Kala menatap ponselnya yang berdering. Tangannya segera menyambar benda tersebut. Dahi Kala berkerut heran melihat ada sebuah panggilan telepon dari nomor tak dikenal.
Rafa menatap Kala dan berdeham. "Kita mulai siarannya lagi. Kamu bisa silent handphone-nya supaya enggak ganggu."
Kala mengalihkan perhatiannya dari ponsel menuju Rafa. "Pengatur banget, sih, lo!" Walau begitu, Kala tetap menyanggupi permintaan Rafa untuk mengubah mode ponsel menjadi silent.
Kala dan Rafa kembali duduk di kursi masing-masing, menyudahi perdebatan yang sempat terjadi. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Rafa sibuk membuka atensi-atensi dari Listeners, sedangkan Kala sibuk termenung.
Gadis berambut pendek itu menatap ponsel yang layarnya kembali menyala. Ketika diperiksa, ternyata ada panggilan telepon lagi dari nomor tak dikenal. "Siapa, sih?" gumamnya mulai geram.
Gumaman tersebut tak disangka sampai di telinga Rafa. Laki-laki berkaus biru tua itu melirik Kala. Ia kembali berdeham, menarik perhatian gadis itu.
Kala menatap Rafa dengan ekspresi datar. "Eham, ehem, eham, ehem mulu lo! Kalo batuk, enggak usah siaran aja sana. Ganggu aja."
"Saya dehem kayak gitu bukan karena batuk, tapi saya lagi negur kamu."
"Tinggal ngomong aja apa susahnya, sih? Mulut lo masih fungsi, 'kan?"
Entah untuk ke berapa kali, kesabaran Rafa diuji oleh sikap Kala yang suka seenaknya. Andai saja ia tidak pernah bertemu dengan Kala, pasti hidupnya akan tenang dan damai seperti sedia kala.
"Intinya, bisa kita mulai lagi siarannya? Kalo kamu masih mau sibuk main handphone, kamu bisa keluar sekarang."
Kala tersenyum sinis. "Oh, jadi gini kelakuan asli dari penyiar yang kata orang acaranya paling favorit di telinga Listeners?" Kala tertawa sinis. "Lo nyuruh gue biar ber-attitude, tapi lo sendiri aja enggak ada attitude sama gue. Inget, gue tamu di sini, paham? Guest is a king. Tau, 'kan, maksudnya?"
Rafa terdiam mendengar penuturan Kala. Ia hanya bisa sabar dan menunggu kapan gadis itu akan selesai berrbicara.
Kala kembali tertawa sinis. "Ah, for your information aja, guest is a king itu peribahasa. Peribahasa Indonesia sebenernya, tapi gue translate ke bahasa Inggris."
Rafa tersenyum miring. Kala seolah sedang meniru apa yang sempat ia katakan beberapa waktu lalu tentang peribahasa di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Kala mendesah berat. "Udah, lah. Lo bener, mending kita lanjutin aja siarannya. Sayang waktu gue kalo cuma dipake buat debat sama lo."
Rafa mengangkat bahu dan mengembalikan mode siaran menjadi on-air.
"Yes, masih di Halo Pagi barengan Raf dan juga Kala di sini. Kala masih semangat?"
"Of course."
KAMU SEDANG MEMBACA
Read My Attention [TAMAT✓] | @penaka_
Romance[Dewasa Muda - Romansa] - [Tamat] Kalandra Efigenia, anak tunggal yang sukses menjadi 'content creator' di media sosial. Sayangnya, sifat yang ditunjukkan Kala di dalam konten berbanding terbalik dengan sifat aslinya di dunia nyata. Jika di media so...