PRINCEKANIA-15

24.8K 2.3K 1K
                                    

Holla Readers?

Gimana sama part sebelumnya?

Apa yang buat kalian suka dengan karya-karya aku?

Buat yang nanya umur, umur aku masih 10 tahun- Tapi di tambah delapan tahun lebih 10 bulan. 3 Desember jangan lupa awowkwk.

460 Vote + Komen di setiap paragraf dan dialog yang ada...
Bisa asalkan kalian mau bekerja bakti.

Gak afdol baca cerita aku tapi gak follow akun aku. Yuk follow biar dapet Notif mengenai karya-karya aku. Vinarosaa_

Siapkan umpatan kalian di part ini:)

Jangan jadi pembaca gelap ya. Jangan muna juga untuk mengakui kalau kalian betah di lapak aku, apalagi bilang nya gak suka tapi sering baca hehhe( ◜‿◝ )♡

Ikuti alurnya, simak kisahnya.
Tandai jika ada typo nya.

Tandai jika ada typo nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---PrinceKania---

Terik sinar matahari memasuki celah jendela kamar seorang. Namun tidak membuat kedua orang yang saling memeluk satu sama lain, terganggu sama sekali.

Berbeda dengan seorang gadis yang mulai menggeliat dari tidurnya. Mata yang semula terpejam, kini terbuka dengan perlahan. Seiring dirinya yang merasakan sesuatu yang berat di perut'nya.

"Astaga!" Kania tergelonjak kaget saat melihat Prince memeluknya. Astaga, gadis itu baru mengingat bahwa dari semalam memang sudah seperti ini.

Tangan kekar pria itu masih senantiasa memeluk nya erat. Bisa bisanya Kania merasa terkejut, mungkin karena belum terbiasa dengan posisi se intim ini.

"Kak? Bangun," Kania menepuk pelan pipi Prince yang seperti nya, sangat sulit untuk di bangunkan.

"Kak? ish, kebbo banget sih!" Gadis itu menggerutu kesal seiring ia yang mulai berusaha, menjauhkan tangan kekar pria itu di perutnya.

"Ck, diem Kania!" Prince berdecak sebal dengan matanya yang masih terpejam.

"Lepas dulu, aku mau mandi!"

Bukannya mengendurkan pelukannya, Prince semakin mengeratkan pelukannya. Hal itu mampu membuat tubuh Kania, semakin masuk kedalam dekapannya.

"Mandi bareng aja gimana?"tawar Prince, menaik-turunkan alisnya.

Kania melotot tajam, namun sedetik kemudian tangannya terulur memukul kepala Prince.

PRINCEKANIA [XS-04]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang