Permintaan Maaf

29 3 0
                                    

Nero: Jadi, Bagaimana dengan ulang tahun nya?
Geona: Sangat menyenangkan
Dream: Ya... Menyenangkan
Nero: Ada apa Dream? Kau seperti tidak bahagia
Dream: aku capek... Biarkan aku beristirahat
Nero: iya iya

Keesokan harinya, di kelas.

Neko~chan: Jadi Nero...
Nero: huh? Ada apa
Neko~chan: Apa yang kau lakukan
Nero: Menulis sebuah cerita...
Riku: Tapi Di dalamnya ada Nama Kami Berdua di sini
Nero: *Memperlihatkan isinya*
Neko~chan: Ini kejadian 3 hari yang lalu saat kau masuk ke sekolah. Dan... Kimiku juga ada...
Riku: Keori? Racun?
Nero: Aneh bukan.
Neko~chan: Lalu kenapa kau menulis nya.
Nero: Kau akan tau nanti...
Neko~chan: *Membaca semuanya* Keori... Itu dia?
Nero: apa kau mengingat nya... Saat Mary mati... Tepatnya di depan toko kue...
Neko~chan: Aku mengingat nya...
Riku: Aku masih tidak mengerti
Nero: Lebih baik kau sedikit memahami cerita ku

Jam istirahat

Akura: Nero Asakura
Nero: Ada apa?
Akura: Bisa kau ikut dengan ku?
Nero: Bisa, tetapi Jangan sekarang lah
Akura: Kenapa?
Nero: Lagi kebelet kencing
Akura: *Canggung* Baiklah, Tetapi cepat lah. Temui aku di ruang OSIS
Nero: *pergi*
Akura: Dasar, Ini canggung sekali...

Di ruang OSIS

Nero: Permisi...
Akura: Silahkan duduk di sana.
Nero: *Duduk* Jadi... Kenapa kau memanggilku?
Akura: Sekarang aku paham Nero... Apa yang kau Rasakan saat itu... Aku rasa diriku masih Berutang minta maaf kepada mu.
Nero: Lupakan tentang hal itu. Itu hanyalah masa lalu
Akura: Tapi Kau menderita Karena ku. Tapi, Aku tau cara untuk meminta maaf
Nero: *Melihat Akura mengambil sesuatu* Akura apa yang kau lakukan
Akura: Selamat Tinggal *Tersenyum*

Akura Mengambil Sebuah Pisau dan Menusukkannya ke arah dadanya.  Tetapi Nero menghalangi Tusukannya dengan lengan kanannya.

Nero: *Menjerit Kesakitan*
Akura: *panik* Nero, Kenapa...
Nero: Sebaiknya... kau...
Akura: *Mengambil kotak Obat*

Akura: Selesai
Nero: Dasar bodoh... Siapa yang menyuruh mu untuk bunuh diri?
Akura: Tapi dengan itu...
Nero: Woi woi, ini bukan Permintaan maaf Namanya. Ini namanya Kau memang Tidak berpikir dengan Hatimu. Yang aku maksud adalah Saat kau meminta maaf, Katakan saja minta maaf mu itu.
Akura: Aku...
Nero: *Mengeluarkan Grimoire nya* Sihir air : Penyembuh *Menyembuhkan Lengannya* Sekarang adalah Menunggu sampai selesai

Akura: Nero... Aku Minta maaf dengan apa yang terjadi. Baik itu dulu atau Sekarang
Nero: *Mengeluarkan air mata*
Akura: Kenapa kau menangis
Nero: Lenganku masih sakit
Akura: Ini bukan Waktu nya untuk membahas tentang itu
Nero: tidak, ini memang Waktu nya...

Rey: *Menggerebek masuk*
Kuro: Kami mendengar suara jeritan. Apa yang-
Akura: Tenanglah
Nico: Dia tertidur?
Akura: Ya... Kita sebaiknya Membawanya ke Ruang UKS.
Nico: Tapi gimana caranya?
Rey: Aku sudah menduga itu akan terjadi
Kuro: Apa maksudmu?

Rey menjelaskan Rencananya. Nero di masukkan di sebuah kotak lalu di bawa ke Ruang UKS. Memang agak Bodoh tetapi berhasil.

Di Ruang UKS

Rozaliya: Kenapa dengannya?
Akura: Terkena Tusukan... Karena Melindungi ku...
Rozaliya: Apa ketua yang memperban Lengannya?
Akura: Iya... Ilmu Medis ku Tidak seberapa, Tetapi aku hanya bisa Memperban lukanya
Rozaliya: Itu sudah cukup.

Nero: *Terbangun* Di...Mana...
Rozaliya: Akhirnya kau bangun juga.
Nero: Bentar... Kelas Sudah di mulai
Rozaliya: sebaiknya kau beristirahat saja.
Nero: Tidak perlu... Aku... *Sedikit kelelahan*
Rozaliya: Tidak, kau harus beristirahat.
Nero: Iya iya... Dan juga, Tidak ada salahnya kan jika aku mengatakan hal ini kepadamu
Rozaliya: *kebingungan*
Nero: "Selamat Ulang tahun"

Tiba tiba Delta muncul dan Menyerang Nero, Untungnya Nero Menangkis Serangan nya dengan Sleeper's Dream

Delta: Rozaliya, Mundurlah
Nero: *masih sakit* Ultimate Doppelganger
Delta: *Melihat sekelilingnya* Geona?
Geona: Turunkan senjata mu Delta.
Delta: Tapi...
Geona: Kumohon...
Dream: Nero, Bertahanlah. Sihir tumbuhan : Sari penyembuh

Delta: Jelaskan apa yang terjadi
Geona: Tubuh kami Berdua pas dengan Doppelganger ini. Nero dan Temannya Menerima kami.
Delta: Lalu, bagaimana dengan Ulang tahun kemarin.
Nero: Aku Mengizinkan mereka untuk pergi.
Delta: Jadi begitu... Maafkan aku atas kejadian ini.
Dream: Darahnya sudah berhenti mengalir keluar. Tetapi karena ayunan Delta, Rasa sakitnya masih terasa.
Rozaliya: Lalu apa kau Mengenal kami Semua?
Nero: Tentu saja... Aku... *Pingsan*
Rozaliya: Dia Masih lemah, Tolong baringkan dia

Bersambung

Setelah Nero pingsan

Rozaliya: *Mengambil sebuah catatan* Catatan untuk ku? *Membacanya* Baiklah

Masa Lalu NeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang