"Ini buat lo."
Violeta mengernyit alisnya ketika Cassie menyerahkan sebuah amplop ke arahnya.
"Apa ini?"
"Ambil aja," ucap Cassie mengabaikan pertanyaan Violeta.
Perempuan itu langsung membuka amplop, dan betapa terkejutnya ketika dirinya menemukan sebuah cek yang berisi angka-angka yang lumayan banyak.
"Cassie lo jangan-"
"Jangan protes, oke! Lo harus terima itu."
"Ini ... ini kebanyakan, Cassie .... Gimana gue bayarnya?"
Wajah Cassandra berubah mendung membuat Violeta mengernyit alisnya bingung. Apa ada yang salah dengan ucapannya?
"Lo tau, Ta? Kehilangan itu menyakitkan, dan gue nggak pengen lo rasain itu."
"Maksud lo?"
Cassandra buru-buru menorehkan wajahnya, kemudian menggelengkan kepalanya dan tersenyum ke arah Violeta.
"Gue pengen lo fokus sama ulangan nanti, jangan kepikiran sama biaya. Asal lo tau, itu semua bukan duit gue kok. Ada secret admirer lo yang ngasih ke gue, bahkan tujuh puluh lima peesennya."
"Siapa?"
"Kalo gue tau, gue nggak bakalan bilang pengagum rahasia, dodol!" ucap Cassie sambil membuang mukanya.
"Cass."
Cassandra menolehkan kepalanya, "kenapa?"
"Makasih, ya. Kalo nggak ada lo mungkin ... mungkin gue-"
Cassandra langsung memeluk Violeta yang sudah terisak sembari menutupi wajahnya. Dirinya tersenyum ketika ia menjadi orang yang berguna untuk sahabatnya.
"Kita sahabat. Selagi gue bisa kenapa enggak gue bantu, Ta ...."
-oOo-
"Bapak ... bapak kapan bangun? Violeta kangen banget sama bapak."
Air mata Violeta menetes ketika ayahnya tak menunjukkan tanda-tanda siuman. Padahal, sudah seminggu yang lalu ayahnya melakukan operasi tapi tak ada perubahan sama sekali.
"Kalo bapak nggak bangun, nanti yang ambil raportnya Leta, siapa? Nanti yang ngomel-ngomel suruh Leta belajar nggak ada lagi ...."
Violeta mengusap air matanya secara kasar. Pupus sudah semua harapan yang ia perjuangkan selama ini. Sekarang, yang dirinya butuhkan adalah seseorang yang berada di sisinya dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
CeklekPintu ruangan terbuka membuat Violeta langsung mengusap air matanya. Seorang dokter berjalan ke arahnya dengan senyum hangat yang akhir-akhir ini selalu ia lihat.
"Sekolah, gih! Bapak kamu aman sama saya," ucap dokter tersebut.
"Tapi, dok-"
"Percaya sama saya Violeta," potong dokter tersebut. "Ingat satu hal, kamu jangan banyak mikirin hal-hal berat. Jangan banyak aktivitas, kesehatan kamu belum pulih."
Violeta mengalihkan pandangannya ke arah ayahnya yang masih setia memejamkan matanya.
"Kira-kira sampai kapan?"
"Kamu banyak-banyakin berdoa, ya."
-oOo-
![](https://img.wattpad.com/cover/276694868-288-k462586.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKARA (Terbit)
Genç KurguWARNING‼️‼️ Siapin mental dan stok sabar yang dobel pokoknya! Private acak follow sebelum baca! Sequel Trust Me Aretha Judul awal Realtas -> AKARA AKARA -> Bayangan Lengkap! Namun, sudah terbit di Guepedia dan Karyakarsa dengan Ending yang berbeda °...