Taehyung mengerjap, cahaya terang menyambutnya begitu dia membuka mata. Pemandangan yang tidak asing baginya, dia langsung terbangun dan berdiri. Menginjakan kakinya di atas rumput hijau yang biasa, mengedarkan pandangannya dengan antusias.
"Eomma!!" Dia memanggil dan melambai ke arah wanita yang berdiri tepat di bawah pohon besar.
Taehyung berlari tak sabar,
"Hati-hati teddy bearku," katanya, merentangkan lengannya yang langsung di sambut balasan pelukan oleh putra satu-satunya itu.
"Kau sehat?" Tanya ibu Taehyung,
Taehyung mengangguk,
"Aku jarang bertemu denganmu, aku sangat sibuk akhir-akhir ini," katanya, menunjukan senyum kotaknya,
"Aku tahu," Ibu Taehyung juga tersenyum,
"Ada yang ingin kau ceritakan pada eomma?"
"Banyak eomma. Aku punya banyak teman sekarang, Jimin, Jungkook dan juga Jackson,"
"Wah beruntungnya,"
"Semua berkat Jin Hyung eomma, dan aku juga dekat dengan sahabat-sahabat hyung, seperti dokter Hobi dan Yoongi hyung,"
"Hobi hyung sangat lucu, tapi Yoongi hyung dia cuek sekali, tapi sangat baik." Kata Taehyung bersemangat.
"Ayahmu?"
"Ayah juga sudah kembali, ayah datang ke sekolahku hari ini,"
"Wah, bagus kalau begitu," ibu Taehyung, mengelus surai hitam Taehyung lembut. Dia juga tampak bahagia mendengar semua celoteh anak itu.
"Aku sudah lulus SMA eomma, aku akan kuliah, kata Jin hyung aku boleh kuliah di manapun, dia bilang aku boleh mengambil jurusan yang aku suka. Aku masih memikirkannya. Aku juga akan belajar dengan giat untuk ujian masuk perguruan tinggi,"
Ibu Taehyung mengangguk-angguk, "Itu artinya, kau tak perlu bersedih lagi, kau juga sudah berjanji pada eomma untuk selalu bahagia dan kuat kan?"
Taehyung mengangguk, "Aku akan melakukannya eomma,"
"Tapi eomma,"
"Ya nak?"
"Jin hyung, dia,"
Belum selesai Taehyung menyelesaikan kalimatnya, Sesuatu menariknya menjauh dari ibunya.
Taehyung membuka matanya lagi, kali ini dia tidak di tempat indah itu. Dia menatap langit-langit dengan penerangan minim. Tempat asing yang asing untuknya. Taehyung panik dan terduduk.
"Tae," panggil suara di sisinya, "Kau sudah bangun? Kenapa? Sesuatu menganggu tidurmu?" tanyanya cemas, manik matanya menatap Taehyung.
"Lenganku kenapa sakit," katanya meringis, memegangi lengan kirinya, Taehyung baru menyadari tangan kanannya terdapat selang infus.
"Aku di rumah sakit?" tanyanya bingung, dia memandangi wajah kakaknya yang cemas.
"Kau pingsan, kau lupa?" jawab Seokjin, "Mau aku panggilan dokter?"
Taehyung mengeleng, dia sedang mencerna apa yang terjadi sebelum ini. Dia ingat dia di sekolah merayakan festival, ayahnya datang, dia menunggu Seokjin, dia mendengar Seokjin datang dan menunggunya di parkiran kemudian dia pergi ke toilet, namun saat keluar dari toilet seseorang yang tidak di kenalnya memintanya membantunya memindahkan barang ke gudang lama sekolahnya. Dia tidak curiga sampai orang itu mendorongnya masuk dan menguncinya di dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero
Random"Sabarlah sedikit Jin hyung, biarkan Taehyung lebih terbuka padamu, dia pasti bisa melewati semua ini." . . . "Hyung, jangan tinggalkan aku juga ya?" kata Taehyung di antara isakannya. "Tidak, hyung akan selalu bersamamu," . . . "Hyung, ini aku Hose...