Tatapan Kala mengedar ke penjuru ruang. Gadis itu melihat-lihat ruangan yang baru saja ia masuki. Sesekali, ia mengangguk-anggukkan kepala.
"Ehem!"
Kala menoleh ke sumber suara dehaman tersebut. Perhatiannya terjatuh pada seorang laki-laki bertubuh jangkung yang mengenakan kaus berwarna biru tua.
"Sebelumnya, saya mau bilang terima kasih karena kamu mau udah ngeluangin waktu dateng ke sini sebagai bintang tamu di acara Halo Pagi," ujar laki-laki itu.
Kala hanya mengangguk-angguk. Ia kembali melihat-lihat ruangan yang di bagian dindingnya terlihat beberapa pajangan kata-kata penyemangat. Salah satu yang menarik perhatian Kala adalah pajangan dengan tulisan, "Bicara seperlunya, beraksi sepenuhnya."
Sudut bibir Kala tertarik ke atas saat membaca kalimat tersebut dalam hati. Gadis itu berdeham dan kembali menatap laki-laki berkaus biru tua. "Jadi, ini ruangan siarannya, Raf?"
Rafa--si laki-laki berkaus biru tua--mengangguk. Laki-laki itu tahu-tahu sudah duduk di kursi, menghadap dua buah komputer dan peralatan untuk siaran. Ia menatap Kala seraya menjulurkan tangan kanan. "Kamu boleh duduk. Masih ada waktu 5 menit sebelum acara Halo Pagi mulai."
Bukannya menjawab, Kala dengan santainya malah menguap lebar-lebar. Ia bahkan tidak menutup mulut. Agaknya, gadis berambut pendek itu masih mengantuk. Bayangkan, pukul 05:30 ia sudah harus tiba di stasiun Radio Halo Suara untuk memenuhi undangan sebagai bintang tamu. Kalau bukan karena pekerjaan, pasti Kala masih tidur sekarang.
Rafa geleng-geleng melihat tingkah Kala yang menguap tidak tahu adab itu. "Kalo nguap, mulutnya ditutup," katanya sambil menyiapkan peralatan siaran.
Kala menatap datar Rafa. Gadis itu tidak menanggapi apa-apa. Ia memilih duduk di kursi yang tadi ditunjuk oleh Rafa.
"Kala, ini ...." Rafa menggantung ucapannya saat melihat apa yang sedang dilakukan oleh Kala. Laki-laki itu tercengang. Rafa mencoba sabar, walaupun dalam hati ia merasa mulai terusik dengan sikap Kala.
Kala tanpa rasa beradabnya duduk dengan kaki selonjor di atas meja siaran. Lalu, apa yang sedang gadis itu lakukan sekarang? Tentulah bermain bermain ponsel.
Rafa menatap Kala dengan ekspresi datar. Ia dibuat bingung, sebenernya Kala serius untuk menjadi bintang tamu di acara Halo Pagi hari ini atau tidak? Lihat saja, Kala hanya mengenakan kaus pendek berwarna biru keabu-abuan, celana jin selutut, dan sandal berwarna hitam. Tingkah Kala tadi pun memperlihatkan jika gadis itu malas.
Kala tidak sadar jika sedang ditatapi oleh Rafa. Gadis itu lebih fokus dengan layar ponsel yang tengah menampilkan media sosial Instagram. Ia baru saja membuat unggahan foto kakinya yang berselonjor pada meja siaran.
Hai, aku lagi di Radio Halo Suara. Jangan lupa dengerin siaranku sama Raf hari ini, ya, dari jam 6 sampe 9 pagi. See you there!😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Read My Attention [TAMAT✓] | @penaka_
Storie d'amore[Dewasa Muda - Romansa] - [Tamat] Kalandra Efigenia, anak tunggal yang sukses menjadi 'content creator' di media sosial. Sayangnya, sifat yang ditunjukkan Kala di dalam konten berbanding terbalik dengan sifat aslinya di dunia nyata. Jika di media so...