PRINCEKANIA-03

27K 2.5K 1.4K
                                    

Holla Readers?

Gimana sama part sebelumnya?

Dear Readers,
Terkhusus pembaca Seduction ada?

Aku mohon maaf banget untuk sementara aku nyatakan Seduction Hiatus tanpa Unpublish,dengan jangka waktu aku juga gak tau sampai kapan. Karena Spin of ameta itu kemungkinan besar nasibnya akan sama kayak Vanoletta,jika tidak di fikirkan baik baik.

Aku sayang kalian yang mau menghargai karya aku. Tapi untuk kali ini aku mau fokus ke Mayra New Version dulu. Karena aku punya harapan besar berharap akan ada peminang dari penerbit besar,Aminin ya Wkwkw. Semoga kalian mengerti dengan kondisi aku yang sekarang.

Jangan lupa klik Bintang untuk target oke. Oh iya di akhir ada cast nya Loh,semata mata biar kalian bisa ngebayangin mereka:)

---••*•*••----
Happy Reading
---••*•*••---

---PrinceKania---

Mengingat hari ini di Allegraxa jam kosong. Kania lebih memilih mendudukkan dirinya di bawah pohon, yang tak jauh dari lapangan outdoor. Jangan lupakan Tari di sampingnya. Pasalnya Tari sudah meminta Kania untuk beristirahat. Namun Kania tetaplah Kania yang keras kepala.

"Jadi cowok yang barusan itu Prince? Prince yang tadi pagi lo ceritain ke gue?"tanya Kania menoleh kearah Tari di sampingnya.

Tari mengangguk.

"Prince. Princenaka Xavallen Alexander. Siapa sih yang gak kenal sosok pangeran seperti dia disekolah ini? Ganteng kan? Tapi sayang kelakuan nya ya begitu."cerca jelas Tari.

Kania menyunggingkan senyumnya saat mengetahui fakta itu. Dugaannya ternyata benar bahwa pria itu adalah prince masa kecilnya. Tangannya terulur menyentuh bekas luka di kening nya. Walaupun sudah belasan tahun namun masih ada sedikit sisa bekasnya.

Tari teringat sesuatu Langsung menghadap Kania. "Eh Btw, kak Prince kok bisa kenal lo sih? Terus dia bilang lo nolak maksudnya apa?"tanya tari penasaran.

Kania mengedikkan bahunya acuh. "Gue gak kenal dia. Kebetulan semalam gue ngelayanin dia, dia ngomong yang nggak nggak. Lo tau sendiri gimana posesifnya Sanora kan? Mana boleh gue ngejual diri. Walaupun gue mau ngejual diri gak juga ke tu cowok songong!"cerocos Kania kesal.

Tari menaruh jari telunjuknya di bibir Kania,pertanda agar gadis itu diam. "Syut, jangan ngomong yang aneh aneh tentang kak prince. Pohon aja ada dalam kekuasaan dia. Bisa berabe kalau sampe dia tau kita, ngegibahin dia."

"Setakut itu kalian sama dia?"tanya Kania.

Tari memutar matanya jengah. "Astaga Kania! Ya iyyalah, dia itu Prince nya Allegraxa. Sekolah ini milik keluarga dia, siapa yang gak takut coba?"

"Andai lo tau tar, 50 persen sekolah ini juga hak gue."Ucap batin Kania tersenyum miris.

"Intinya rakyat jelata kayak kita harus jauh jauh deh sama dia. Apalagi sebagian anak tau profesi nyokap kita. Coba liat sekeliling lo semuanya gak ada yang natap kita penuh hormat."gumam lirih Tari.

Kania mengedarkan pandangannya menatap sekelilingnya. Benar saja, semua orang seperti menatap jijik kearah dirinya dan Tari. Memangnya salah mempunyai ibu seorang wanita malam?

"Akan ada masanya semua orang akan natap kita penuh hormat. Pegang janji gue Tari." Kania Berkata dengan serius. Namun dibalas kekehan dari Tari.

"Gimana caranya? Lo mau jadi anak konglomerat? Sadar Kania. Kita sama mereka gak sebanding. Apalagi Kak Lau coba deh lo liat keanak dancer."

PRINCEKANIA [XS-04]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang