AWAL

4.4K 198 6
                                    


"Pilihannya cuma dua, lo jadi babu gue atau tubuh lo buat gue."

Aezar Almeer

Bunyi ayam saling berkokok mulai terdengar, suara bising burung berkicau tak kalah kerasnya.

Seorang perempuan bernama Samara Skyvenya bangun dari tempat tidur, membuka lebar gorden yang terpasang di jendela kamar. Matanya memandang kendaraan berlalu lalang didepan kompleks.

Dengan tenaga yang sudah pasti, ia seret tubuhnya menuju kamar mandi, rasa malas yang menyerang membuatnya harus terbengong-bengong terlebih dahulu, untuk mengumpulkan niat untuk mandi.

Akhirnya Samara memutuskan untuk mandi, tak butuh waktu lama baginya untuk mandi. Lihatlah hanya butuh beberapa menit saja ia sudah selesai.

Ia berjalan membuka lemari pakaian miliknya, gadis itu mulai memilih pakaian apa yang akan ia kenakan hari ini. Ia berniat bersepeda, karena ini hari minggu, sesekali berolahraga tak apa 'kan? Pikirnya. Hingga matanya tertuju dengan kaos oversize dan celana training di atas lutut. Akhirnya Samara memutuskan untuk memilih pakaian itu.

Samara ini belum pandai makeup, untuk itu ia hanya menggunakan lipblam, serata moisturizer.

Samara mulai keluar dari kamar, segera ke bagasi untuk mengambil sepedanya. Mengapa orang tuanya tidak ada? Dan mengapa ia tak sarapan terlebih dahulu, pasti itu pertanyaan yang ada dalam pikiran kalian.

Orang tuanya akan tiba esok pagi, karena sejak Sabtu malam Minggu, keluarganya berniat menginap di kediaman paman. Awalnya Samara di ajak, namun gadis malas ya sudah ia di rumah seorang diri.

Dan di sinilah, Samara sudah sampai di bagasi minim yang untuk beberapa kendaraan saja. Ia mulai mengambil sepeda, dan bergegas menaikinya.

Selama perjalanan bersepeda, tidak sedikit orang yang menyapanya. Gadis itu hanya membalas dengan senyum terbaik, atau balasan ucapan.

Samara tak sadar jika sudah berputar dua kali mengelilingi taman komplek, hingga akhirnya ia memutuskan untuk membeli air untuk minum. Sementara itu Samara sandarkan sepedanya dekat dengan pohon yang tak jauh dari warung tempat membeli minuman.

Ia duduk di rumput rumput, dengan segera meneguk air mineral yang baru beli tadi.

Sesudah minum, ia selonjorkan ke dua kakinya agar tidak kram.

Sementara ia menselonjorkan kakinya, Samara berniat membuka sebentar handphone untuk mengecek ada notifikasi atau tidak.

ia pikir, ketika ia tidak aktifkan handphone dari malam, akan ada yang mencarinya eh ternyata tidak.

Sungguh miris nasib jomblo sepertinya

Tengah asik bermain handphone, Samara di kejutkan saat melihat laki-laki yang sepertinya seumuran dengannya menaiki sepeda kesayangan miliknya.

"HE! MALING, JANGAN BAWA SEPEDA SAYA!" teriaknya mengundang banyak pasang mata.

"Suttt... Gue bukan maling sialan! Gue pinjem bentar sepeda lo apa susahnya sih." balas laki-laki itu seraya memicingkan matanya.

Sepertinya laki-laki didepannya ini tengah di kejar kejar seseorang.

"Engga! Balikin sekarang juga. Enak aja mau ambil sepeda aku, kalo mau maling gak usah ngeles." ujar Samara sambil melotot tak terima.

Aezar AlmeerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang