Pulang dari sekolah, Seokjin mengantarkan Taehyung ke sebuah flat kecil di pinggir kota Seoul, agak jauh dari rumah Seokjin.
"Hyung tak apa berkendara sejauh ini?" tanya Taehyung, Seokjin belum lama sakit, dan dia khawatir kakaknya akan kelelahan.
"Sudah tak apa," kata Seokjin meyakinkan, "Kau yakin akan bertemu ayahmu?"
Taehyung mengangguk,
Pintu terbuka dan wajah ayah Taehyung muncul, kaget melihat anaknya di depan pintu bersama Seokjin.
"Kau datang nak," ayah Taehyung, memeluk putranya dengan senang. Taehyung hanya diam, dia sendiri sangat gugup bertemu lagi dengan ayahnya. Apalagi setelah kejadian di depan rumah Seokjin waktu itu.
Mereka duduk diruang tamu.
"Kenapa appa tinggal disini bukan di rumah?" tanyaTaehyung, itu yang dia ingin tanyakan pertama kali saat masuk ke dalam rumah kecil itu.
Ayah Taehyung duduk dengan tak nyaman.
"Itu, karena hemm, rumah kita," dia menatap Seokjin kebingungan,
"Rumah kalian di desa dijual bibimu," jawab Seokjin tenang,
Taehyung terlihat kaget,
"Aku sudah mencari pengacara untuk mengurusnya, kau tenang saja, rumah kita pasti kembali," kata ayah Taehyung meyakinkan,
Mata Taehyung berkaca-kaca. Bahkan rumah keluarganya sekarangpun di ambil orang karena kebodohannya meninggalkan rumah itu tanpa berfikir panjang.
Taehyung mengusap matanya kasar.
"Appa minta maaf padamu ya nak, untuk semuanya, appa berjanji akan mengembalikan semuanya padamu," kata ayahnya.
"Meski rumah ini kecil, kau mau kan tinggal bersama appa?" tanya ayahnya Taehyung, dia sangat berharap Taehyung mau, dia juga sudah mendapat pekerjaan baru di sini.
Taehyung mengeleng, "Aku akan tetap tinggal di rumah hyung," jawabnya,
"Tapi, appa sudah melakukan segalanya untukmu, rumah dan pekerjaan, sekolahmu kau bisa cari sekolah bagus di sini," kata ayah Taehyung mengebu,
"Paman," Seokjin mencoba menengahi, "Kau janji tidak akan memaksa Taehyung lagi kan?" peringatnya,
Paman Seokjin itu sepertinya tidak mudah begitu saja untuk menahan diri, dia masih ingin membujuk Taehyung kembali padanya.
"Hyung, aku mau pulang," kata Taehyung, dia sudah berdiri,
Seokjin melempar pandangan kecewa pada pamannya itu.
Harusnya semua berjalan lancar andai saja ayah Taehyung mau sedikit bersabar.
Taehyung memejamkan matanya yang lelah saat dia sudah di mobil.
Seokjin memperhatikannya dengan terus melajukan mobilnya membelah jalanan untuk kembali ke rumah. Tak lama Taehyung tertidur.
Seokjin memarkirnya di sebuah parkiran.
"Kita dimana?" Taehyung nampak bingung, tadi dia ketiduran dan sekarang Seokjin membawanya ke tempat asing.
"Ayo keluar," kata Seokjin melepas seatbelt miliknya. "Pakai jaketmu Tae,"
Taehyung menurut, dia keluar dari mobil.
"Pantai?" katanya, kaget,
Tapi Taehyung nampak antusias. Wajahnya berbinar dan senyumnya mengembang.
Seokjin yang ternyata sudah sampai di bibir pantai melambai ke arahnya menyuruhnya mendekat.
Taehyung tersenyum senang, dia mengeratkan jaketnya dan berlari ke arah Seokjin.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero
Random"Sabarlah sedikit Jin hyung, biarkan Taehyung lebih terbuka padamu, dia pasti bisa melewati semua ini." . . . "Hyung, jangan tinggalkan aku juga ya?" kata Taehyung di antara isakannya. "Tidak, hyung akan selalu bersamamu," . . . "Hyung, ini aku Hose...