Kiara menatap heran ke arah Altas yang sedari tadi menarik sudut bibirnya ke atas. Bahkan fokus laki-laki itu tak pernah lagi ke arah dirinya sejak Altas membuka ponselnya.
"Al!"
"Kenapa?" tanya Altas tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.
"Altas katanya mau nemenin Kiara, tapi kenapa fokus Altas selalu ke handphone sih?! Apa yang menarik?!"
Altas berdecak, kemudian memasukkan ponselnya ke saku dan berjalan ke arah Kiara.
"Lo mau apa?"
"Kiara mau ke kamar mandi, tapi nggak bisa."
Altas menghela nafas, kemudian langsung meletakkan tangannya di tengkuk dan belakang lutut Kiara. Laki-laki itu menggendong Kiara kemudian membawanya ke kamar mandi.
"Tungguin, ya! Jangan ngintip!"
Altas berdecak, tetapi kepalanya tetap mengangguk. Sembari menunggu Kiara, laki-laki itu kembali membuka galeri foto yang sudah tersimpan sebuah gambar USG calon anaknya.
"Altas? Kok dari tadi fokus ke ponsel, sih? Sampe-sampe Kiara panggilin nggak di sahut sama sekali. Ada yang chat Altas, ya?" tanya Kiara. "Atau Kiara ganggu Altas karena selalu ngerepotin kamu, nyusahin kamu, bahkan Kiara-"
"Lo ngomong apa sih, Ki?! Nggak ada yang namanya ngerepotin, nyusahin kaya yang lo pikirin. Ini chat dari Agam, temen gue. Dia lagi ngasih info saudaranya yang sakit," jawab Altas sedikit berbohong.
Altas mengangkat tubuh Kiara, kemudian membaringkannya di ranjang. Altas mengusap kepala Kiara sembari tersenyum. "Udah, ya. Jangan pernah pikirin hal-hal yang aneh. Lo nggak ngerepotin gue kok. Wajar kan sesama manusia harus saling tolong-menolong?"
Sesama manusia ya, Al?
Kiara tersenyum kecut, tetapi kepalanya tetap mengangguk.
"Gue tinggal bentar nggak papa, ka? Gue masih ada urusan yang belum selesai tadi."
"Tapi Altas janji bakal kembali ke sini lagi, 'kan?"
"Iya."
-oOo-
"Arrrggh!"
Olivia memegangi kepalanya yang sangat sakit ketika dirinya baru saja membuka mata. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang ternyata ia berada di rumah sakit.
Melirik ke nakas, Olivia langsung mengambil ponselnya dan membuka sebuah pesan yang di kirim oleh seseorang.
Gue dapet info klo Leta hamil anak Altas. Dia baru siuman dari komanya, dan dia skrg di rawat di tempat yang sama dengan lo.
Olivia meremas ponselnya dengan sangat erat ketika seseorang mengirimkan pesan yang benar-benar membuat hatinya gusar.
Lo ke ruangan gue sekarang, atau sesuatu hal yang nggak lo pengen denger bakal terjadi.
Send
Tunggu sebentar lagi Leta!
-oOo-
Ting!
Kiara melirik ke arah nakas ketika ponsel Altas yang ternyata tertinggal. Dengan rasa penasaran yang cukup tinggi, Kiara mengambil ponsel tersebut kemudian membuka room chat milik Altas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKARA (Terbit)
Ficção AdolescenteWARNING‼️‼️ Siapin mental dan stok sabar yang dobel pokoknya! Private acak follow sebelum baca! Sequel Trust Me Aretha Judul awal Realtas -> AKARA AKARA -> Bayangan Lengkap! Namun, sudah terbit di Guepedia dan Karyakarsa dengan Ending yang berbeda °...