dua

1.3K 130 5
                                    

HAI HAI!

SEPERTI BIASA SEBELUM MULAI, JANGAN LUPA TEKAN BINTANG YA SIST!💗

OH IYA BUAT YANG SUDAH BACA CERITA SAYA YANG HOLA CARIÑO, SORRY BANGET BELUM BISA UPDATE.

GAK TAU KENAPA BELUM NEMU FEELNYA BUAT HOLA CARIÑO 🤧

MAAF YAA!

SEBAGAI GANTINYA AKU BUAT CERITA INI! SEMOGA SUKA!

HAPPY READING💗💗🦋🦋✨✨💅💘💘💄

AYO SPAM KOMENN AND VOTE YAA

___________
"Wendy jangan lo coba coba ganggu babu gue!"

Aezar Almeer


Samara sampai di kelas Aezar, selama perjalanan menuju kelas laki-laki itu, Samara mendapat banyak pasang mata yang menatapnya penuh nyelidik.

Sungguh Samara sangat risih akan hal ini.

"Permisi." ucap Samara pelan didepan pintu kelas.

Semua yang berada di kelas itu menoleh, saling lirik satu sama lain. Mereka menatap tas yang berada di tangan Samara, jelas mereka tahu betul siapa pemilik tas tersebut.

Banyak pertanyaan yang muncul dalam benak teman sekelas Aezar itu, terlebih para siswi perempuan yang sudah menatap tajam ke arah Samara membuat gadis itu beberapa kali meringis.

Cukup kali ini saja ia du suruh membawa tas Aezar! Samara tidak mau lagi. Perempuan itu menggeleng keras di depan pintu membuat seluruh pasang mata menatap aneh ke arahnya.

Wendy selagi ketua kelas di kelas ini berjalan menghampiri Samara ia bisa tahu nama laki-laki itu karena di seragam sudah tertera name tag.

"Ada perlu apa nih! Neng geulis." ucap Wendy tersenyum genit membuat Samara bergedik ngeri.

"Ini tolong taruh di m bangku Aezar ya." jawab Samara cepat.

"Kok bisa ada di lo si? Asal lo tahu ya seumur umur gue sekelas sama Aezar, tuh cowok gak pernah mau barangnya di sentuh." Wendy menatap Samara penuh selidik.

Samara hanya diam tak berniat menjawab, karena menurutnya itu tidak penting.

"Tapi gak papa akan gue taruh, sini! Soalnya lo cantik. Minta id line lo dong." Wendy menatap Samara dengan cengar-cengir bak orang kurang obat.

"Wendy jangan lo coba coba ganggu babu gue!" seru Aezar dari belakang.

"Apa! Babu! Seriusan? Cewek secantik ini lo jadiin babu?" tanya Wendy tak percaya begitupun seisi kelas.

"Cantik? Mata lo katarak kayaknya. Cewek boncel kayak gini lo bilang cantik? Berobat sono lo!" Aezar mengucapkan dengan nada yang terkesan mengejek sambil melirik Samara sekilas yang terlihat melotot tak percaya.

Haha lucunya. ucapnya dalam hati saat menatap Samara.

Wendy yang kepalang kesal pun maju mendekat ke atar Aezar. "Kayaknya mata lo deh yang bermasalah dan perlu di bawa ke optik. Orang jelas jelas ni cewek cantik kok gue aja demen lihatnya!" ucapan Wendy berhasil membuat wajah Aezar memerah padam, entah karena dia tak suka akan ucapan Wendy atau tidak.

"Cewek freak sini lo!" seru Aezar membuat Samara terkejut lalu mendengus namun tak ayal mendekat ke arah Aezar.

"Balik kelas sekarang! Istirahat lo harus pesenin gue somay dan es teh panas. Saat gue datang itu semua sudah harus ada di sana, lo melakukan kesalahan barang secuil saja hukuman lo akan gue tambah lagi. Gak usah protes ini tanggung jawab lo karena udah berani usik gue." tutur Aezar dengan datar.

Samara diam tetapi matanya tak bisa di bohongi jika ia tak suka dengan cara Aezar ini yang menurutnya semena-mena itu. Tapi Samara tidak menjawab karena banyaknya murid yang menonton membuat Samara langsung pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.


Aezar Almeer

Samara mendatangi kantin dengan malas, Zahwa hanya menatap gelagat Samara heran.

Biasanya Samara adalah sejenis manusia yang sangat tak sabaran bila sampai di kantin.

"Lo kenapa si? Aneh tahu gak." tanya Zahwa dengan menyenggol lengan Samara.

"Kamu tahu gak, si cowok freak itu suruh aku beli somay dan es teh anget. Coba kamu bayangin mana ada es teh anget, dan lagi penjual somay rame banget aku males kalo harus ikut ke kerumunan itu." tutur Samara dengan kesal.

"Yaudah gak usah lo beliin lah gitu aja kok di bikin pusing." balas Zahwa santai.

"Maunya gitu Wawa tapi cowok freak itu ngancem bakal nambah hukumannya." ujar Samara menghembuskan napas berat.

"Yaudah lo beliin lah." sahut Zahwa santai.

"Kamu lama-lama ngeselin ya!" seru Samara dengan kesal setengah mati.

Samara mengikuti seluruh pandangan siswi, ia menoleh dan Samara mulai bergerak seperti cacing kepanasan.

"Lo kenapa dah?"

"Zahwa gimana ini! Cowok freak udah sampai kantin dan aku belum pesenin dia apapun. Ini tuh gaswat ottoke!!" Samara mulai panik sambil mengguncangkan keduanya bahu Zahwa.

"Itu derita lo siapa suruh bertindak gak pikir panjang dulu. Gue gak mau ikut keseret ya, Aezar nyeremin soalnya. Gue balik ke kelas, bye Bestie!" Zahwa menepuk pundak Samara menenangkan sembari tersenyum manis yang terlihat menyebalkan di mata Samara.

"Awas aja Zahwa! Gak akan aku traktir lagi!" gumam Samara dengan kesal.

"Mana pesenan yang gue bilang?" tanya Aezar tiba tiba membuat Samara menoleh dan terlonjak kaget.

"Emm i-itu anu, belum aku pesenin." cicit Samara dengan pelan.

"Gak mau tahu pokoknya Lo harus pesenin sekarang juga, itu konsekuensi buat lo Samara Skyvenya." ujar Aezar menatap tajam Samara.

"Tapi ramai, makan yang lain aja ya. Mie ayam atau bakso aja kebetulan aku juga mau makan itu jadi sekalian aja ya Aezar." ujar Samara menatap penuh harap pada Aezar.

Pandangan Aezar menatap penjual somay yang sangat banyak siswa/i yang memang betul banyak sekali.

Cowok itu menoleh menatap Samara dalam. "Hm, tapi es teh hangat untuk minumnya."

Samara melotot, "Please deh minumnya yang lain aja. Kalo pesen teh hangat terus kasih es batu tetep aja dingin."

"Gue gak peduli, lo harus beliin gue es teh hangat." ucap Aezar tak terbantahkan.

"Huft.. Oke."

Aezar menyunggingkan senyum kecil melihat punggung mungil Samara yang berjalan lesu menuju penjual mie ayam.

Maaf jika caraku salah untuk mendekatimu Samara. Aku tidak bermaksud seperti itu. Ucapnya entah tengah sadar atau tidak.

SEE YOU SWEETIE JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA!!❤️❤️

SEMOGA SUKA.....

Aezar AlmeerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang