32. Mulai Terbongkar

2.8K 142 36
                                    

Altas berlari sekuat tenaga ketika Papanya membawa kabar bahwa ada seseorang yang melakukan percobaan pembunuhan terhadap Leta.

Sesampainya di depan ruangan Leta, tangannya tiba-tiba ditarik paksa oleh Papanya dan membawanya menepi dari kerumunan orang.

"Pa? Gimana keadaan Leta? Altas mau lihat dia," ucap Altas.

"Kamu ke mana aja, Al?" Pertanyaan dari Papanya merupakan sebuah pertanyaan yang menuntut jawaban jujur. Dan Altas belum bisa mengungkapkannya sekarang.

"Papa bebasin kamu ngelakuin hal apapun sesuka kamu. Tapi setiap perbuatan pasti ada konsekuensi yang harus terjadi. Kamu ngelakuin kaya gitu harus ada tanggung jawabnya, Altas."

"Papa tau kamu anak Papa, Papa dukung semua hal yang kamu lakukan. Tetapi bukan berarti lari dari tanggung jawab, Nak."

"Hati kamu udah nggak bisa memilih ketika keadaan sudah menuntut. Meskipun kamu di hadapkan dengan seribu wanita unggul, tapi Leta sudah terlanjur mengandung calon anakmu."

Rafa bangkit, kemudian menepuk bahu anaknya. "Papa tunggu keputusan kamu, Nak."


—oOo—

"Altas?"

Altas mendekat ke ranjang Leta tanpa memudarkan senyumannya sedikit pun.

"Maaf, ya."

Leta menggelengkan kepalanya sebagai penyangkalan ucapan Altas. "Bukan salah Altas, kalo Violeta tadi siaga nggak akan kaya gini."

Kenapa lo baik banget, Vi?

"Oh, iya. Altas dari mana?"

"Tadi ke taman rumah sakit sama Akhtar sama Aksa." Altas mengusap kepala Violeta, kemudian bertanya. "Gimana? Ada yang lo pengenin? Dari yang gue denger ibu hamil suka ngidam sesuatu, lo pengen apa?"

Violeta tertawa menanggapi ucapan Altas. "Ululu mau jadi Papa siaga, ya?"

Altas langsung mengubah mimik wajahnya menjadi datar, kemudian hendak bangkit ketika Violeta terus tertawa. "Kok ngambek sih? Katanya mau jadi Papa siaga? Masa gitu aja marah?"

"Altas ...."

"Al ...."

Violeta menggoyangkan lengan Altas ketika laki-laki itu sama sekali tak menoleh ke arahnya.

"Hm?"

"Apa? Masa gitu aja marah, kalo nanti Altas nanti di jahilin sama anaknya gimana coba?"

"Udah berani bahas anak sekarang, ya? Kemarin siapa yang berusaha nyembunyiin, hm?" tanya Altas.

Wajah Violeta langsung berubah sendu ketika Altas mengatakan kalimat tersebut. Hal itu menjadi pusat perhatian Altas dan membuatnya menjadi merasa bersalah.

"Maaf, ya. Gue salah, gue janji nggak akan ninggalin lo lagi, Vi. Mulai sekarang, lo harus terbuka, ya? Biar nggak ada kesalahpahaman lagi nantinya."

"Mau keluar buat jalan-jalan?"

Senyum Violeta merekah ketika Altas menanyakan hal tersebut. Dengan semangat, Leta langsung menganggukkan kepalanya, dan Altas langsung menarik pipi Leta karena gemas.

AKARA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang