Terlihat ada lima cewek cantik yang tengah menyusuri sebuah mall besar yang berada di pusat kota. Iya mereka Ayra cs. Kenapa berlima? Karena sekarang Bella resmi bergabung menjadi member ke lima di circle mereka.Banyak pasang mata yang memandang kagum dan juga iri. Cowok-cowok pun terdengar saling bersiul dan memberi godaan kepada kelimanya terutama kepada Ayra. Tapi kelima cecan itu acuh.
"Hai, boleh minta id kamu?" Tanya seorang cowok yang sudah berdiri di hadapan Ayra.
"Enggak. Dia udah punya pawang." Bukan Ayra yang menjawab melainkan Ripa.
"Jadi Ayra udah punya pacar?" Tanya Bella dalam hati.
"Iya juga ya masa cewek secantik dia belum punya pacar. Inimah gue malu-maluin diri sendiri namanya. -batin cowok itu.
Cowok itu pun tersenyum kikuk dan langsung pergi dari hadapan mereka.
"Ada-ada aja. EH KOK LO GAK BILANG KALAU UDAH PUNYA COWOK SIH RA? SIAPA COWOK LO? AZKA KAH? KALIAN UDAH BAIKAN? OMG."
"ISTIGHFAR LO YUMNA KAMPRET. GAUSAH TERIAK BISA GAK SIH."
Ayra dan Via langsung menarik Yumna beserta Ripa menjauh dari sana gila saja sekarang mereka menjadi bahan tontonan akibat teriakan maut kedua sahabat tidak tahu malunya itu.
Sedangkan si polos Bella hanya mengikuti ke empatnya.
"Lo kenapa Ra?" Tanya Via panik setelah melihat Ayra yang terlihat kesakitan. Padahal tadi Ayra baik-baik saja.
Mendengar ucapan Via atensi Ripa, Yumna, dan juga Bella langsung tertuju kepada Ayra setelah mereka menyimpan handphone masing-masing.
"Ini perut gue kenapa sakit benget." Ucap Ayra pelan seraya memegangi perutnya yang terasa sangat nyeri, seperti ada yang tengah mengaduk isi perutnya.
Melihat Ayra yang kesakitan seperti itu mereka berempat dibuat panik sekaligus khawatir.
"Ayo kita ke rumah sakit sekarang." Ucap Bella memegang pundak Ayra.
Ayra menggeleng lemah.
"Enggak. Gue gak mau ke rumah sakit, takut."
"Telfon Azka cepet!" Ucap Yumna kepada Ripa yang sama paniknya dengan dirinya. Ripa pun langsung menghubungi Azka.
"Sialan kenapa gak di angkat si." Ucap Ripa emosi dan kembali menghubungi Azka.
"Sakittt..." Sabar Ra, bentar lagi Azka kesini." Ucap Via menenangkan."
Yumna mengelap kening Ayra yang mengeluarkan keringat. Sedangkan Bella mengipasi wajah Ayra yang mulai pucat pasi.
"Hallo. Azka, lo ke mall yang di pusat kota sekarang, ini darurat. Perut Ayra tiba-tiba sakit. Kita mau bawa Ayra ke rumah sakit tapi Ayra nya gak mau. Lo cepet ke sini sekarang!" Cerocos Ripa tanpa rem.
"Gue ke sana sekarang. Pastiin Ayra baik-baik aja." Balas Azka to the point dan terdengar sangat khawatir lalu Azka menutup panggilan telepon nya.
"Ra, muka lo makin pucet. Please kita ke rumah sakit sekarang ya. Jangan bikin kita khawatir."
"Kita ke rumah sekarang Ra!"
"Kalau sampai terjadi apa-apa sama lo gimana kita jelasin ke nyokap bokap lo anjir. Tolong kali ini aja lo jangan keras kepala Ra."
"Aku takut Azka bunuh kita kalau sampai kamu kenapa-napa Ra."
"GUE GAMAU KE RUMAH SAKIT. GUE MAUNYA AZKA."
*****
Setelah sampai di mall yang Ripa bilang di telfon tadi, Azka langsung memarkirkan motornya di ikuti oleh mobil Bara di belakangnya. Setelah motornya terparkir, Azka langsung melepas kasar helm full face nya dan melemparnya asal. Azka langsung berlari memasuki mall tersebut. Sungguh Azka sangat khawatir sekarang.
Di perjalanan pun Azka ngebut seperti orang kesetanan, hingga dapat Azka dengar umpatan-umpatan yang keluar dari mulut pengendara lain untuk dirinya. Azka tidak peduli sungguh. Yang ada di otaknya hanya Ayra. Azka sangat menghawatirkan gadis itu.
"Itu mereka," tunjuk Bara setelah menyamai langkahnya dengan Azka dan masih dalam keadaan berlari.
Bisa Azka lihat Ayra yang tengah menangis dengan tangan yang meremas perutnya. Dan sahabat-sahabat Ayra yang menenangkan Ayra dengan raut khawatir di wajah masing-masing, bahkan Bella sudah menangis.
"Kita ke rumah sakit sekarang. Gue gak menerima penolakan." Tegas Azka setelah berhasil menggendong Ayra ala bridal style dan langsung berlari menuju mobil Bara di ikuti yang lainnya.
Setelah sampai di parkiran, Bara langsung memencet tombol kunci dan pintu mobil pun terbuka. Azka langsung masuk dengan Ayra yang masih berada di gendongannya. Dirasa sakit di perutnya malah semakin menjadi, Ayra mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Azka setelah Azka mendudukan dirinya di kursi penumpang.
Posisinya Bara yang menyetir, di samping Bara ada Yumna, di jok tengah ada Azka dengan Ayra dan di jok belakang ada Via dan juga Bella. Ripa? Dia membawa motor milik Azka.
"Sakit Ka." Lirih Ayra pelan tapi masih bisa Azka dengar.
"Sabar ya, gue tau lo kuat. Cantiknya gue bukan cewe lemah." Ucap Azka lembut, ia kemudian mengecup puncak kepala Ayra. Jika boleh memilih biar Azka yang merasakan sakitnya jangan gadisnya.
"Cepetan bangsat!" Ucap Azka mulai emosi dan menendang kursi kemudi yang di duduki Bara.
"Ini gue udah cepet anjing. Ayra juga sepupu gue. Gue juga gamau terjadi sesuatu sama dia." Balas Bara tak kalah emosi tapi masih tetap menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan stabil. Azka tidak membalas ucapan Bara dan kembali menenangkan Ayra.
Sedangkan sahabat-sahabat Ayra hanya diam tidak menanggapi kedua cowok yang sama-sama tengah emosi itu.
Mereka hanya berdoa semoga Ayra baik-baik saja.
*******
-
-
-
See you next part;)
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKAYRA
Teen FictionBersahabat sejak kecil, entah sejak kapan perasaan itu berubah menjadi cinta yang pasti keduanya sangat apik menyimpan dalam diam rasa cinta mereka. Azka, cowok tampan yang terkenal dengan sifat dingin namun hangat kepada keluarga dan sahabat masa k...