3. Rindu

104 4 0
                                    


Di malam yang tenang dan sunyi Azka mendudukkan dirinya di sofa balkon kamarnya.

Entah apa yang di pikirkan lelaki tampan itu, yang pasti wajah Azka terlihat lelah.

Azka menatap langit malam yang bertabur bintang. Kemudian ia mengambil gitar di pojok kamar lalu kembali ke balkon dan mulai memetiknya pelan.

Sampai terdengar ketukan pintu, ia menghentikan petikan gitarnya.

"Masuk aja bunda," titahnya tanpa beranjak dari duduknya.

Vanny-bunda nya Azka, wanita cantik yang masih terlihat muda itu pun memasuki kamar anak semata wayangnya. Ia berjalan menuju balkon dimana anaknya berada.

"Kok disini Az? dingin nanti kamu masuk angin," ucap Vanny sambil membenarkan rambut anaknya yang sedikit berantakan.

Azka hanya menggeleng.

Sang bunda menarik napas dalam melihat anak nya yang terlihat sedang tidak baik-baik saja.

"Kenapa sayang? ada masalah? sini cerita sama bunda." Tanya nya begitu lembut.

"Bunda kangen Ayra engga?" tanya Azka menatap bundanya.

Vanny tersenyum "iya bunda kangen banget nih, kapan kamu ajak Ayra ke sini lagi? udah lama tau Ayra gak main kesini, bunda kangen tau!" ucap Vanny menekuk bibirnya ke bawah pura-pura ngambek.

Melihatnya Azka tertawa pelan.

"Azka sama Ayra udah gak seperti dulu lagi,"

Vanny menganga mendengar penuturan putranya.

"Kalian berantem apa gimana? aduh bang gimana si? cerita coba sama bunda biar bunda paham."

Kadang Azka di panggil abang ya sama ayah-bundanya dengan harapan Azka gajadi anak tunggal lagi .

"Ayah belum pulang nda?" tanya Azka mengalihkan pembicaraan.

"Gak usah ngalihin pembicaraan. Cepet ngomong kalian kenapa."

"Gak papa bunda, Azka cuma bercanda," alibi Azka.

"Bunda tau kamu bohong."

"Pernah bunda atau ayah ajarin abang buat bohong?"

Mendengar ucapan Vanny, Azka mematung di tempatnya.

Vanny menghela napas, ia berdiri dan mengusap pelan kepala putranya.

"Engga papa kalo abang belum mau bilang, bunda ngerti. Udah ya sayang jangan sedih kayak gini bunda jadi ikut sedih." ucap Vanny menenangkan putranya.

Azka mengangguk pelan.

"Bunda ke kamar dulu ya. Ayah juga kayaknya lembur banyak meeting katanya."

"Iya. Bunda tidur aja ya." Balas Azka.

"Kamu juga jangan bergadang ya, bunda gak suka. Engga baik buat kesehatan kamu." Ucap Vanny memperingatkan.

"Siap bunda sayang."

Vanny tersenyum lalu berjalan keluar dari kamar putranya.

Azka akan cerita bun, tapi gak sekarang. Dan Azka juga kangen Ayra. Lirihnya dalam hati.

Tapi Azka tetap lah Azka ia tetap mempertahankan ego dan sifat kerasnya.

_____________

Jangan lupa vote dan komen ya, makaci
-
-
-
See you next part;)

AZKAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang