PRINCEKANIA [XS-04]

PRINCEKANIA-01

Holla Readers?

Sebelum membaca Part Awal. Pastikan kalian sudah klik bintang. Jangan lupa ramaikan disetiap paragraf dan dialog.

Vinarosaa_

Tonton Trailer nya dulu Sabi kayanya. Jangan lupa like komen and subscribe.

---PrinceKania---

"Kania!"

Teriakan menggelar di teras rumah berlantai dua itu. Mampu membuat seorang gadis yang termenung di sana tergelonjak kaget.

Manik mata kecoklatan milik gadis itu spontan melirik kearah ambang pintu. Disana terlihat wanita paruh baya dengan pakaian super ketatnya. Jangan lupakan riasan wajah yang tebal namun tetap terlihat cantik.

"Bukannya siap siap mau kerja! Malah enak enakan ngelamun disini!" Sanora. Wanita yang memarahi seorang gadis yang melamun.

"Nyokap Lo gak akan balik. Dua belas tahun kerjaan lo pas malem ngelamun disini. Ngelamun gak akan ngehasilin lo duit! Kecuali lo ngelamun sambil jaga lilin."lanjut Sanora dengan gaya angkuh nya.

"Kania? Hello! Lo denger gue gak sih?" Sanora mengibaskan tangannya didepan wajah gadis yang ia panggil Kania itu.

Regita Kania. Gadis yang sebentar lagi akan genap berusia 18 Tahun. Semenjak kejadian mengerikan yang menimpa nya saat masih berusia 5 tahun, gadis itu hidup bersama Sanora-sang mucikari.

Gadis yang tumbuh dewasa di lingkungan yang dipandang rendah oleh masyarakat. Namun siapa sangka Kania betah tinggal ditempat ini. Karena tidak memiliki pilihan lain.

"Gue libur dulu ya mi? Gue mau ke masjid entar malam."

Sanora tertawa keras. "Astaga. Hei jalang kecil,gak cukup lo dihina warga? Kuat bener hati lo. Orang kayak kita di pandang rendah, mending lo sholat Dirumah aja. Lagian gak yakin gue kalau lo sholat. Palingan di masjid juga diem doang. Harusnya lo berhenti datengin tu masjid,kakak lo udah gak ada."

Kania hanya mampu terdiam dengan matanya yang terpejam menahan rasa sakit nya. Dirinya hidup sebatang kara bersama orang asing dan beberapa jalang asuhan Sanora.

Dunia ini benar benar kejam. Bahkan setelah kejadian mengerikan itu. Seseorang berhasil memanipulasi di media. Bahwa terjadi kecelakaan di Danau. Mereka benar benar pintar, semuanya seolah olah menjadi nyata dan benar adanya.