Kemarahan dan tangisan Nero

15 2 0
                                    

Normal POV

Geona: penyihir itu datang dan mengalahkan penjahat itu.
Dream: (apa hanya itu)
Geona: itu saja. Itu adalah ingatan pertama ku. Banyak hal yang terjadi dan aku tidak bisa mengingat semua kejadian itu

???: *Suara yang didengar Geona* (Seandainya... Aku bisa Membunuh Mereka semua... Dia tidak akan... Terjadi seperti ini)
Geona: (apaan tadi itu)
Dream: (kalau begitu... Kita kembali ke Nero. Dia pasti menunggu kita.)

Di tempat Nero

Nero: *Memegang pedang half blood nya* Dendro ; Akar pengikat *menebas dengan pedangnya*

Akhito: (Nero... Ada apa dengannya)
Geona: *datang* ada apa dengannya?
Akhito: Geona. Dia...

Nero: *berteriak*

Dream: (Perasaan ini...)
Geona: (ada apa Dream)
Dream: (Tidak apa apa)
Akhito: Aku belum pernah melihat nya marah seperti ini

Nero: Geo ; Tembok *memunculkannya dan menghancurkan tembok itu*

Nero pun berhenti menebaskan pedangnya

Akhito: Nero...
Nero: Diamlah.... *Air matanya keluar*. Jangan pedulikan aku... Aku mengingat Semuanya... Kejadian kejadian itu... Semua orang membenciku... Tidak ada... Mereka membenciku.
Dream: (Rasanya hampa sekali)
Geona: (aku juga merasakannya) *jatuh*
Akhito: apa kau baik baik saja.
Geona: Tiba tiba Diriku terasa hampa...

Nero: *melihat mereka* Hey kalian... Apa kalian baik baik saja
Geona: aku tidak apa apa.
Akhito: ada apa Nero? Kelihatannya kau sangat marah?
Nero: Tolong, jangan tanyakan hal bodoh... *Hiks*
Geona: kalau begitu aku akan kembali ke bayangan mu *menghilang*
Nero: Istirahat lah...
Akhito: Sebaiknya kita ke dapur, Nekoette mungkin butuh bantuan kita
Nero: *pergi*

Di dapur

Nekoette: Dan... Selesai. Masih ada 3 lagi.
Akhito dan Nero: *datang*
Nekoette: Nero, Akhito.
Akhito: hey nekoette, kami mau membantumu
Nero: iya....
Nekoette: Nero... Ada apa
Nero: aku baik baik saja, beritahu saja apa yang harus kami lakukan...
Nekoette: *menjelaskan nya* Mengerti
Akhito: mengerti

Nekoette dan akhito memotong bahan bahannya sementara Nero memasak

Nekoette: Akhito, apa yang terjadi dengan Nero
Akhito: aku juga tidak tau. Dia berada di tempat latihan dan sedang melampiaskan amarahnya dengan Latihan pedangnya
Nekoette: bukannya itu aneh...
Akhito: aneh gimana?
Nekoette: Dia ketua kita yang selalu sabar tentang sesuatu. Seperti, bertarung dengan para penjahat, memecahkan masalah seseorang, dan lain lain. Tetapi Dia Menyembunyikan kesedihannya...
Akhito: Aku tau itu Nekoette... Aku tau...

Nero: Selesai, apa ada lagi?
Nekoette: itu saja kok. Dan juga... *mencoba Mencari topik pembicaraan*
Akhito: Bagaimana kalau kita bertemu dengan Luna
Nero: Tetapi Nekoette...
Nekoette: aku tidak apa apa kok, pergi saja
Nero: baiklah, dah *pergi*

Di tempat Luna (kamar Nero)

Luna: (dia benar benar merapikannya... Seperti kakak saja)
Nero: *membuka pintu* Halo
Luna: Halo?
Akhito: hey Luna
Luna: tunggu sebentar. Apa kau Baru saja bilang Halo?
Nero: ada apa?
Luna: *Mendekati Nero* Kalau dilihat baik baik, dia seperti kakakku
Nero: Masa...
Akhito: (Ni anak mau di tampol)
Luna: Sepertinya...
Nero: Kau merindukan nya kan... Kalau begitu, tunggu lah dia. Dia akan datang.
Luna: Orang orang hanya berkata begitu... Aku menunggunya selama 8 bulan.
Nero: Tidak, Dia akan datang... Tunggu saja *memegang kepala Luna*
Luna: (Kenapa? Dia...)
Akhito: (Luna...)
Luan: Kalau begitu, jika kau benar, aku akan memenuhi 1 permintaan mu.
Nero: Baiklah, Aku akan memikirkan permintaanku

Phinie: *Datang* Guru... Bisa kau membantuku
Luna: Guru?
Akhito: *Menutup mulutnya Phinie* Nero, ayo kita pergi ke tempat lain.
Nero: tapi bagaimana dengan Luna?
Luna: Aku tidak apa apa. Pergilah.

Mereka bertiga pun pergi.

Luna: Kak phinie memanggilnya dengan sebutan Guru? Cuman kak Nero saja yang jadi gurunya...

Bersambung

Masa Lalu NeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang