15. Papa and new member

104 2 0
                                    


Setelah berhasil mengantar Ayra pulang, lebih tepatnya memaksa Ayra untuk pulang bersamanya. Kini Azka masih setia berada di teras rumah Ayra walaupun gadis itu sudah berada di dalam rumahnya.

Bahkan setelah sampai Ayra langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa menghiraukan keberadaan Azka.

Terdengar helaan napas berat keluar dari bibir laki-laki tampan itu. Azka mendongak dan menatap kamar Ayra yang berada di lantai atas rumah gadis itu.

"Azkaaa," ucap Risa sembari menepuk pelan pundak Azka. Karna sedari tadi Azka hanya melamun dan tidak mendengar panggilannya.

Azka tersentak merasakan tepukan pelan di pundaknya.

Lama melamun, Azka sampai tidak sadar bahwa mama Ayra sudah berada di hadapannya.

"Iya tante?" Tanya Azka setelah sadar dari lamunannya.

"Ayok Azka masuk kedalam. Ngapain diem di sini? tante cariin gak ada, eh ternyata masih di luar." Ucap Risa seraya mempersilahkan Azka masuk.

"Lain kali aja tante, makasih. Sekarang Azka mau langsung pulang." Tolak Azka halus.

"Kalian lagi berantem?" Tanya Risa penasaran. Sebenarnya sudah lama ingin menanyakan hal ini karna melihat Azka yang sudah jarang main kerumahnya, juga Ayra yang selalu memberi seribu alasan jika ditanyai tentang Azka.

Azka menggeleng pelan, "enggak kok tan, cuma kebetulan lagi sedikit ada masalah."

Mendengar penuturan Azka, Risa akhirnya mengangguk,

"Beneran gak mau nyamperin Ayra?" Tanya Risa memastikan.

"Iya tante. Nanti Azka kesini lagi, sekarang biarin Ayra-nya sendiri dulu,"

"Azka pamit pulang dulu ya tante." Lanjut Azka.

"Yaudah hati-hati ya, nanti tante coba bicara sama Ayra. Salam juga buat bunda kamu ya."

"Iya tante, nanti Azka sampaikan ke bunda." Azka pun pamit lalu mencium punggung tangan Risa.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

                              *****

Setelah kepulangan Azka, Risa berjalan masuk kedalam rumahnya dan langsung menuju kamar atas di mana letak kamar putrinya berada.

Sesampainya di depan pintu kamar Ayra, Risa lalu mengetuk pelan pintu kamar Ayra.

"Ra. Sayang buka pintunya." Panggil Risa.

"Ayra udah tidur ma." Balas Ayra dari dalam kamar.

"Oh ya sudah," ucap Risa tanpa sadar,  lalu melangkahkan kakinya menjauhi kamar anak gadisnya. Namun sedetik setelahnya Risa tersadar dan mulai mengeluarkan suara emasnya,

"AYRAA KAMU INI BENAR-BENAR."

                               *****

Ayra terbangun dari tidur cantik nya, kemudian mendudukkan dirinya lalu kembali menarik selimut dan kembali tidur.

Ceklek

Pintu kamar Ayra terbuka menampilkan Risa yang siap mengomeli anaknya itu.

Risa berjalan menghampiri Ayra yang masih berbaring di atas kasur.

"Bangun Ra, udah siang ya Allah." Ucapnya sembari menggoyangkan tubuh Ayra yang terbungkus selimut tebalnya.

"Emmm, bentar ma. 5 menit lagi." Balas Ayra dengan mata yang masih terpejam.

Risa menggelengkan kepalanya, "itu papa pulang lho. Gak kangen kamu?"

Mendengar itu Ayra langsung bangkit dan langsung berlari keluar kamar melupakan Risa yang masih berada di dalam kamarnya.

AZKAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang