"Saya pacar Kala."
"Eh, Rafa! Yang bener lo kalo ngomong!" Kala tidak bisa menahan kekesalannya. Emosinya semakin meningkat. Ia heran, mengapa orang-orang senang sekali membuatnya kesal? Tadi Elphan, sekarang Rafa.
Rafa menatap Kala dan memberikan kode lewat kedipan mata agar gadis itu diam sejenak dan mengikuti apa yang direncanakan olehnya.
Kala mendengkus. Ia pasrah dan memilih berhitung dalam hati ntuk menenangkan diri.
"Ha? Lo bilang apa tadi? Pacarnya Kala?" Elphan tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Rafa. Laki-laki itu tertawa sinis. "Are you kidding me?"
Rafa menatap Elphan dengan mimik muka serius. "Saya enggak bercanda," jawabnya santai.
Kala melirik Rafa. Ia masih tidak habis pikir dengan laki-laki itu. Berani sekali mengaku sebagai pacarnya! Akan tetapi, Kala patut bersyukur karena Rafa datang sebelum Elphan bertindak macam-macam padanya seperti dulu.
Elphan kembali tertawa sinis. Ia berjalan mendekati Rafa. "Lo bener pacarnya Kala? Kok, meragukan banget, ya." Laki-laki itu memperhatikan penampilan Rafa dari atas ke bawah. Ia lantas beralih menatap Kala. "Kenapa lo enggak pernah kasih tau gue kalo lo punya pacar, hm?"
"Buat apa juga gue bilang-bilang ke lo kalo Rafa pacar gue, ha? Lo enggak ada hak buat kepoin privasi gue," balas Kala.
Elphan tersenyum miring. "Privasi? Terus, yang dulu itu apa, ya? Gue ... kayaknya pernah langgar privasi lo, tapi ... lo cuma diem aja dan ... nerima?" Elphan tertawa remeh kemudian.
Ekspresi Elphan itu sangat menyebalkan di mata Kala. Gadis itu benar-benar muak dengan Elphan yang terus saja mengungkit momen buruk di masa lalu. Apakah laki-laki itu terobsesi padanya?
"Saya minta jangan ganggu Kala," tegas Rafa.
Elphan menatap Rafa. "Ganggu? Asal lo tau, gue sepupunya dia. Jadi, enggak masalah, dong, kalo gue ada urusan sama Kala."
"Enggak masalah," balas Rafa dengan santai, "tapi yang jadi masalah adalah perlakuan kamu ke Kala yang enggak sopan. Jangan kira saya enggak liat perbuatan kamu ke Kala tadi."
Kala tertegun mendengar perkataan Rafa. Ha? Rafa ... liat?
"Terus, kalo lo liat semuanya kenapa? Toh, gue sama Kala udah pernah, kok."
Kala membulatkan mata mendengar perkataan Elphan yang sudah semakin ngawur. "Jaga omongan lo, Elphan!" Tanpa sadar, air mata Kala kembali menetes.
"Okay. Gue enggak akan bahas masalah itu asal lo turutin apa yang gue minta tadi."
"Ck! Gue udah bilang berapa kali, sih? Gue enggak ada uang! Uang gue habis, asal lo tau! Lagian, kalo gue ada uang pun, gue enggak akan kasih ke lo!" Kala berkata dengan penuh penekanan. "Kalo lo masih maksa, gue bakal laporin ke mama papa tentang kelakuan bejat lo selama ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Read My Attention [TAMAT✓] | @penaka_
Romance[Dewasa Muda - Romansa] - [Tamat] Kalandra Efigenia, anak tunggal yang sukses menjadi 'content creator' di media sosial. Sayangnya, sifat yang ditunjukkan Kala di dalam konten berbanding terbalik dengan sifat aslinya di dunia nyata. Jika di media so...