Prolog

1.6K 83 2
                                        

Happy Reading 📖

~~💕~~

Suara gaduh dari lantai satu rumah mengusik tidur nyenyaknya. Sebelum keluar kamar mata lentiknya melirik sekilas jam digital diatas meja rias. 01.26 am. Entah keributan apalagi yang dilakukan oleh kedua orang tuanya saat waktu dini hari seperti ini. Selama ini ia selalu menjadi saksi diam dari pertengkaran kedua orang tuanya. Berbagai macam konflik yang tidak ia mengerti, hingga membuat sang ibu enggan tinggal satu rumah bersama ia dan ayahnya.

Merasa aneh dengan suara yang ia dengar, tidak ada suara yang mirip seperti ibunya. Yang ada hanya suara bariton yang sangat mengelegar dan membuat merinding siapapun yang mendengarnya. Suara milik ayahnya pun hanya terdengar samar menanggapi lawan bicaranya. Rasa penasaran semakin menekan pikiran. Berdiri di balik pilar besar yang ada di pinggiran lantai dua. Ketakutan yang mendera, mendadak membuat ia ragu untuk menengok ke lantai bawah. Hingga...

DOR...

Terlonjak dari tempatnya, reflek tangannya berpegang pada pagar yang menyatu dengan pilar tadi. Mau tidak mau ia memilih untuk melihat kebawah. Seketika tubuhnya menegang, kaki dan tangannya terasa kebas. Dunianya berpijak seakan runtuh. Cinta pertamanya selama 17 tahun sudah terbujur kaku di bawah sana dengan darah mengalir dari pelipisnya.

"PAPA!!!"

Teriakannya menarik perhatian semua pasang mata yang ada dibawah sana. Dan semua pria berbadan besar di bawah sana nampak terkejut melihat kehadirannya di lantai dua.

Gadis itu sudah tidak lagi peduli ataupun takut dengan banyaknya pria yang ia yakini mirip bodyguard. Mereka semua membawa pistol di masing-masing tangannya. Wajah yang menyeramkan akan membuat siapa saja memilih menjauh daripada harus berurusan dengan mereka.

Tapi tidak bagi gadis mungil nan cantik itu. Setelah matanya bertemu dengan manik biru yang menatapnya begitu dingin dan tajam di bawah sana, ia memilih segera berlari menuruni anak tangga. Laki-laki remaja yang usianya lebih muda darinya itu masih berdiri sembari mendongak, mengikuti pergerakan dirinya. Pakaian warna navy sangat kontras dengan kulit wajahnya yang begitu putih, bersih tanpa cacat secuilpun. Hidung mancung dan bibir pink alaminya perpaduan pas di paras tampannya. Tapi gadis itu juga tidak bisa menampik, betapa bergidik dirinya mendapati manik biru itu tidak melepas sorot tajamnya. Mengerikan.

Kesakitan dan kekecewaan semakin mendera sekujur jiwa raganya, saat melihat pistol ditangan laki-laki itu. Satu hal yang ia yakini, suara letupan tadi pasti berasal dari sana, hingga pelurunya merenggut nyawa sang ayah. Derai airmata menjadi luapan kesakitan, sedangkan kekecewaan membuatnya ingin balas dendam lalu membunuh laki-laki yang sayangnya sudah mencuri hatinya itu.

Kenapa harus dia?

Kenapa harus seperti ini?

Kenapa dirinya begitu bodoh?

Kenapa ia tidak mengenal dengan baik laki-laki yang ia cintai?

Siapa dia?

Apa hubungannya ini semua?

Dan masih banyak lagi pertanyaan berputar dalam hatinya, yang menuntut untuk dijawab dengan segera.

Dengan tergesa langkah kakinya menuruni anak tangga untuk sampai di sisi jasad sang ayah, namun sayang kaki kanannya tersandung kaki kirinya sendiri. Tubuhnya hilang keseimbangan dan terguling kebawah diantara pijakan anak tangga. Kepalanya mengalami benturan cukup keras beberapa kali hingga darah keluar tak terelakkan.

Samar ia masih bisa mendengar teriakan remaja laki-laki itu begitu mengerikan, anehnya walau usianya masih muda dan tubuhnya jauh lebih kecil dari banyak pria disana tapi ia begitu di hormati. Semua pria berbadan tegap itu menunduk hormat padanya, patuh akan perintah yang keluar dari bibirnya. Sekali lagi, siapa sebenarnya laki-laki itu?

Rasa sakit yang ia rasakan begitu sempurna. Berharap lebih baik saat itu juga ia bisa ikut dengan sang ayah, daripada harus hidup dalam bayang pesakitan tak kasat mata. Pada akhirnya tertutupnya kelopak mata mengakhiri penderita dan rasa sakit yang ia alami saat itu. Hanya sementara, hingga saat itu tiba. Membuka kembali kesakitan yang akan menyiksanya. Menuntutnya untuk menjadi kuat dan tangguh dalam menghadapi kenyataan hidup.

(^_^)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(^_^)

Jangan lupa pencet bintang...

Terimakasih

See you...

Archy16

26 November 2019

Love Prince DemonioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang