26. Datang

57 45 151
                                    

Damar telah berada di rumahnya. Ia membantu mbok Risa untuk menyiapkan sarapan, setelah itu ia menyempatkan untuk menyirami pekarangan rumah nya.

[ 06.00 ]

" Aden.."

" Eh? Iya mbok, kenapa?."

" Gimana hadiah nya? Suka?."

" Suka banget mbok, terima kasih."

" Siram tanamannya udahan dulu den, sarapan dulu."

" Iya mbok dikit lagi."

" Ya sudah."

" Mbok, kado dari mamah."

" Kenapa den?"

" Hmm rahasia, nanti Damar kasih tau hehe."

" Isss si Aden bikin mbok penasaran saja."

" Oh iya mbok, nanti Damar mau ke makam mamah ya."

" Iya den. Sama siapa kesananya?."

" Sendiri aja mbok."

" Ya sudah, mbok mau masuk dulu."

" Iya."

Damar kembali dengan kegiatan nya.

Merasa sudah cukup, ia menutup keran dan masuk ke dalam rumah.

/ Ruang makan /

Hanya Damar seorang di ruangan, Pakde Alfi dan pakde Seno seperti nya sudah sarapan diluar.

Damar menghabiskan makanannya sendiri, kali ini rumahnya kembali terasa sunyi. Seperti biasanya.

" Haha." Damar tertawa kecil melihat makanan dan sekeliling nya.

Disisi lain...

/ Rumah Nana /

Terjadi sedikit ke gaduhan di rumah ini, seperti reality show masak masak yang dibintangi oleh ibu dan anak.

" Bundaaaa... Ayam nya meletus meletus!" Ucap Nana panik menghindari percikan minyak panas.

" Sebentar bunda lagi nguleg sambel. Abangggg..."

" Iyaa bunnn.." ucap ada sambil setengah berlari.

" Itu bantuin adek nya."

" Siap laksanakan komandan!." Ucap Adan meninggalkan dapur

" Lah kok pergi?"

Adan kembali menggunakan helm dan Hoodie lengkap dengan sarung tangan. Entah ulah apa yang akan Adan lakukan hari ini.

Ana hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku kedua anaknya itu.

" Abang datang..." Dengan membawa tutup panci Adan langsung menutup wajan itu lalu mengecilkan api nya.

" Ya Allah.. Ya Tuhan ku."

" Kalian goreng ayam aja heboh banget si." Ucap bunda Ana dari kejauhan.

" Ya lagian si tuyul ini nyalain api nya kegedean, gimana gk meletus meletus coba. Agak di kecilin orang mah kalo goreng ayam.." Cletuk Adan.

" Ih Abang mah gitu.." tukas Nana.

" Bun, ada yang bisa Adan banting lagi?."

" Kamu sini bunda banting."

" Ampun ndoro nyai, maksud Adan.. ada yang bisa di bantu lagi?."

" Sana belahin kangkung nya."

" Siap laksanakan!."

" Awas itu Na liatin ayam nya nanti gosong."

Damar & Janji • Kim Doyoung[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang