PRINCEKANIA [XS-04]

PRINCEKANIA-38

Holla Readers?

Gimana sama part sebelumnya?

Maaf sebelumnya baru bisa update. Kemarin lagi proses pasang Trailer dibeberapa Part. Jadi terpaksa unpublish total. Udah kembali normal kan. Oh iya, aku update ada Jamnya. Mau target terpenuhi jam satu siang sekalipun. Aku update nya tetep konsisten di jam 18:00 Wib. Jadi mau kalian ngedemo nyuruh update dimana mana sekalipun, percuma. Kecuali diatas jam 18:30 Aku gak update. Baru kalian bisa bertindak untuk Bertanya.

Part ini sangat membagongkan. Siapkan mental kalian. Semoga kalian tidak kesal dan selalu beristigfar:)

Apapun buat aku mungkin?

Sedikit dari aku buat pembaca Princekania. Gak kerasa ya udah sebanyak ini kalian mengawal dari Prolog. Aku bener-bener bersyukur sekaligus bangga dengan kalian yang mau bekerja sama. Dalam segi target, komen, dan yang pastinya pengertian kalian. Intinya aku mau kalian kawal Princekania Sampai ending.

Generasi ke lima perlu gak sih? Wkwk. Mungkin kalau aku khilaf buatin generasi ke lima. Mungkin aku buatin wkwk. Soalnya di arsip banyak banget cerita kece dengan title keluarga baru loh. Selain itu aku punya kewajiban untuk menyelesaikan Mayra sebelum tahun 2022. Kalian jangan lupa baca dan Vote juga ya:)

800 Vote + 3K Komentar.
Bisa kan? Usahakan full paragraf dan dialog. Aku yakin kalian bisa. Kalian kan kompak. Setidaknya Inget lah Motto Simbiosis mutualisme wkwk.

Ikuti alurnya. Simak kisahnya. Tandai jika ada typo nya.

----Princekania----

Seseorang mengerjabkan matanya. Diruangan yang serba putih serta bau obat-obatan yang menyengat. Seseorang itu Kania. Kania memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing.

"Gue dimana?"gumam wanita itu bertanya pada diri nya sendiri.

"Udah bangun Lo? Gue fikir gak akan bangun lagi lo!" Kania tersentak kaget dengan suara bariton Seseorang.

Wanita itu menoleh kearah sofa. Disana terlihat Prince yang baru bangkit dari duduknya. Jadi dirinya dirumah sakit? Bahkan ia tidak ingat kenapa dirinya bisa pingsan.

"Gue kenapa?"tanya Kania.

Wanita itu berusaha untuk mendudukkan dirinya. Namun terasa sangat sulit.

Namun tangan kekar yang memegang bahunya mampu membuat Kania terdiam sejenak. Sebelum akhirnya berusaha kembali mendudukkan dirinya, walaupun dengan bantuan Prince.