tujuh belas

608 56 2
                                    

Usai sudah Samara mengerjakan semua tugas pelajaran Aezar yang menghabiskan waktu 2 setengah jam lebih. Cowok itu tidak ada niat sedikit pun untuk membantu, bahkan sejak tadi Aezar seperti menghindari kontak mata dengan Samara. Cowok itu hanya diam bak patung sambil terus menatap layar handphone-nya, apa mungkin Aezar terganggu dengan ucapan Samara tadi? Ayolah Samara hanya iseng saja. Kenapa pula Aezar harus sampai segitunya si, heran Samara.

"Tugas kamu udah selesai nih, aku laper mau makan. Minta makan boleh?" Samara menatap Aezar lama membuat laki-laki itu gugup setengah mati.

Sialan Aezar, lo kenapa si bangsat! Calm down oke. Ayo bersikap biasa aja. Batin Aezar bersuara sambil menatap Samara diam.

"He! Kamu dengar ga si? Aku minta makan" ucap Samara membuat Aezar tersadar.

"Tunggu, gue ke dapur dulu." balas Aezar kaku lantas meninggalkan Samara di ruang tamu sendiri.

Sambil menunggu Aezar, Samara bermain handphone untuk menghilangkan kebosanan. Baru saja menyalakan data, Samara sudah dapat pesan dari Arga, pesan awalnya sangat manis sekali hingga membuat Samara tersenyum.

Slmt pagi Samara, slmt beraktivitas, jngn lupa untuk senyum

soalnya senyum lo itu nular hehehe

sorry ganggu sibuk lo, gue cuma mau bilang kalau nanti sekitar jam 15.25 gue mau ajak lo ke gramedia. Soalnya, kata tmn lo, lo suka baca ya?

Karena itu, mau kan temani gue ke gramed nanti? Ga ada unsur pemaksaan, kl lo mau ya syukur klo lo ga mau berarti gue harus coba lg hehehe

gue tunggu jwbn dri lo ya, cantik!

"Aduh, Arga kenapa manis banget. Coba aja Aezar kaya gini, pasti aku langsung suka. Mana typingnya dia kya cowok au gitu." gumam Samara dengan melting.

Aezar sudah sejak tadi melihat tingkah Samara yang aneh itu.

"Nih makan." ujar Aezar menyerahkan makanan pada Samara dan di sambut semangat oleh cewek itu.

Aezar melirik Samara yang fokus makan, Aezar pun beralih menatap handphone Samara yang tergeletak di meja. Aezar ingin tahu sekali, apa yang membuat Samara tersenyum tak jelas seperti tadi.

"Gue pinjem handphone lo." ucap Aezar lantas langsung mengambil handphone Samara.

"Pwnya apa?" tanya Aezar.

Samara berdecak, kegiatan makannya terganggu lagi. "Tanggal lahirku."

"Oke."

"Emang kamu tahu?" tanya Samara heran.

"Tahu." balas Aezar membuat Samara menatap curiga seakan tak percaya. Seingat cewek itu, ia tidak pernah memberi tahu tanggal lahirnya pada Aezar. Jadi bagaimana bisa cowok itu tahu tanggal lahirnya?

Password handphone Samara berhasil terbuka, Aezar pun mencoba membuat aplikasi whatsapp milik Samara. Saat melihat kontak teratas sendiri tertera nama Arga, dan itu cukup membuat Aezar terganggu. Dengan cepat Aezar membaca pesan dari Arga itu. Selesai membacanya, Aezar menoleh menatap Samara yang masih fokus makan, nanti cewek itu akan pergi ke gramedia bersama Arga. Entah kenapa Aezar merasa tak rela, terlebih pesan Arga menjadi alasan Samara tersenyum tadi.

"Lo jadi pacar gue aja gimana Sky?" tanya Aezar tiba-tiba. Samara yang mendengar pun terkejut hingga membuat Samara tersedak makanannya dan rasanya pedas sekali.

"Kamu tuh kalau ngomong ga usah ngaco ya, bikin orang keselek tahu." sahut Samara.

"Gue serius." ucap Aezar lagi dengan wajah datar

Aezar AlmeerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang