Taehyung di kelasnya.
"Kenapa tadi tidak ke kantin sih? Aku menunggumu," katanya, dengan wajah memelas.
"Aku sedang tidak terlalu ingin makan," jawab Taehyung.
"Kau kenapa harus ke sini sih? Balik sana ke kelasmu, sebentar lagi kan masuk," Jimin tampak kesal dengan kehadiran teman baru Taehyung yang terus saja mengekornya kemanapun mereka pergi.
"Semua juga tau kalo habis ini jam kosong," kata Jackson, mengerucutkan bibirnya, kesal karena di usir Jimin.
Jimin menunjukan wajah julidnya. Dia tidak suka Jackson, tapi entah kenapa Taehyung tampak nyaman-nyaman saja dengan anak itu. Jimin tidak mengerti. Tapi Jimin lega, Taehyung bisa membuka hatinya denga teman lain, dan sejauh ini Jackson juga selalu baik dan perhatian dengan Taehyung, ya meski sedikit berlebihan.
"Duarrrr!!!" Pintu kelas tiba-tiba terbuka keras,
"Ha ha ha ha," beberapa anak masuk dengan sengaja untuk membuat keributan. Selalu begitu kan kalau kelas kosong, anak-anak pasti suka iseng dengan membuat keributan. Beberapa anak tertawa tapi banyak juga yang berteriak marah karena kaget. Berbeda dengan Taehyung. Dia menutup kedua telinganya. Tangannya bergetar.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero
De Todo"Sabarlah sedikit Jin hyung, biarkan Taehyung lebih terbuka padamu, dia pasti bisa melewati semua ini." . . . "Hyung, jangan tinggalkan aku juga ya?" kata Taehyung di antara isakannya. "Tidak, hyung akan selalu bersamamu," . . . "Hyung, ini aku Hose...