23. Who are they?

47 3 1
                                    


Bell istirahat sudah berbunyi semua siswa siswi Tunas Kencana berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin karna perut pun sudah berbunyi minta untuk segera diisi. Lain halnya dengan kelas XI Mipa 1 masih ada beberapa siswi yang berdiam di kelas.

"LO MAU KABUR KEMANA HAH? BAYAR DULU UANG KAS LO REHAN SIALAN!" Rana berteriak kepada teman sekelasnya yakni Rehan yang notabenenya cowok paling menyebalkan di mata Rana.

"Gampang itumah. Mau isi perut dulu ya bye." Balas Rehan dengan kaki yang berlari menghindari amukan bendahara kelasnya itu.

Tak lupa Rehan pun mengedipkan sebelah matanya ke arah Rana yang membuat gadis itu kembali bersungut-sungut.

Murid yang masih ada di kelas itu tidak bereaksi apapun seolah hal yang terjadi barusan sudah biasa terjadi.

Via berjalan mendekat ke arah Rana yang terlihat masih emosi.

"Emang si Rehan udah nunggak berapa minggu Na?"

"Tujuh minggu. Udah mah alat piket juga pada rusak gimana gue ga pusing coba Vi."

"Salah satu alasan gue ga mau jadi bendahara."

"Haha dasar." Rana tertawa kecil.

"Nanti kita bantu lo buat nangkep Rehan, gimana?" Tawar Ayra yang membuat Rana tersenyum begitu cerah.

"Okay Ra ntar gue pikirin dulu jebakannya." Balas Rana semangat.

"Kita mau ke kantin. Lo mau ikut?" Tanya Ripa yang sudah berada di ambang pintu bersama Yumna.

"Kalian duluan aja. Makasi ya." Rana tersenyum licik entah apa yang sedang gadis itu rencanakan agar Rehan membayar lunas uang kas nya plus ga nunggak lagi nantinya.

                               *****

Karna keasikan mengobrol tanpa sadar ke empat gadis itu sudah sampai di kantin yang sangat ramai ini. Ke empatnya celingukan mencari meja yang kosong dan hanya menyisakan meja di pojok yang tak lain adalah tempat favorit Azka dan sahabatnya.

"Kita ke sana." Final Ayra lebih dulu melangkahkan kaki yang di ikuti sahabatnya.

Setelah mendudukan tubuh masing-masing ke empatnya kembali terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Kalo nanti Azka ke sini gapapa di gabung aja okay." Ujar Ayra seakan tau apa yang sedang mereka pikirkan. Ketiganya pun mengangguk.

Yumna bangkit dari duduknya, "kalian mau makan apa? Biar gue yang pesen." Tumben sekali menawarkan diri tanpa disuruh.

"Gue cireng isi oncom sama es teh panas,"

"Gue bakwan cabe sama es cekek tapi es nya pake gelas ya,"

"Kalo gue es kelapa muda yang warnanya biru." Yumna memejamkan kedua matanya dan mengeram kesal. Sebelum akhirnya melangkahkan kaki untuk memasan makan untuk dirinya sendiri.

"BODO AMAT PESEN SENDIRI SANA!"

Ayra, Via dan Ripa tertawa kencang hingga tanpa mereka sadari mereka sudah menjadi tontonan dari penghuni kantin yang lain.

"BAKSO 3 SAMA ES TEH 3." Teriak Via tak kalah kencang dari Yumna barusan.

Setelah memesan Yumna kembali duduk di tempatnya semula dengan wajah di tekuk sebal. Tak lama Azka dan yang lain memasuki area kantin yang membuat seluruh atensi seketika langsung tertuju kepada mereka bertujuh.

"Itu yang tiga siapa ya?"

"Ganteng-ganteng semua ga ngerti,"

"Murid baru kaya nya."

AZKAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang