Dont forget VCSHARE, REF!!!!
Kayaknya udah lama banget nggak nyentuh cerita Akara. Gara² Nemu cerita bagus di library, dan gue langsung cari ke tagar itu and finally cerita bagus neruntun dateng ke library gue.
Nggak dibaca sayang, dibaca tugas gue itu belum kelar.
Sebenarnya gue bukan teenfic lovers, jdi menurut kalian ada Vibes nggak di cerita ini? Feeling² nya jga masuk nggak.
Curhat sih, gue lebih suka cerita romcom klo nggak mafia. Tpi entah kenapa gue nggak bisa buat cerita action atau laga kyk gituan.
Bahkan sempat bertanya² sebenarnya gue pnya vibes nggak sih di teenfict secara gue nggk pernah baca cerita kyk gtuan.
Makasih lho dah baca curhatan sampe akhir. Gue tunggu reply and feedback nya, oke.
نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ
Happy Reading
"Lo tau, nggak selamanya apa yang lo inginkan itu bisa lo dapetin."
Violeta masih termenung tanpa menjawab ucapan Agam. Setelah kejadian Leta jatuh di kolam renang, Agam langsung mengantarkan perempuan tersebut pulang.
Tetapi ketika melihat Violeta yang berada di rumah sendirian, laki-laki itu mengurungkan niatnya untuk pulang.
"Altas nggak sebaik yang lo kira, Ta. Gue sahabatnya gue ta—"
"Nggak ada yang minta pendapat lo, Agam!" jawab Violeta cepat.
Agam menghela nafasnya panjang. Percuma memberi tahu orang yang sudah terlanjur jatuh cinta, hati dan mata mereka sudah tertutup.
"Ketika lo jatuh apa dia perduli? Enggak, 'kan, Ta! Itu udah buktiin semuanya bahwa hatinya Altas lebih keras dari batu!"
Violeta tak menggubris ucapan Agam. Gadis itu sibuk memandangi langit malam yang dipenuhi oleh kelap-kelip bintang.
"Dia punya trauma, Ta. Masa kecilnya terlalu menyeramkan. Makanya dia nggak punya belas kasihan."
Sebuah benda asing menyentuh kulit Violeta membuat gadis itu langsung menoleh. "Buat lo?"
"Kenapa buat gue?"
"Hari lahir."
Violeta menertawakan kebodohannya di dalam hati. Dirinya melupakan fakta bahwa tepat hari ini dirinya dilahirkan di dunia yang sangat kejam. Oh! Dan jangan lupakan sebuah hadiah terindah yang akan menjadi kenangannya sepanjang masa.
"Lo tau?"
Agam mengalihkan pandangannya—seolah tak minat dengan pembahasan kali ini.
"Aneh ketika lahir lo bisa sama dengan musuh lo sendiri."
"Mungkin kebetulan."
"Atau mungkin enggak."
Agam beranjak dari duduknya ketika seorang wanita paruh baya memasuki pekarangan rumah Violeta.
"Gue pulang. Lo juga cepetan tidur. Muka lo pucet banget."
Ketika Agam hendak melangkah, tangannya ditahan oleh Violeta. Gadis itu tersenyum. "Makasih."
Sejenak Agam terpaku. Senyuman itu benar-benar menenangkan jiwa, bahkan masuk ke dalam relung hatinya. Siapa sebenarnya gadis ini?
—oOo—

KAMU SEDANG MEMBACA
AKARA (Terbit)
Teen FictionWARNING‼️‼️ Siapin mental dan stok sabar yang dobel pokoknya! Private acak follow sebelum baca! Sequel Trust Me Aretha Judul awal Realtas -> AKARA AKARA -> Bayangan Lengkap! Namun, sudah terbit di Guepedia dan Karyakarsa dengan Ending yang berbeda °...