dua puluh

570 45 11
                                    

HAI HAI

UPDATE LAGI NIH HEHEHE

SEMOGA SUKA YAA

JNGN LUPA VOTE AND KOMENNYA, BANTU RAMAIKAN CERITA INI YUK!

OH IYA AKU JG BRU BGT BIKIN IG KHUSUS BUAT TOKOH DLM CERITA INI, GA SEMUA SIH, CUMA; AEZAR, SAMARA, DAN ARGA.

KALIAN JNGN LUPA FLLW MEREKA, PLISSS

@ae.zarrr
@smra.skyvenya
@arga.arrr

TOLONG BEGETE INI MAHH DI FOLLOW YAAA🤧🙏🏻

OKE SEKIAN, HAPPY READING!

___________________________________

Malam yang gelapnya menusuk, angin yang berhembus. Malam yang sunyi dan kesepian yang melanda. Aezar, laki-laki itu termenung seorang diri di balkon kamarnya di temani secangkir kopi.

Keadaannya kembali seperti semula, dimana kesibukan yang ia lakukan terkesan monoton. Otaknya kali ini tengah berkerja, apa ia akan maju untuk membuat Samara menyukainya atau justru mundur karena tidak percaya diri? Jika mundur apa dirinya siap melihat Samara selalu menghabiskan waktu dengan orang lain, apa dirinya sanggup? Membayangkannya saja sudah membuat ia tersenyum miris. Rasa tak rela selalu saja hadir tanpa di minta saat melihat sosok yang kita puja tengah asik tertawa tanpa menyadari ada sosok yang terus menatap punggungnya. Melihat Samara yang akhir akhir ini selalu menghabiskan waktu dengan Arga, berhasil membuat kepercayaan dirinya goyah.

Tapi jika tidak di coba untuk di perjuangkan, tidak akan tahu hasilnya bukan? Mulai sekarang Aezar tidak akan lagi mengalah atau mundur. Ia akan terus mendekati Samara.

Aezar membuka handphonenya, ia ingin menghubungi Samara. Ia akan mulai mengajak gadis itu untuk pergi berdua dengannya.

”Halo?”

Iya, kenapa? Tumben.” ucap Samara di sebrang sana.

”Sibuk gak, gue mau ajak lo.” sahut Aezar.

Engga sih, mau ajak kemana?”

”Adalah, gue jemput. Siap siap.”

Aezar dengan cepat mematikan sambungan telponnya, ia menahan salting. Aezar dengan senyum tak luntur berjalan kesana kemari mengambil pakaian yang cocok untuk pergi dengan Samara malam ini.

Aezar

Samara sudah berada di depan pagar rumahnya, menunggu kedatangan Aezar. Jujur saja Samara masih tak menyangka jika Aezar akan mengajaknya keluar bersama mengingat sifat laki-laki itu yang terkesan dingin akhir-akhir ini.

Samara menoleh saat mendengar bunyi motor yang ia yakini adalah Aezar.

Laki-laki itu turun dari motornya menghampiri Samara. Samara yang di hampiri pun cukup gugup begitupun dengan Aezar.

Suasana menjadi awkward. 

”Ini gue ga izin bokap lo dulu atau nyokap lo mungkin, soalnya udah ajak anak gadisnya keluar malam?” tanya Aezar mencairkan suasana.

”E__eh ga usah, ga perlu. Aku tadi udah izin kok.” balas Samara panik.

Aezar memicingkan matanya.
”Bohong ya lo.” tuding Aezar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aezar AlmeerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang