PART 20

89 4 0
                                    


Happy Reading

***

Daza Gervaso, salah satu pria berpengaruh dalam bisnis hitam di negara spanyol. Walaupun kekuasaanya masih harus tunduk dibawah kuasa klan Gonzalo, tapi sepak terjangnya tidak pernah bisa di anggap remeh. Pria paruh baya yang terkenal playboy walau usianya sudah tak lagi muda, tidak mempengaruhi ambisinya untuk kembali berjaya di dunia underground. Salah satunya, berambisi membalikkan keadaan, dimana ia berusaha menundukkan kekuasaan klan Gonzalo agar berada di bawah kakinya.

Ya walaupun dia sangat tau, bahwa tidak mudah menghadapi seorang Demonic. Wanita licik yang memiliki kemampuan cerdas dalam setiap memperdaya lawannya, hingga bisa membuat musuh hancur bahkan sehancur-hancurnya. Selain itu, kekuasaan Demonic di dukung oleh wilayah kekuasan dari suaminya. Jason Lexden. Sungguh sangatlah besar dan kuat.

Mustahil sebenarnya untuk melakukan kudeta. Mengingat, bahwa dirinya sudah jelas kalah telak dalam segi kekuatan. Namun Daza tidak mau jika harus tunduk terus menerus pada klan Gonzalo. Apalagi Daza semakin khawatir, jika Jaden bisa bekerja sama dengan Yakuza lalu menguasai beberapa wiliyah di Asia, klannya sudah pasti akan semakin tidak bisa bergerak sama sekali. Mengusir posisi Jaden untuk di gantikan Aleta Lexden juga tidak mungkin. Yang ada Jason dan Alexa akan marah besar karena berani mengusik berliannya yang paling berharga. Maka dari itu, dirinya merencanakan pernikahan Jaden dengan putrinya.  Jika putrinya bisa masuk ke dalam keluarga inti itu, akan mudah untuknya mengendalikan situasi supaya bisa berbalik.

Ketika keluar dari sebuah kelab malam dan ia hendak masuk kedalam mobil. Tidak sengaja tatapan matanya tertuju pada seseorang yang tengah berdiri di trotoar seberang jalan.

Walau penerangan lampu jalan cukup temaram dan mata tuanya sudah tidak setajam waktu masih muda, tapi Daza masih bisa mengenali dengan baik sosok yang juga tengah menatapnya di kejauhan sana. 

Setelah sekian tahun berlalu, dadanya masih saja berdegup kencang. Dan itu hanya di sebabkan oleh satu orang saja. Sial! Daza tidak ingin lagi terlihat lemah dan terpedaya.

Daza memberi kode isyarat pada asistennya untuk mendekat. "Bawa dia ke hadapanku. Pastikan tidak ada lecet barang secuilpun."

"Baik Tuan besar."

Lalu Daza masuk ke dalam mobil dan membawanya menjauh dari sana. Dengan seseorang tadi yang masih setia memandang kepergiannya.

***

Wanita yang baru saja turun dari mobil mewah itu, memiliki postur tubuh yang indah. Dress selutut yang berwarna coklat tua itu membungkus tubuhnya dengan sangat pas. Tapi siapa yang menyangka usia wanita itu sudah setengah abad lebih.

Dengan pasti ia mengikuti langkah pria berjas rapi di depannya. Melewati lorong demi lorong dari mansion besar milik seorang mafia terkenal.

Sungguh, sebenarnya ia tak ingin muncul lagi dihadapan pria yang sudah membuangnya dulu. Akan tetapi informasi yang ia dapat beberapa minggu lalu, membuatnya harus kembali muncul. Mengabaikan luka yang masih menganga lebar di dalam hati,  saat berhadapan dengan orang yang paling dirinya benci.

Kehadiran Emily disambut dengan suara denting piano. Bukan alunan musik klasik yang di dengar, tapi lagu yang sering dinyanyikan oleh anak. Twinkle little stars, tepatnya.

Emily hanya mendengus kasar. Membiarkan alunan musik yang sangat ia benci itu berhenti dengan sendirinya.

"Jika kau tidak mau aku hadir di hadapanmu, untuk apa kau sambut aku seperti ini." Suara lantang Emily mengisi ruang keluarga yang terlihat luas dan mewah itu. Lalu di balas gelak tawa oleh pria yang duduk di balik piano besar.

Love Prince DemonioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang