and His misfortune ..
Satu bulan berlalu, akhirnya Doyoung mampu berjalan. Kakinya sudah sembuh dan berfungsi selayaknya. Seperti yang diperkirakan Krystal dan Jongin, polisi pun segera membawanya ke luar dari rumah sakit untuk diminta keterangan perihal tabrakan maut yang terjadi yang menewaskan Kim Jisoo, kekasih Jaehyun. Selama melakukan penyidikan, Doyoung sama sekali tidak menolak dan membantah, ia juga tidak banyak berbicara sehingga ia diputuskan bersalah.
Jaehyun selalu mengikuti perkembangan kasus ini hingga akhirnya kasusnya masuk ke pengadilan. Jaehyun tersenyum sinis melihat Doyoung melangkah masuk ke dalam ruangan persidangan dengan kedua tangan yang terborgol serta baju tahanan yang kumuh terlihat membalut tubuh kurus itu. Dengan dua orang sipir membimbingnya untuk berjalan.
"Sangat pantas," decih nya dengan wajah bengis. Jaehyun yang melihat kedua kaki Doyoung sudah lancar berjalan kembali, berdecak kesal. Sangat ia sesalkan kenapa kaki itu mampu berjalan lagu. Padahal ia ingin sekali melihat pria itu merangkak dalam kegelapan, kejam.
"Jadi pria itu yang melakukannya?" Jaehyun menoleh ke samping, terlihat Johnny yang duduk di sebelahnya menatap penuh minat ke arah Doyoung.
"Apa dia buta?" Johnny kembali bertanya begitu melihat Doyoung menabrak kursi di hadapannya.
"Menarik bukan?" cetus Jaehyun dengan senyum iblis penuh kemenangan.
Mengetahui hal itu Johnny sedikit terkejut. Ini pertama kalinya ia melihat si pelaku yang hampir membuat Jaehyun menggila dan kehilangan kewarasannya. la sungguh tidak menyangka pelaku yang menyebabkan Jisoo kehilangan nyawanya adalah seorang pria muda dan cacat.
Johnny tidak bisa melepaskan tatapannya bahkan sampai Doyoung terduduk di tempatnya. Johnny mengedarkan pandangannya ke segala sudut ruangan.
"Di mana keluarganya?" tanyanya. Jaehyun menoleh cepat ke arahnya, "Apa peduli mu?" tukasnya dengan tatapan tajam.
"Pria itu terlihat menyedihkan-"
"Mungkin kau bisa jadi walinya jika kau berminat," sarkas Jaehyun dengan wajah menahan amarah. Cukup baginya Krystal dan Jongin memberi perhatian khusus pada laki-laki itu, dan ia benci jika Johnny melakukan hal yang sama.
"Aku hanya sedikit prihatin," Johnny mengangkat kedua tangannya. "Yang salah tetap harus dihukum," ucapnya dengan segera agar Jaehyun merasa tenang. Berhasil, wajah itu kembali terlihat santai.
"Apakah dia memang buta atau dia kehilangan penglihatannya setelah kecelakaan itu terjadi?"
"Pertanyaan bodoh! Apa menurutmu hal yang masuk akal Pria buta mengendarai mobil dan sengaja melakukan pembunuhan?"
"Pembunuhan? itu berlebihan kawan,"
"Lalu bisa kau jelaskan istilah yang pas untuk dikatakan saat Jisoo sudah tidak bersamaku lagi?" Kembali Jaehyun melayangkan tatapan membunuh ke arah Johnny.
Hakim memasuki ruangan dan semua diminta untuk berdiri. Johnny mengembuskan napas lega, ia selamat dari pertanyaan Jaehyun yang terlihat begitu marah. Semuanya kembali duduk setelah hakim duduk di kursinya.
Ruangan mendadak sunyi dan tenang yang artinya persidangan akan dimulai. Doyoung diminta duduk di kursi terdakwa. Dua sipir kembali membantunya untuk berjalan ke tempatnya. Ruangan mendadak gaduh menyadari bahwa terdakwa mengalami kebutaan.
Doyoung bisa mendengar rentetan umpatan dan juga rasa iba serta prihatin dari balik punggungnya. la merasa gugup, namun tidak ada yang bisa ia lakukan selain meremas jemarinya. Melihat punggung Doyoung yang menegang, Jaehyun menyunggingkan senyuman miring bibirnya. la suka saat pria itu merasa tertekan dan lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here's your perfect | Jaedo
Romance[END] My first Jaedo Fanfiction JH (Dom) DY (Sub) Disclaimer!!! - not true story alias halu! - bxb - genre: drama (romansa) - pairing: Jaehyun x Doyoung (Jaedo) - konten dewasa⚠️