Setelah kejadian kemarin Azka tidak akan membiarkan Ayra pergi sendirian lagi. Beruntung kemarin Ayra bertemu dengan Rere, bukan orang yang berniat jahat. Jika sampai terjadi sesuatu kepada gadis itu sungguh Azka tidak akan memaafkan dirinya sendiri.Pagi ini Azka menghentikan motornya di halaman rumah Ayra. Rencananya mereka akan berangkat ke sekolah bersama.
Terlihat Ayra berlarian hingga nyaris terjatuh kalau saja tangan kekar Azka tidak menahan pinggang ramping gadis itu. Azka menghela nafas berat.
"Kenapa harus lari? Kalo jatuh gimana hm?" Ayra berdecak kesal, padahal hari masih pagi tapi dirinya sudah di omeli.
"Berapa kali gue bilang? jangan ceroboh." Lanjut Azka dengan tegas.
"Kan takut lo tinggal kalo lama." Balas Ayra membela diri.
"Ga usah alesan. Ga akan gue tinggal Ra." Ujar Azka kembali terdengar lembut.
Karena tidak ada jawaban dari gadis di hadapannya, Azka meraih helm khusus untuk Ayra dan memasangnya di kepala gadis itu. Ayra pun langsung menaiki motor dengan bantuan Azka. Ia melingkarkan tangannya di perut Azka. Azka tersenyum tipis setelah melihat Ayra yang cemberut dari kaca spionnya.
"masih pagi udah cemberut aja."
"Diem." Azka tertawa pelan dengan tangan yang mengusap tangan gadis itu yang melingkar di perutnya.
"Ayo jalan, nanti telat."
"Siap tuan putri." Azka lalu menjalankan motornya untuk menuju sekolah.
*****
Setelah mengantar Ayra ke kelas, Azka langsung berjalan menuju kelasnya. Setelah sampai mata tajam Azka menatap tiga laki-laki yang kini tengah berbincang bersama sahabat sahabatnya. "Serasa ga asing." Azka berucap dalam hati.
"Nah pak bos yang satu lagi udah dateng." Ujar Satya setelah melihat kedatangan Azka dan mempersilahkan Azka untuk duduk.
Sedangkan Azka hanya menatapnya dengan malas."Anjing, gue kira siapa." Azka menggeleng pelan setelah melihat wajah tiga orang tadi. Tak lama senyum tipis muncul di bibir indah Azka.
"Ka, kita balik." Ujar Gabriel menepuk pelan pundak Azka dan Bara yang berada di sebelahnya.
"Finally kita kumpul lagi bertujuh." Ujar Satya heboh seperti biasa.
"Biasa aja gausah heboh. Lama-lama gue sumpel juga mulut lo pake kaos kakinya Arkan."
"Kok gue sih?" Tanya Arkan sinis. Vano hanya mengedikan bahu nya acuh.
"Lanjutin. Gue suka keributan." Ujar cowok berwajah garang dengan kaki yang di angkat ke atas meja.
"Bacot." Balas Azka, Bara, Vano, Satya, Gabriel dan Arkan dengan kompak kepada Arian.
"Setan!"
Tak lama bell berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai.
"Assalamualaikum," ucap bu Alfi memasuki kelas.
"Waalaikumsalam," jawab murid XI Mipa 3 kompak.
Selaku wali kelas XI Mipa 3 beliau akan memperkenalkan murid baru yang tak lain adalah Gabriel, Arkan dan Arian.
"Oke selamat pagi semuanya. Hari ini kelas kita kedatangan murid baru, udah tau kan ya?"
"Pagi, udah Bu." Jawab mereka serempak.
"Sekaligus tiga lho ini. Baik, untuk murid baru silahkan untuk ke depan dan memperkenalkan diri kalian." Ujar Bu Alfi tersenyum ramah.
Arian maju paling dulu diikuti Gabriel dan Arkan. Bisik-bisik terdengar dari siswi kelas tersebut.
"Asik cogan Tunas Kencana nambah,"
"Katanya mereka satu tongkrongan sama Azka. Gue juga tadi sempet liat mereka ngobrol,"
"Wah gila sih se circle isinya serbuk berlian semua."
Bu Alfi berdehem agar murid-murid nya itu diam. Anak muridnya ini selalu saja heboh jika sudah berurusan dengan yang namanya cogan. "Silahkan perkenalkan diri kalian." Ujar Bu Alfi lagi.
"Gue Arian Haedar Axelle."
"Gue Gabriel Arion Ghifari."
"Gue Arkan Ghazam Chairil."
Setelah menyebut nama masing-masing ketiganya langsung berjalan untuk kembali duduk di tempat mereka.
"Yah kok langsung pada duduk sih padahal gue mau tanya-tanya,"
"Waduh irit ngomong semua ya,"
"Kalo kata gue mah si Satya salah masuk circle,"
Satya yang mendengar bisikan itu pun langsung naik pitam, "WOY GUE DENGER YA."
*
-
-
-
-Jangan lupa untuk vote dan komen ya, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKAYRA
Teen FictionBersahabat sejak kecil, entah sejak kapan perasaan itu berubah menjadi cinta yang pasti keduanya sangat apik menyimpan dalam diam rasa cinta mereka. Azka, cowok tampan yang terkenal dengan sifat dingin namun hangat kepada keluarga dan sahabat masa k...