PRINCEKANIA [XS-04]

PRINCEKANIA-33

Holla Readers?

Gimana sama part sebelumnya?

Kasihan ya Prince? Acara ena ena nya di ganggu sama Kania, Huhu:(

Hai kalian semua, aku mohon waktunya sejenak. Aku lagi butuh banget review-an kalian mengenai karya karya aku. Contohnya Cerita Mayra, ceritanya bagus banget, terus si Mayra dan itu gini banget, suka, konflik nya juga ini, gamon dll. Usahakan jangan cuma komen 'bagus' doang ya. Usahakan juga jujur aja, biar aku tau sejauh mana kalian memahami karya aku.

Novel Mayra menurut kalian?

Novel Reynara menurut Kalian?

Novel Ametta menurut kalian?

Novel Vanoletta menurut Kalian?

Novel Amorachiko menurut Kalian?

Dah, Thankyou buat yang mau me review kan. Biar aku bisa introspeksi diri, mengenai kekurangan dan kelebihannya. Karena tujuan aku selanjutnya, setelah cerita ini berakhir. Mau fokus ke Mayra mungkin sesekali update Seduction slow Update gitu. Selain itu semua karya akan ada tahap new version nya, kecuali Princekania, karena ini udah bener menurut aku Hahha:)

Oh iya, sekalian deh aku mau Minta maaf. Ternyata kemarin aku salah kasih spoiler wkwk. Seharusnya yang ada Ameta nya, yang ketemu sama ...... Itu part selanjutnya. Di part ini masih aman, tapi kalian akan dibuat sangat keseeeell.

650 Vote + 3K Komentar
Bisa? Usahakan jangan sampai terlewatkan di paragraf maupun dialog. Aku yakin kalian bisa. Princekania yang baca makin nambah Loh. Masa iya yang jadi Pembaca gelap juga nambah?

Ikuti alurnya. Simak kisahnya. Tandai jika ada typo nya.

----Princekania----

"Kania?"

"Kania? Woi Kania?!"

Kania tersentak kaget saat suara bariton Seseorang membuyarkan, lamunannya. Gadis itu menoleh kearah teman-teman nya. Yang tak lain adalah Randi dan Rano. Menginap dirinya berada di Club.

"Kenapa?" Kania bertanya dengan cepat. Mengingat dirinya sejak tadi hanya melamun.

Rendi menggeleng kecil. "Gak ada. Lo kenapa sih? Baru hari pertama masuk, setelah duabulan lo cuti, gini amat. Ada masalah?"

Kania menghela nafasnya sejenak. Teman-teman nya saja tidak mengetahui status barunya. Kania hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Gak ada kok, mungkin karena terbiasa dirumah, gue jadi gini."alibinya.