"Kala ...?"
Kala menatap seorang gadis yang tiba-tiba datang bergabung dengannya dan juga Rafa. Dahinya berkerut samar, menebak siapa gadis berambut panjang yang menyebut namanya. Siapa nih cewek? Dia ... kenal gue? Tapi ..., dia siapa?
"Kala? Kamu ... Kala, 'kan?" Gadis berambut panjang itu kembali bertanya, memastikan.
Kala melirik Rafa sekilas. Laki-laki itu terlihat memasang muka datar, terkesan cuek. Hal itu membuat Kala mencebikkan bibir. Ia lantas kembali menatap gadis berambut panjang. "I-iya, gue Kala. Lo ... siapa, ya?" tanyanya sangsi.
Gadis berambut panjang terlihat mengembangkan senyum lebar, membuat deretan gigi putih yang tersusun rapi miliknya terekspos. Kedua mata gadis itu sampai menyipit karena tersenyum. "Ya ampun! Beneran Kala ternyata? Kal, ini aku. Zenia. Inget?"
Dahi Kala semakin berkerut. Gadis itu dibuat bingung, apakah ia mengenal gadis yang mengaku sebagai Zenia itu atau tidak.
"Zenia ...?" gumam Kala.
Zenia mengangguk dengan semangat. "Coba inget-inget lagi. Kita saling kenal, kok. Tapi, emang udah lama banget, sih, sebenernya."
Kala refleks menggaruk tengkuk yang sebenarnya tidak gatal.
Rafa menatap Kala dan Zenia bergantian. Laki-laki itu sebenarnya tidak terlalu peduli dengan status hubungan antara kedua gadis itu. Namun, tidak bisa ditampik jika ia merasa penasaran.
"Aku bantu, deh," kata Zenia. "Kita satu SD dulu, Kal. Kamu inget, gak, pernah main kejar-kejaran di sekolah, terus kamu jatuh karena lompat dari koridor?"
Kala termenung beberapa saat, mencoba mengingat-ingat. Zaman SD, kejar-kejaran, jatuh dari koridor?
"Tunggu, sebentar, ya, Kal. Aku panggil guru dulu. Semenit lagi aku bakal balik ke sini. Tunggu, ya."
"Semenit lagi aku bakal balik ke sini ...."
"Semenit ...."
Kala membulatkan mata ketika tiba-tiba saja kalimat-kalimat itu terlintas di pikiran. Ia melirik perlahan ke arah Zenia dengan raut muka tegang.
"Gimana, Kal? Udah inget?"
Kala mengerjap beberapa kali. Gadis itu tersenyum dan mengangguk kaku. "I-iya. G-gue ... inget, kok. Lo ... Zenia yang ... waktu itu ngejar-ngejar gue, 'kan?"
Zenia kembali tersenyum lebar. Gadis itu mengangguk dengan semangat. "Iya, itu aku. Haha, udah lama banget kita enggak ketemu, ya. Terakhir ketemu kayaknya ... waktu cap tiga jari buat ijazah, deh. Iya, gak, sih?"
Kala mengangguk ragu. "Mungkin ....," ucapnya diakhiri dengan tawa canggung.
Entah mengapa, Kala merasa tidak terlalu antusias saat bertemu dengan teman lama. Sebaliknya, ia merasa sangat canggung, tidak betah, dan ingin segera pergi saja dari tempatnya berada sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Read My Attention [TAMAT✓] | @penaka_
Romance[Dewasa Muda - Romansa] - [Tamat] Kalandra Efigenia, anak tunggal yang sukses menjadi 'content creator' di media sosial. Sayangnya, sifat yang ditunjukkan Kala di dalam konten berbanding terbalik dengan sifat aslinya di dunia nyata. Jika di media so...