" Tetaplah menjadi rumahku di waktu sekarang, besok, dan nanti."
*
*
*
*
Malam telah berlalu.. kini sang fajar mulai memancarkan sinar nya.
[ 05.20 ]
/ Dapur /
Nana memang sudah bangun dari pukul 04.55 tadi. Saat ini ia sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Adan.
Tak seperti biasanya, pagi ini Adan belum keluar dari kamarnya.
" Abang.. bangun yuk sarapan dulu."
" .... "
" Abang? Loh kok gk ada suara? Pules banget apa tidurnya?."
" Coba samperin aja deh."
Tok tok tok
Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam kamar.
Krek
Nana membuka pintu kamar dan melihat Adan masih tidur dengan keadaan selimut yang masih membalut sempurna di seluruh tubuhnya.
" Bunda.."
" Bun.."
" Nda.."
Adan terus saja memanggil bunda. Nana berusaha membangunkan Adan.
" Bang.. Abang.." membuka selimut.
" Abang kenapa?"
" Loh? Panas banget!" Memegang dahi Adan.
Nana melihat ada sekotak martabak bertoping coklat kacang berada di sebelah lampu tidur Adan.
" Loh? Abang kapan pesen martabak?."
" Ah gk penting juga."
" Sebentar Nana ambil kompresan." Berlari meninggalkan abangnya.
Dengan cepat Nana kembali membawa baskom berisi air hangat, sapu tangan, termometer, dan beberapa obat obatan.
" Sini bang Nana kompres dulu."
" Maaf ya bang.." Nana menyapu wajah,tangan,juga kaki Adan dengan sapu tangan yang sudah ia rendam di dalam air hangat tadi.
" Hngg.." gumam Adan
" Bentar ya dikit lagi.."
Nana merendam kembali sapu tangan itu lalu memerasnya. Sapu tangan itu di letakkan pada dahi Adan, kegiatan ini terus diulanginya hingga suhu air menurun ia kembali ke dapur untuk mengganti air hangat yang baru.
Nana sudah kembali dengan air hangat yang baru.
Ia memandangi wajah Abang nya dengan gelisah. Mungkin saja Adan kelelahan dengan kegiatan di kampus nya belakang ini, Nana benar benar tidak tega melihat Abang nya sakit seperti ini.
" Nana.."
" Bunda.."
" Ayah.."
" Iya bang.. Nana disini.." menggenggam tangan Adan.
" Abang sakit dimana? Kasih tau Nana.."
" Nana khawatir bang.."
" M-maaf yaa.. uhuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Damar & Janji • Kim Doyoung[Hiatus]
Teen FictionIni Damar, laki laki dengan sejuta mimpi. Namun sebagian besar dari dunianya telah hilang. Kehidupan nya terasa hampa, dingin, dan begitu sunyi. Suatu pertemuan yang tak pernah ia duga sebelumnya, mempertemukannya dengan seorang gadis kecil yang cer...