enam

1.2K 93 5
                                    

Hai!!!

mari spam komen and vote yukk!!

Tandai jika ada typ0!!

happy reading bestie💃

________
"Hitung hitung simulasi jadi cewek gue ralat kalau bisa istri."

Aezar Almeer




Matahari mulai naik, tetesan embun mulai terlihat dari jendela.

Dua orang berbeda genre masih tertidur di carpet bulu yang tersedia di ruang tamu.

Aezar, laki-laki itu bangun lebih dulu. Awalnya ia sedikit terkejut saat melihat tangan mungil melingkar erat di pinggangnya, saat matanya terbuka sempurna ia baru ingat jika semalam Samara menenangkan.

Dalan pikiran Aezar, kenapa ia bisa menunjukkan sisi lemahnya pad Samara dan memberi tahu apa yang paling ia benci. Astaga, pasti perempuan ini akan meledeknya nanti. Aezar menrutuki tindakan semalam.

Aezar merasa perutnya lapar pun membangunkan Samara.
"Babu, bangun oy gue laper. Bikinin gue sarapan buru!" ujar Aezar sambil menepuk nepuk pundak Samara.

"Ck, apa si ma! Aku masih ngantuk tahu. Cape nih." gerutu Samara sambil mendorong tangan Aezar. Oke sepertinya perempuan ini tak sadar bahwa ia tidur di apartemen Aezar.

Aezar yang mendengar lantas berhenti membangunkan Samara.

Ia tahu, bahwa semalam Samara sibuk memeluknya sambil mengelus kepalanya. Bahkan hingga laki-laki itu tertidur.

Tiba tiba perasaan bersalah menghampirinya, tidak seharusnya ia seperti ini pada Samara. Memang si Samara itu sekarang bersetatus sebagai babunya.

Aezar dengan ragu menyampingkan rambut Samara yang menutupi mata, ia dengan pelan mengelus pipi chubby itu. Pandangannya menelisik dari dua pasang mata, hidung, dan bibir semuanya terlihat indah di mata laki-laki itu. Apa apaan ini, kenapa ia jadi berlebihan sekali mengagumi ciptaan Tuhan?

Lihatlah, asik memandangi wajah Samara yang tertidur pulas hingga ia melupakan niatnya untuk makan.

"Anjing! Sadar bego, jangan sampe lo beneran suka sama dia. Gak boleh!" suara hati Aezar berbicara, lantas ia bangkit dan meninggalkan Samara yang masih tertidur itu.

Aezar berjalan menuju dapur untuk membuat nasi goreng.


Aezar Almeer


Sibuk berkutat dengan alat masak, akhirnya nasi goreng ala Aezar sudah matang dan siap di hidangkan.
ia membawakan dua piring nasi goreng ke meja tamu.

Langkah berjalan menuju Samara, berniat membangunkan gadis itu.

"Nih cewek pelor banget si." gerutu Aezar melihat posisi tidur Samara yang masih sama.

"Woe Sky! bangun lo. Anak gadis pelor amat." gerutu Aezar sambil mengguncangkan bahu Samara.

Samara yang terusik pun bangun dengan mata yang masih terpejam, ia mengucek pelan matanya.

Aezar AlmeerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang