📻 Part 15 - Perhitungan📱

353 41 0
                                    

"Baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik. Materi kita sampai sini dulu. Kita lanjutkan di pertemuan yang akan datang. Selamat siang," pamit seorang dosen yang mengajar Teori Dasar DKV.

"Siang, Pak!"

Mahasiswa dan mahasiswi satu per satu mulai pergi dari ruang kelas. Namun, Kala memilih keluar terakhir.

"Kal, duluan, ya."

"Oh, ya," balas Kala sekenanya pada teman kuliahnya.

Kini, tersisa tiga mahasiswa saja di ruangan, Kala dan juga dua gadis yang tampak sedang berbicara bisik-bisik di bangku belakang. Kala tidak terlalu memperhatikan. Gadis itu sibuk dengan ponsel, membuka salah satu media sosialnya.

Bibir Kala mengerucut, dahinya berkerut, terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Ia teringat dengan komentar dari salah satu pengikutnya yang menanyakan kapan ia akan membuat konten di media sosial lagi. Konten tentang tips dan trik belajar berbicara bahasa Inggris dengan mudah.

Walaupun program studi yang Kala ambil adalah Desain Komunikasi Visual dan bukan Pendidikan Bahasa Inggris atau Sastra Inggris, Kala memang memiliki ketertarikan dengan bahasa asing yang satu itu. Ketertarikannya itu mulai tumbuh saat ia masih berada di jenjang SD. Kebetulan, ia bersekolah di SD swasta yang memang menonjol dalam bahasa Inggris.

Kala termenung, memikirkan ide konten media sosial berikutnya. Namun, fokusnya terpecah saat tak sengaja menoleh ke kanan. Ia melihat ada dua orang laki-laki yang tengah berjalan bersisian melewati kelasnya. Tatapan Kala mengikuti kepergian dua laki-laki itu yang tak asing lagi baginya.

Buru-buru, Kala menutup ritsleting tas dan mencangklongnya. Ia berjalan cepat keluar dari ruangan dengan tangan memegang ponsel. Kala menoleh ke kanan, ke arah dua laki-laki yang berjalan menjauh dari posisinya saat ini.

Gadis berambut pendek itu berjalan, hendak menyusul dan menghadang langkah dua laki-laki tersebut. Akan tetapi, niatnya urung saat tak sengaja mendengar topik obrolan mereka.

"Raf, lo seriusan mau ngundurin diri jadi penyiar radio?"

Kala tercenung di tempat mendengar pertanyaan tersebut. Kedua alisnya bertaut. Apa? Ngundurin diri? Si Rafa ... mau resign jadi penyiar radio? batin Kala.

Gadis berambut pendek itu merasa penasaran. Ia memutuskan untuk berjalan pelan-pelan di belakang Rafa dan teman laki-laki itu, Fandi.

Kala berhati-hati saat berjalan agar tidak menimbulkan suara. Juga, agar tidak ketahuan. Entahlah, ia tiba-tiba merasa penasaran, ingin mengulik lebih jauh apa yang sedang dibicarakan oleh Rafa dan Fandi.

"Ck! Lo dari tadi nanya itu mulu, sih, Fan. Gue udah jawab, gue masih pikir-pikir, belum ada keputusan fix-nya."

"Makanya, gue nanya itu buat memastikan, Rafandra Naratama yang acara siarannya jadi favorit para Listeners."

Read My Attention [TAMAT✓] | @penaka_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang