Charlie Puth - Cheating On You
Happy Reading 📖
❤️❤️❤️
Saat bendungan cinta di hati semakin melebar dan meluas, jangan pernah sedikitpun untuk berfikir membuatnya kering keronta. Percuma. Jangankan diri sendiri, meminta bantuan ribuan atau bahkan jutaan orangpun tidak akan membuahkan hasil apapun. Karena itu sudah menjadi kodrat manusia dari yang Maha Kuasa untuk merasakan pahit manisnya sebuah cinta.
Masalalu bagian dari alur kehidupan, berdampingan dengan masa kini dan masa depan, jadi jangan pernah mencoba untuk melupakannya. Cukup nikmati saja semua yang terjadi, biarkan segalanya berjalan apa adanya dan berakhir dengan seharusnya.
Selama bertahun-tahun tekad hatinya masih sama. Rasa sesal dan bersalah di masa lalu membuatnya memilih untuk melupakan sebuah cinta yang dengan sengaja tidak diakui, yang sayangnya lebih dari itu, sudah menyatu dengan darah dan dagingnya. Bagaimana tekad itu akan berjalan dengan semestinya, jika sekelebat senyum dan tawa gadis yang sudah mencuri separuh hatinya bertahun silam terus menerus menghiasi pelupuk mata dan juga... Otaknya. Bahkan mengganggu tiap mimpi malamnya.
Usai memasang kancing kemejanya ia meraup kasar wajahnya. Rasa bersalah dan penyesalan itu masih ada, walau sudah tahun-tahun berlalu. Bisa saja ia menyuruh salah satu anak buahnya untuk mencari keberadaan gadis itu. Memastikan bahwa semuanya baik-baik saja, tapi egonya terlalu menekan. Seperti ini saja ia masih kesulitan melupakan, lalu bagaimana jika ia stalker kehidupan gadis itu.
Oh shit!
Dixie Anderton, seperti sudah menyihir hati Jaden agar tidak berpaling pada wanita lain.
"Masih memikirkan hal yang sama?" Suara lembut dari arah belakang tubuhnya membuat Jaden berbalik.
"Sejak kapan kamu berdiri disana?" Tanya Jaden, memperhatikan gadis yang memiliki warna mata sama dengan dirinya tengah bersandar pada pintu walk in closet miliknya. Tatapan yang selalu mampu menenangkan jiwanya itu terkesan hangat dan lembut, mewarisi dari Grandmanya.
"Dan pertanyaan apa yang kamu lontarkan itu?" Sinis Jaden.
"Saat kakak mulai memakai kemeja," mata gadis itupun mengikuti gerakan Jaden yang tengah memilih dasi di salah satu laci. "Perlu aku ingatkan! Aku bukan lagi gadis lima tahun, yang tidak tau urusan orang dewasa."
"Ck! Gadis remaja sekarang sok dewasa dari pemikiran yang seharusnya," cibir Jaden dengan raut kesal di wajah karena tak kunjung usai mengaitkan dasi di lehernya. Kenapa tangan dan otaknya tidak sinkron?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Prince Demonio
Romance(LEXDEN SERIES #2) SEQUEL JASONALEXA Saat cinta harus berjuang diantara masalalu yang tak sengaja terlupakan dan sengaja dilupakan.